Share

114. Super Premium 2

Setelah Irwan dan Indah pergi, Pak Lurah mengambilkan kasur lantai. Bu Lurah membawakan seprai dan bantal. Malam itu mereka akan tidur bersama anak-anak di depan televisi.

Sedangkan Bram dan Puspa masuk kamar. Usia melaksanakan salat isya, Bram duduk di ranjang. Di dekat Puspa yang memperhatikannya. Ada keheningan yang berat di antara mereka, imbas dari pertemuan dengan Rayyan tadi.

"Maaf, aku nggak nyangka kalau Rayyan akan datang lagi," ujar Puspa lirih. Dengan tatapan sarat rasa bersalah.

Bram menatap lekat istrinya. Jujur saja, dia cemburu berat. Jelas terlihat, tatapan Rayyan penuh rasa cinta yang mendalam. Tatapan intens Bram pada istrinya seolah meminta jaminan bahwa hubungan mereka tidak tergoyahkan oleh bayang-bayang masa lalu.

Tanpa berkata, Bram menarik istrinya lebih dekat, hasrat bercampur dengan emosi yang meletup-letup. Api cemburu terus menyala, dan satu-satunya cara untuk meredamnya adalah dengan ... ah tapi Puspa belum bisa di sentuh.

"Sehabis subuh kita kembali ke r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
meskipun Dikri tipe lelaki red flag tapi dia sangat menyayangi adiknya..
goodnovel comment avatar
Yanyan
menggurkan kandungan dosa besar sama saja mmbunuh ..serah kalian mau gimana ..yg penting bibit premium akan di cetak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status