Beranda / Fantasi / PENGANTIN RAJA SAETAN / BAB 1 FANG JIANHEENG

Share

PENGANTIN RAJA SAETAN
PENGANTIN RAJA SAETAN
Penulis: Ummi

BAB 1 FANG JIANHEENG

Penulis: Ummi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-04 19:31:12

"Fang Wei, keluar kau!! Bayar hutangmu!!"

Deg!

Itu adalah suara paman Bao, preman yang menjaga klub malam di pasar.

Fang Jianheeng sontak keluar dari rumah-- menatap Bao dan beberapa anak buahnya dengan perasaan takut. Namun jika tidak dihadapi maka pintu rumah yang sudah reot itu sepertinya akan roboh jika terus digedor secara kasar seperti itu.

"Paman, ada apa?" tanya Fang Jianheeng pelan.

"Jianheeng, dimana ayahmu? Dia sudah membuat onar tadi malam!! Dia meminum banyak alkohol, dia berutang untuk judi, dan semua belum dibayar!!" kata Bao dengan kasar, ia bahkan berkacak pinggang dan menunjuk-nunjuk Fang Jianheeng.

"Ayah masih belum sadar dari mabuknya, bisakah paman pulang dulu? Nanti ketika ayah sadar maka aku akan memberitahunya perihal hal ini," kata Fang Jianheeng lagi. Ia masih memegang kain lap di tangannya, sehingga ia bisa meremas kain itu untuk menghilangkan perasaan gugup.

"Aku bukan orang bodoh Jianheeng, jika ayahmu tau kami datang menagih hutang, maka ia pasti akan kabur lagi!!" kata Bao marah, ia bahkan ingin memukul wajah Fang Jianheeng kalau saja tidak mengingat soal moral memukul anak gadis.

"Cuih!" Bao bahkan meludah untuk menghilangkan rasa kesalnya itu. "Bangunkan ayahmu, kali ini ia harus melunasi hutangnya!!" katanya.

"Tapi paman, kami tidak punya uang," jawab Fang Jianheeng dengan pelan dan hampir tidak terdengar.

"Kau bicara apa?! Katakan dengan jelas anak bod*h!!" kata Fang Jianheeng dengan cara membentak.

Fang Jianheeng semakin gugup. "Baiklah paman, aku akan membangunkan ayahku!!" kata Fang Jianheeng, ia dengan ragu masuk ke dalam rumah, menggerakkan Fang Wei yang masih tertidur pulas.

"Ayah!! Bangunlah, ada paman Bao diluar, ia membawa beberapa orang untuk menagih hutangmu!!" kata Fang Jianheeng dengan suara pelan namun terdengar marah. Fang Jianheeng menggoncang tubuh ayahnya dengan keras, dan akhirnya membuahkan hasil. Fang Wei terbangun dan mengernyit begitu silau mengenai matanya.

"Jam berapa ini? Apa kau tidak pergi ke sekolah?" tanya Fang Wei.

"Ayah, ada paman Bao di luar rumah bersama beberapa orang untuk menagih hutang!!" kata Fang Jianheeng mengulang perkataannya.

Fang Wei terduduk, ia kemudian menatap Fang Jianheeng dengan tatapan takut, namun mau tak mau ia harus menghadapi preman-preman klub malam itu. Atau mereka pasti akan melakukan sesuatu yang pastinya akan merugikannya.

"Baiklah, serahkan urusan ini kepada ayah, dan kau bersiap untuk berangkat ke sekolah!!" kata Fang Wei dengan senyum yang dipaksakan.

"Benarkah, apa ayah punya uang untuk membayar mereka?" tanya Fang Jianheeng lagi.

"Ayah punya uang jadi kau pergilah lebih dulu agar tidak terkena masalah!!"

Fang Wei tampak meyakinkan.

Fang Jianheeng akhirnya mengangguk, ia percaya kali ini kepada ayahnya, ia tak melihat kebohongan dimata ayahnya. Sehingga Fang Jianheeng memutuskan untuk pergi ke sekolah.

"Paman Bao, aku pergi ke sekolah dulu!!" pamit Fang Jianheeng ketika ia akan melewati Bao yang sedang berhadapan dengan Fang Wei. Fang Wei hanya bisa tersenyum dan mengibaskan tangannya, meminta Fang Jianheeng untuk segera pergi.

Fang Jianheeng menunduk hormat dan mengendarai sepeda tuanya yang masih berguna. Sesampainya di sekolah, Fang Jianheeng langsung pergi ke toilet untuk mencuci muka dan menggosok gigi, mereka tak punya air dirumah sehingga Fang Jianheeng harus membersihkan dirinya di sekolah.

Seragam juga hanya punya 2 pasang, jika hari ini ia memakai seragam yang satunya, maka hari ini ia akan mencuci seragam lainnya dan menggantungnya di sekolah pula, besok ia akan mengganti seragamnya dengan yang telah bersih. Begitulah kehidupan miskin yang Fang Jianheeng jalani.

"Astaga, aku mencium bau!!" Mei Lan masuk ke dalam toilet bersama kedua temannya. Fung Jiao dan Jing Jili.

Fang Jianheeng tau, mereka menyindirnya, tiga gadis dengan gelar bunga sekolah itu selalu membullynya, mengatakan hal-hal yang selalu menyakiti hatinya. Namun Fang Jianheeng tak punya kuasa melawan, hanya menambah energi baru melawan genk bunga sekolah yang memiliki kehidupan berbeda dengan Fang Jianheeng, sehingga Fang Jianheeng selalu memutuskan untuk berdiam diri dan menutup telinganya.

"Benar bau apa ini!! Benar-benar menjijikkan!!" sahut Fung Jiao sembari menutup hidupnya.

"Ah!! Aku tau bau ini!!" kata Jing Jili. 

Ketiga gadis itu saling bertatapan seolah memberi kode untuk bersama-sama mengatakan apa yang sebenarnya ingin mereka katakan, "BAU KEMISKINAN!!" teriak ketiganya.

"Hahahaha!!" Bahkan tawa mereka terdengar sangat nyaring, hingga semua orang yang melewati toilet wanita di sekolah, pasti mendengar suara mengejek itu.

Fang Jianheeng langsung mengemas barangnya, dan bergegas keluar dari toilet wanita. Sudah ada beberapa orang di luar toilet, menatapnya dengan tatapan menghina, Fang Jianheeng hanya bisa menundukkan kepala dan pergi menjauh dari smeua tatapan itu.

"Kucel sekali dia, mengganggu pemandangan saja!!"

"Aku rasa dia sangat tidak pantas ada di sekolah kita!!"

"Kudengar dia masuk jalur beasiswa karena miskin!!"

"Wah benarkah, jadi uang kita sebagian untuk membiayai anak miskin itu!! Aku tidak rela!!'

Suara gunjingan selalu mengiringi hari-hari Fang Jianheeng, ia pun tidak ingin hidup miskin seperti ini, terkadang Fang Jianheeng ingin marah kepada takdirnya, tapi ia ingat pada seseorang yang pernah berkata kepadanya.

["Hidup itu harus penuh rasa syukur, jika kau bersyukur maka Yang Maha Kuasa akan menambah nikmatnya kepadamu."]

Jadi Fang Jianheeng mengusap air matanya dalam diam, ia tak ingin menjadi orang yang tak beryukur, lagipula kehidupannya tidak semenderita itu, ia masih bisa sekolah, masih punya tempat untuk pulang, meski hanya sekali sehari, namun ia masih bisa makan.

"Semangat Jianheeng!!" kata Fang Jianheeng kepada dirinya sendiri.

Dilewatinya waktu sekolah dan bekerjanya dengan baik.

Fang Jianheeng bahkan baru pulang saat Bibi Da Huanran, bos tempat Fang Jianheeng bekerja, mengingatkannya.

"Jianheeng, pulanglah!! Hari sudah beranjak malam, dan ini makanan untukmu..."

Sang bos pun memberikan sebungkus nasi beserta lauknya dan uang 10 tembaga.

"Bibi, ini sangat banyak!!" kata Fang Jianheeng tidak nyaman, baginya diberi makanan saja sudah bersyukur. Terlebih Bibi Huanran selalu memberinya bekal untuk dimakan di rumah.

"Kau harus membeli buku dan yang lainnya, jangan sampai kau tidak menyelesaikan sekolah, miskin boleh, bodoh jangan!!" kata bibi Huanran lagi, ia selalu menjadi tempat Fang Jianheeng mendapatkan nasehat.

"Terima kasih bibi, aku akan selalu mengingat nasehatmu!!" kata Fang Jianheeng dengan air mata yang tertahan, bahkan orang lain saja memikirkan masa depannya, ayahnya malah tidak terlalu perduli, kerjanya hanya mabuk-mabukan, berjudi dan menumpuk hutang.

"Cepatlah pulang!!" kata bibi Huanran sembari mengibaskan tangannya.

Fang Jianheeng mengangguk, ia mengayuh sepeda tuanya untuk kembali kerumah, hari ini Fang Jianheeng sangat senang, uang yang bibi Huanran berikan selalu ia tabung untuk bisa pergi dari kehidupan ayahnya. Jika diibaratkan uang tembaganya sudah senilai 10 logam emas, perlu waktu lama bagi Fang Jianheeng untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Ia bersabar dan sebentar lagi uangnya akan terkumpul banyak setidaknya hingga ia lulus sekolah.

"Ayah, aku pulang!!" teriak Fang Jianheeng, namun keadaan rumah dalam keadaan gelap. Memang mereka tidak memiliki lampu listrik seperti rumah lainnya, rumah Fang Jianheeng hanya diterangi lilin.

Namun keadaan ini membuat Fang Jianheeng merasa gelisah dengan firasat yang tidak baik menghampirinya.

"Ayah!!" panggil Fang Jianheeng lagi, bahkan suara dengkuran keras Fang Wei tidak terdengar sama sekali.

"Kreett...!!" Fang Jianheeng masuk ke dalam rumah dan mendapatkan rumahnya berantakan, seperti diobrak-abrik orang banyak.

Deg!


"Apa ada maling?"

Bab terkait

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 2 MELARIKAN DIRI

    "Apa ada maling?"Fang Jianheeng seketika teringat dengan uang tabungan yang ia simpan di dalam kotak dan berada di bawah lemari bajunya.Dan benar saja kotak tabungannya sudah terbuka dengan uang tembaga yang ia tabung selama bertahun-tahun lenyap tak berbekas. Hanya ada sepucuk surat di atasnya.[Jianheeng anakku sayang... Maafkan ayah, ayah pinjam uangmu!! Nanti jika kembali ayah akan ganti berkali-kali lipat!! Ayah tau ayah tidak berguna dan tidak bisa diandalkan, kali ini ayah akan mencari cara untuk mengembalikan kehidupan kita agar lebih nyaman, karena itu ayah pinjam dulu uangmu!! Anakku, hiduplah dengan giat dan gigih seperti namamu!!]Srak! Fang Jianheeng meremas kuat surat tersebut dan menyobeknya untuk menghilangkan seluruh amarah yang kini membuncah di dadanya. Bagaimana bisa ayahnya mencuri uang yang sudah susah payah ia kumpulkan? Tetesan air mata membasahi pipi Fang Jianheeng, ia menangis sekuat tenaga karena marah, karena tidak berdaya!! "Apa aku harus mati saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 3 KESEPAKATAN

    "Uuuggghhh!!" Rasa sakit di kepala karena terbentur saat jatuh membuat Fang Jianheeng memegangi kepalanya, ia melihat ke sekitar namun tatapannya masih buram. "Kau sudah sadar?" tanya Bibo dengan tubuh manusianya sebagai gadis muda yang terlihat dewasa dengan wajah yang tajam. "Mengapa kau bertanya, sudah jelas dia sadar sekarang!!" kata Sisu dengan tatapan kesal ke arah Bibo, Sisu memiliki tubuh gadis cantik muda dengan tatapan ceria. "Aku di mana?" tanya Fang Jianheeng, ia menatap Bibo dan Sisu bergantian. "Apa... Kalian siluman?" tanya Fang Jianheeng lagi. Karena mustahil rasanya ada dua orang wanita cantik yang mampu bertahan hidup di dalam hutan yang terkenal dengan penghuni siluman dan monsternya. "Kau dirumah kami dan mengapa pertanyaanmu seperti itu? Apa kami terlihat seperti siluman?" tanya Bibo dengan nada sinis. Ia sudah menampakkan sosok manusianya yang cantik tapi masih dikira siluman, ingin rasanya Bibo menjitak kepala gadis muda di depannya. "Tidak, kalian sangat c

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 4 KAMPUNG SILUMAN

    "Hei Bibo, mau kemana kalian? Siapa gadis itu?" salah satu siluman ular dengan sosok pria bertanya karena ia belum pernah melihat Fang Jianheeng. Fang Jianheeng hanya bisa menunduk dan tidak banyak bicara. "Haish!! Jangan kepo!!" sahut Sisu, mereka sampai di perkampungan siluman ular, ingin lewat jalur lain, namun Bibo maupun Sisu khawatir jika bertemu monster. Mau tak mau mereka lewat perkampungan, tak perlu khawatir karena Fang Jianheeng sudah diolesi darah Bibo, sehingga tidak akan ada yang curiga. Kecuali jika mereka sial bertemu siluman dengan kekuatan yang tinggi. Karena hanya siluman berkekuatan tinggi yang bisa mencium aroma manusia meski sudah dimanipulasi dengan darah Bibo sekalipun. "Haish!! Jangan bersikap sejahat itu padaku, apa kalian sudah makan? Aku tadi menangkap rusa cukup besar," kata siluman ular dengan sosok pria itu, namanya Osan. Pria ular itu menyukai Bibo sudah lama. Namun Bibo adalah siluman ular tercantik yang cukup populer dan sulit didekati, sehingga t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 5 SEGEL RAJA SAETAN

    Fang Jianheeng meraba setiap dinding gua yang dingin, dari luar gua ini terlihat seperti gua biasa, namun begitu memasukinya Fang Jianheeng melihat beberapa perabotan rumah yang dimiliki oleh manusia. Nyatanya para siluman adalah keturunan dari manusia yang bekerja sama dengan alam Jien untuk mendapatkan kekuatan dan keabadian namun masih bisa mati jika dibunuh. Mereka hanya tidak menua dan tidak mengalami sakit seperti sakitnya manusia. "Rumah persembunyian kalian sangat bagus, tidak kalah bagus dari rumah utama kalian," kata Fang Jianheeng senang. "Kau anak yang ceria jika tersenyum seperti itu," kata Sisu, membuat rona merah di wajah Fang Jianheeng muncul. "Aku merasa nyaman karena kalian tidak seperti mereka yang selama ini kutemui, kalian tidak mencemoohku," sahut Fang Jianheeng sembari menggigit bibirnya menyesali apa yang baru saja ia ceritakan. "Aku senang kalau kau merasa nyaman dengan kami, kau harus seperti itu hingga selesai membantu kami!!" sahut Bibo lagi, namun kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 6 DIMANFAATKAN!!

    Raja Saetan memang memiliki rumor yang sangat luar biasa, tampan, kuat dan jahat. Mahluk yang paling berkuasa di alam Jien itu, sangat sulit untuk ditemui, terlebih hanya siluman seperti Bibo maupun Sisu. Oleh karena itu Sisu takkan menyia-nyiakan kesempatan yang datang untuknya dan kakaknya. "Raj~a... Ampu~ni aku!!" kata Sisu dengan mulut tercekat, Bibo geram dan ingin marah namun ia tak berani melakukan apapun, pikirannya bekerja cepat agar nyawa Sisu bisa selamat, Bibo bahkan sempat melirik ke arah Fang Jianheeng yang sedang terbatuk selepas dari cengkraman Raja Saetan. "Ampuni kami Raja!! Wanita itu terikat karena kutukan yang ditujukan kepadamu, menurut leluhur kami, kau tidak bisa membunuhnya hingga cara melepaskan kutukanmu ditemukan!!" kata Bibo bergetar masih dalam posisi berlutut. "Brugh!!" Raja Saetan melepaskan cekikannya dari Sisu, Sisu terbatuk karena Raja Saetan begitu kuat, terlambat sedikit saja nyawa Sisu akan melayang. Raja Saetan menatap Bibo yang masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 7 KAU MILIKKU!!

    "Fang Jianheeng, apa kamu tidak berganti baju? Maaf, tidak bermaksud menyinggungmu, tetapi bajumu tercium bau busuk, aku membawa seragam bekas kakak perempuanku yang dulu sekolah di sini, aku jamin baju ini masih layak dipakai." kata Gu Liang, ketua kelas yang sangat diistimewakan karena ia adalah anak dari salah satu dewan sekolah sekaligus donatur di sekolah mereka. Salah satu murid laki-laki yang memiliki banyak fans wanita di luar sekolah, bertubuh atletis, dengan wajah tampan yang membuat siapapun terpesona kepadanya.Fang Jianheeng menatap baju itu, ia merasa aneh dengan kebaikan ketua kelas yang selama ini terlihat tidak peduli padanya. "Apa tidak masalah kamu memberikan baju ini? Lihatlah, bahkan sekarang kamu jadi perhatian teman sekelas karenaku..." kata Fang Jianheeng lagi, Gu Liang berbalik dan benar semua murid menatapnya namun buru-buru berbalik ketika melihat tatapan Gu Liang, tak ada yang berani cari masalah dengan murid istimewa."Terserah kamu mau pakai atau tidak!

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 8 TERHUBUNG DENGAN RAJA SAETAN

    Fang Jianheeng mengernyit tak percaya dengan kata-kata Raja Saetan barusan, bukankah pria itu akan membunuhnya jika memiliki kesempatan dan sekarang ia si Raja Saetan memintanya untuk bersandar kepadanya? "Kau bercanda!!" kata Fang Jianheeng kesal, namun ia masih menahan nada yang ia ucapkan. "Aku adalah Raja Saetan!! Aku tak pernah bercanda dengan kata-kataku!!" desis Raja Saetan, ia tak suka cara Fang Jianheeng menatapnya. Terlebih apa yang Fang Jianheeng katakan di dalam hati, nampak jelas terlihat dari sorot matanya. "Ya... Baiklah," "Kau hanya akan mengatakan itu?" "Hmm... Sekarang boleh aku pergi?" tanya Fang Jianheeng lagi. Raja Saetan hanya mengibaskan tangannya, memperbolehkan Fang Jianheeng untuk pergi. Lagipula kekuatannya sangat terbatas di pagi hari. Setidaknya Fang Jianheeng tau kalau gerak-geriknya terpantau oleh Raja Saetan, ia harus berhati-hati mulai sekarang. "Fang Jianheeng!! Mengapa terlambat masuk?" Guru Shaoxan adalah guru matematika yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 9 FITNAH!!

    Rumah Fang Jianheeng dipenuhi oleh beberapa tetangga yang bahkan tidak pernah menegur Fang Jianheeng. Mereka bahkan tidak sadar dengan kedatangan Fang Jianheeng yang langsung memarkir sepedanya di samping rumah. Fang Jianheeng mendekat, apa yang sebenarnya mereka lihat? "Lucu sekali, lihatlah dengan wajah marah saja bayi ini terlihat tampan!!" kata Bibi Lee Dam, ia tinggal agak jauh dari rumah Fang Jianheeng, karena posisi rumah Fang Jianheeng yang berada agak ke pinggir desa dan jauh dari perumahan lainnya. "Benar, aku tak menyangka kalau anak ini kehilangan orangtuanya, sungguh kasihan!!" sahut bibi Lao Shan. "Astaga, kalian ini terlalu lugu, aku curiga anak ini anak Jian!! Lihatlah ia terlihat mirip!!" tuduh bibi Bora Yue dengan wajah nyinyirnya. "Dia bukan anakku!!" Fang Jianheeng langsung muncul dan melihat bayi Raja Saetan sedang berada di pangkuan Sisu dan dikerumuni para tetangga. "Bibi, kau bicara sembarangan!! Bagaimana bisa kau menuduh seperti itu?" Bib

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-21

Bab terbaru

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 66 RAJA SAETAN AKHIRNYA TAU

    Sudah beberapa hari ini secara diam-diam Siblis mengurus Fang Jianheeng yang berada di ruang tahanan yang gelap dan kotor. Meski ingin menyelamatkan Fang Jianheeng, Siblis juga tak berani melawan perintah Rajanya. Tak ada yang tau seperti apa perasaan Raja Saetan saat ini, yang pasti semenjak ia menempatkan pelayan bisu itu di dalam tahanan, semenjak itu pula hatinya dilanda kegelisahan. Raja Saetan tidak mengerti, apa perasaannya kepada Fang Jianheeng luntur begitu sampai di alam Jien, mengapa ia tidak merasakan perasaan saat bersama di alam Manusia? Bahkan ia kini lebih memperhatikan pelayan bisu ketimbang Fang Jianheeng yang sedang bersamanya. "Yang Mulia, ada apa? Mengapa kamu memasang wajah muram?" tanya Ratu Nadita, ia tersenyum dengan manis memakai wajah Fang Jianheeng. Raja Saetan terhanyut dalam senyum itu, namun hatinya tetap merasa gelisah. Tak ingin membuat Fang Jianheeng yang kini berada di hadapannya merasa sedih Raja Saetan hanya bisa beralasan. "Aku hanya

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 65 JIAN DIHUKUM

    Fang Jianheeng duduk di pembaringannya, masih teringat dengan kata-kata Siblis saat menemuinya tadi, bukan hanya memikirkan Raja Saetan, Fang Jianheeng juga memikirkan bagaimana nasibnya kini. Kini ia berada di alam Jien, bagaimana dengan sekolahnya. Tapi Fang Jianheeng yakin Siblis sudah mengatur hal baik untuknya di sana. Ia jadi merindukan banyak hal, ia merindukan rumahnya, merindukan Sisu maupun Bibo, juga teman-teman barunya. Namun yang paling Fang Jianheeng rindukan adalah tatapan lembut Raja Saetan kepadanya. Kini Fang Jianheeng hanya mendapati tatapan tajam dan menyeramkan dari Raja Saetan, membuat Fang Jianheeng teringat seperti apa pertemuan pertama mereka. "Haaah..." Fang Jianheeng hanya bisa menghembuskan napas yang berat, ia ingin keluar dari alam Jien, namun ia juga tidak tau bagaimana caranya. Berada di sini dan melihat Ratu Nadita bermesraan bersama Raja Saetan menggunakan tubuhnya membuat Fang Jianheeng merasa sedih. Terkadang bahkan ia harus menangis secara

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 64 KEGELISAHAN RAJA SAE

    Saat ini Fang Jianheeng menjalani hidupnya sebagai pelayan tubuhnya sendiri yang saat ini dikuasai oleh Ratu Nadita.Terkadang ia berjumpa dengan Raja Saetan yang mengunjungi tubuhnya, membuat Fang Jianheeng bersedih. (Mengapa Raja Sae tidak mengenali ku?) "Hei, mengapa kamu berani menatapku seperti itu? Apa kamu tidak diajari aturan istana, pelayan sepertimu dilarang mengangkat wajahmu itu!" kata Raja Saetan ketika Fang Jianheeng kepergok menatapnya. Fang Jianheeng hanya bisa menunduk sedih, ia belum bisa menemukan cara berkomunikasi dengan Raja Saetan saat ini, hanya saja Siblis yang saat ini berada di sekitar Raja Saetan tak bisa membantu Fang Jianheeng. Ratu Nadita mengancam, jika Siblis membongkar rencananya. Maka ia akan langsung membunuh tubuh Fang Jianheeng. "Aku merasa aneh dengan pelayan itu!" kata Raja Saetan sesampainya di ruangannya sendiri. Siblis hanya menjadi pendengar saat ini sebelum Raja Saetan kembali melanjutkan kata-katanya. "Dia menatapku, membuatku serba

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 63 BERADA DI ALAM JIEN

    Fang Jianheeng terbangun di sebuah kamar, ia menatap sekitarnya, ada pelayan wanita yang melayaninya dengan baik. Namun hal aneh terjadi kepadanya. Fang Jianheeng tidak bisa mengeluarkan suaranya. (Dimana aku?) Fang Jianheeng bertanya-tanya, terakhir kali ia ingat kalau seorang Ratu yang merasuki Nukud Larasati membuatnya tidak sadarkan diri. Entah apa yang telah ia lakukan kepada Fang Jianheeng, bahkan Fang Jianheeng tidak bisa bicara kali ini. Ia menggerakkan bibirnya namun suara tetap tidak keluar. Melihat Fang Jianheeng bangun, pelayan itu mendekat. Pelayan wanita itu memberikan Fang Jianheeng baju seragam yang sama dengan yang ia kenakan dan tersenyum. "Yang Mulia Ratu Nadita memintaku untuk memakai kanmu baju ini, ia ingin kamu melihat sendiri ketulusan yang kamu maksud," kata pelayan wanita itu, namanya Arin, salah satu Jien yang kini menyerupai manusia. Fang Jianheeng menurut dan mengangguk, ia tak bisa menyahut namun ia tau kalau kini ia berada di alam Jien. Fang

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 62 KEDATANGAN SEORANG RATU DARI ALAM JIEN

    Siblis menerima buku catatan kuno itu, terdapat informasi lengkap mengenai penyegelan Raja Saetan saat di gunung yang berada tidak jauh dari hutan larangan. Di buku itu tertulis jika kutukan terjadi dari 2 pihak, pihak penyegel dan penjaga gunung kristal hitam. Ular kepala 3 mengutuk Wang Bingwen dan keturunannya. Siblis terlihat murka, karena segel kutukan dari leluhur siluman ular, membuat salah satu dari yang dikutuk harus mengorbankan nyawanya. "Nona, pulanglah... Raja Saetan berada dalam bahaya!" kata Siblis lagi. Baru saja ia mendapatkan laporan dari Jinfriet, kalau Raja Saetan berubah menjadi bayi dan dalam keadaan lemah. Mendengar itu jelas Fang Jianheeng luruh ke lantai, tak menduga apa yang ia lakukan akan membuat Raja Saetan melemah. "Siblis, Nona Jian tidak akan kemana-mana." Larasati datang membawa beberapa murid Nukudnya, terlihat kalau ia takkan membiarkan Fang Jianheeng keluar. "Nona Laras, Raja Saetan sedang sakit... Kalau Jian tidak kembali maka! Akh...

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 61 LOKASI JIAN DITEMUKAN?

    Raja Saetan memasuki kamar Fang Jianheeng, matanya menyusuri setiap sudut kamar dan mencium aroma Fang Jianheeng yang tertinggal, ia bahkan tidak bisa tidur kalau bukan di kamar Fang Jianheeng. "Yang Mulia, saat ini tubuhmu masih tersegel pada tubuh manusiamu, tolong makanlah Yang Mulia," Siblis mengingatkan Raja Saetan dengan membawa beberapa makanan manusia yang menurutnya nikmat. Namun Raja Saetan hanya menatap makanan itu tanpa menyentuhnya sedikitpun, saat ini ia seperti tidak memiliki nafsu untuk melakukan apapun, membuat Siblis merasa sedih karena belum pernah melihat keadaan Rajanya seperti ini. "Siblis, kami menemukan siapa yang menghalangi hawa keberadaan Pengantin Yang Mulia." Jinfriet memberikan laporan dari alam Jien yang tersambung kepada roh Siblis yang kini memasuki tubuh manusia. Siblis yang mendengar itu kemudian keluar dari tubuh manusianya dan kembali ke alam Jien. Sebelum pergi Siblis menatap Yang Mulianya dengan sedih. "Apa maksudmu?" tanya Siblis begit

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 60 MENGAPA BEGINI?

    "Jangan khawatir, Yang Mulia Raja Saetan tidak akan menemukanmu, aku telah membuat keberadaanmu menghilang." jelas Larasati. Fang Jianheeng menatapnya dengan tatapan tak percaya, tetapi kata Cacao dan Badara hanya Nukud Larasati yang mampu menghilangkan hawa keberadaan Fang Jianheeng agar tidak ditemukan Raja Saetan. "Mengapa kamu membantuku?" tanya Fang Jianheeng. "Tentu saja untuk kebaikan Raja Saetan..." jelas Larasati tanpa basa-basi. "Jangan coba-coba menyakiti Nona Jian, atau aku akan menghabisimu!" ancam Badara. "Nukud sepertimu sangat mudah untuk kami lenyapkan, jadi jangan coba macam-macam!"kali ini Cacao yang memberi ancaman. Membuat Fang Jianheeng tentunya tau kalau kedua siluman itu tidak berniat jahat kepadanya, tetapi Nukud Larasati masih sulit dipercaya. Apa boleh buat, saat ini hanya dia yang bisa membantu Fang Jianheeng bersembunyi dari Raja Saetan, ia takut jika bertemu Raja Saetan perasaannya akan membuncah. Membuatnya menyatakan isi hati kalau ia m

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 59 KENYATAAN TERBURUK!

    "Jian..." Raja Saetan mengembangkan tangannya, menyambut kedatangan Fang Jianheeng. Ia ingin memeluk gadis itu, rasa rindunya sudah begitu besar. Namun yang terjadi adalah Fang Jianheeng berlari meninggalkan Raja Saetan dan langsung masuk kamar. "Apa yang terjadi? Mengapa Jian menghindariku?" tanya Raja Saetan kepada Siblis. Tentunya Siblis tau kalau Fang Jianheeng sedang merasa malu kepada Raja Saetan. "Hmm... Sepertinya kau harus menemuinya dan menanyakannya langsung Yang Mulia." sahut Siblis dengan senyum di wajahnya. Baru kali ini Siblis tersenyum, membuat pasukan Raja Saetan lainnya bergidik. Mendengar saran Siblis, Raja Saetan menyetujui itu. Jadi ia mendatangi Fang Jianheeng ke kamar. "Jian, apa kamu baik-baik saja?" "Mengapa kamu masuk ke kamar?" "Aku ingin memastikan kalau kamu baik-baik saja..." Raja Saetan berkata dengan lembut. Namun Fang Jianheeng malah menutup wajahnya, saat ini dia begitu malu menatap wajah Raja Saetan, hatinya yang menyadari kalau ia j

  • PENGANTIN RAJA SAETAN   BAB 58 JIAN MENYADARI PERASAANNYA

    Gu Liang menatap telpon di tangannya, ini aneh! Raja Saetan meneleponnya hanya untuk mengatakan itu? Gu Liang menatap ponselnya dengan perasaan tidak nyaman, ia merasa Raja Saetan tidak akan bertanya hal sesepele itu. Terlebih sudah beberapa hari ini Fang Jianheeng tidak masuk sekolah, "apa yang Jian lakukan padahal sebentar lagi ujian kelulusan." gumam Gu Liang, saat Raja Saetan menelponnya ia sedang berada di halaman sekolah. Jadi tidak banyak yang tau apa yang Gu Liang lakukan. Sementara itu Fang Jianheeng selalu menutup pikirannya dari suara Raja Saetan. Entah apa yang sedang Fang Jianheeng lakukan, menguji perasaan Raja Saetan kepadanya? Atau takut pada kenyataan yang ia hadapi nanti, kalau Raja Saetan hanya memanfaatkannya! Jadi Fang Jianheeng benar-benar dilema, saat ini entah mengapa ia merindukan Raja Saetan yang selalu berada di dekatnya. "Jian, wajahmu terlihat murung..." Davish jelas tau alasannya, meski begitu ia terlihat tidak rela jika Raja Saetan berhasil menda

DMCA.com Protection Status