Share

BAB 7 KAU MILIKKU!!

"Fang Jianheeng, apa kamu tidak berganti baju? Maaf, tidak bermaksud menyinggungmu, tetapi bajumu tercium bau busuk, aku membawa seragam bekas kakak perempuanku yang dulu sekolah di sini, aku jamin baju ini masih layak dipakai." kata Gu Liang, ketua kelas yang sangat diistimewakan karena ia adalah anak dari salah satu dewan sekolah sekaligus donatur di sekolah mereka. Salah satu murid laki-laki yang memiliki banyak fans wanita di luar sekolah, bertubuh atletis, dengan wajah tampan yang membuat siapapun terpesona kepadanya.

Fang Jianheeng menatap baju itu, ia merasa aneh dengan kebaikan ketua kelas yang selama ini terlihat tidak peduli padanya.

"Apa tidak masalah kamu memberikan baju ini? Lihatlah, bahkan sekarang kamu jadi perhatian teman sekelas karenaku..." kata Fang Jianheeng lagi, Gu Liang berbalik dan benar semua murid menatapnya namun buru-buru berbalik ketika melihat tatapan Gu Liang, tak ada yang berani cari masalah dengan murid istimewa.

"Terserah kamu mau pakai atau tidak!!" Gu Liang meletakkan seragam itu di meja Fang Jianheeng, ia berbalik dan kembali ke tempat duduknya. Ia bahkan merasa senang melihat Fang Jianheeng berada di kelas hari ini setelah beberapa hari tidak masuk.

Fang Jianheeng hanya bisa menatap punggung Gu Liang yang menjauh tanpa bisa mendebatnya, ia kembali menatap seragam yang Gu Liang letakkan di meja dan menatap dirinya sendiri. Ia sadar penampilannya hari ini adalah penampilan terburuknya. Karena Raja Saetan, ia terlambat dan tak sempat berbenah di kamar mandi tadi pagi.

Fang Jianheeng mengambil seragam yang Gu Liang berikan, ia keluar kelas menuju kamar mandi sekolah. Sepanjang jalan semua orang menatapnya hina, seolah melihatnya sebagai sampah berjalan.

"Apa dia tidak malu ke sekolah dengan penampilan seperti itu?" bisik salah satu murid yang melihatnya.

'Aku malu!! tapi aku takkan bisa lulus jika memakai modal malu!! Aku harus bermuka tembok!!' Fang Jianheeng hanya bisa membalas kata-kata itu di dalam hatinya.

"Lihatlah, penampilannya lebih lusuh dari biasanya!! Astaga, bagaimana bisa ia satu sekolah dengan kita, membuat malu nama sekolah saja!!" kata murid lainnya lagi.

'Kalian bisa bicara seperti itu karena memiliki orangtua utuh yang mengurus kalian, aku? Bahkan tabunganku saja dibawa lari oleh ayahku sendiri!! Perset*n dengan kata malu!!' sahut Fang Jianheeng lagi.

Fang Jianheeng menunduk sepanjang jalan, ia tak terlalu ingin melihat bagaimana tatapan orang yang mengarah kepadanya. Tujuannya ingin secepatnya sampai di kamar mandi dan mencuci mukanya.

"Brukh!!" Fang Jianheeng menabrak seseorang.

"Heh!! Sampah!! Kalau jalan mata kamu ke depan!! Jangan nunduk!!" kata Mei Lan. Ia bahkan tak segan-segan mencengkram kerah baju Fang Jianheeng dan menghempaskan tubuh Fang Jienheeng ke lantai.

Fung Jiao dan Jing Juli tergelak melihat kejadian itu, hanya ada satu orang yang bersama mereka menghampiri Fang Jianheeng.

Seorang gadis cantik, bermata bulat seperti sinar purnama, berkulit bening dengan senyum yang sempurna, bulu matanya lentik, bahkan Fang Jianheeng terpesona dengan kecantikan gadis yang kini menatapnya sendu.

"Mei Lan, mengapa kau kasar kepadanya? Jangan seperti itu, aku tidak suka!!" Gadis itu bernama Bunga Wijaya, murid baru dari luar benua Asia. Sebenarnya sekolah jarang menerima murid baru di waktu seperti ini, namun Bunga Wijaya katanya adalah tunangan dari Gu Liang, jadi sekolah mau tak mau memberikan perlakuan istimewa juga kepadanya.

"Bunga, jangan dekat-dekat dengannya!! Nanti kamu tertular penyakit miskinnya!!" ejek Jing Jili. Bunga hanya menatap Jing Jili tidak suka, membuat Jing Jili harus menutup mulutnya itu. Meski hatinya tidak terima diperlakukan Bunga Seperti itu.

Bunga lalu membantu Fang Jianheeng untuk berdiri, "kamu mau kemana?" tanya Bunga dengan lembut.

"Aku akan ke kamar mandi, permisi!!" kata Fang Jianheeng dengan cepat. Berdiri di samping Bunga, membuatnya makin terlihat seperti seorang sampah.

Bunga ingin mengikuti Fang Jianheeng, memastikan keadaan gadis itu baik-baik saja, namun langsung dicegah oleh Mei Lan dan kawan-kawannya.

"Bunga, jangan hiraukan dia!! Anak itu memang tidak tau diri, sudah miskin gayanya sangat sok!!" kata Jing Jili.

"Benar, jangan dikasih hati!! Anak miskin sepertinya suka cari perhatian!!" sahut Mei Lan pula.

"Lagipula kau tidak cocok berada di sampingnya, ibaratnya kau bunga mawar, sedangkan dia seperti rumput liar!!" sahut Fung Jiao tidak mau kalah, ia bahkan menggaet tangan Bunga dengan lembut. Namun Bunga menepis tangan itu pelan.

Bunga kemudian hanya menggelengkan kepalanya pelan, menampilkan ekspresi yang membuat kesan jahat kepada Mei Lan, Jing Jili dan Fung Jiao. Seolah mereka adalah pembully yang tertangkap basah.

Mei Lan tidak suka cara Bunga menatapnya seperti itu. Hanya saja ia menahan semua amarah di dalam dada, karena ia tau rumor hubungan Gu Liang dengan gadis di hadapannya ini.

"Aku permisi ke kelas dulu," pamit Bunga dengan anggun, murid yang lain lalu menatapnya kagum, seolah Bunga bersikap dengan benar dan terlihat bak seorang protagonis yang memainkan perannya.

"Bunga...!!" Jing Jili dan Fung Jiao ingin mengikuti, namun Mei Lan menghalangi langkah keduanya, ia menggeleng pelan dan maksudnya dimengerti oleh Jing Jili dan Fung Jiao.

"Bunga mungkin lelah, sebaiknya kita juga kembali ke kelas!!" kata Mei Lan.

Hanya tersisa Fang Jianheeng yang masih menatap wajahnya di cermin, ia telah selesai mencuci wajahnya dan mengganti baju seragam yang diberikan oleh Gu Liang, baju seragam itu terlihat agak besar di tubuh Fang Jianheeng yang kurus. Sedangkan semua orang mengenal Gu Lala kakaknya Gu Liang yang seperti model dengan tubuh dan wajah yang proposional.

"Ha!! Bahkan untuk melawan mereka saja kau tidak mampu!! Kau hanya berani menyumpah di dalam hati?"

Fang Jianheeng terkejut bukan main, suara itu terdengar familiar.

"Kau sangat lemah!! Harusnya saat dihina seperti itu, langsung jambak dan cakar wajah mereka!!" Suara itu kembali muncul dari arah cermin, Fang Jianheeng mencoba menatap dalam ke arah cermin.

Doeng!!

Wajah Raja Saetan yang tampan nan garang itu muncul membuat Fang Jianheeng takut setengah mati, tubuhnya mendadak lemas dan lututnya terasa lemah sehingga ia duduk tersungkur. Ia lalu mengintip ke atas, ke arah cermin. Wajah Raja Saetan masih terlihat di sana menatapnya dengan senyum mengejek.

"Tenanglah, aku tidak akan membunuhmu dalam waktu dekat karena kita terikat dengan kutukan yang dibuat oleh leluhurmu!! tapi setidaknya jangan membuatku malu!! masa melawan saja kau tidak bisa?" kata Raja Saetan panjang lebar, seolah mencoba memprovokasi Fang Jianheeng.

"Maksudmu melawan genk Mei Lan?" tanya Fang Jianheeng dengan suara serak hampir tidak terdengar.

"Hei!! jangan bersikap lemah!! kau tau, tanda di dahimu itu bukan sekedar tanda, kau akan dikenal sebagai pasanganku!! dan jangan membuatku malu dengan sikap lemahmu itu!!" tunjuk Raja Saetan dari dalam cermin.

Fang Jianheeng memegang tanda di dahinya yang bahkan tak terlihat olehnya, "tanda pasangan? maksudmu apa aku pasanganmu?"

"Benar!! saat ini kau adalah milikkku sampai aku menemukan cara untuk melepaskan diri dari kutukan sial*n ini!! jadi jangan coba-coba dekat dengan laki-laki lain terutama si ketua kelas itu!! dan cobalah melawan, jangan hanya berdiam diri!!"

Fang Jianheeng terlihat sendu dan muram, "kalaupun aku melawan apa yang akan kudapatkan? aku tidak punya waktu untuk itu, jika melawan hanya akan merugikan ku yang miskin ini, aku tidak mau!! tidak akan ada yang membelaku jika aku melawan anak-anak kaya itu!!"

"Ada aku yang akan membelamu!!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status