Raja Saetan menatap tak percaya dengan harga diri yang sedikit terluka. Bagaimana bisa gadis bodoh ini membuatnya datang seperti ini? Hanya memanggil dari dalam hati, ia mampu membuat seorang Raja Saetan datang!! "Kau, apa yang kau lakukan? Apa ini berhubungan dengan segel?!" Lagi-lagi Raja Saetan mencekik Fang Jianheeng, Fang Jianheeng menangis. Sontak dada Raja Saetan terasa sakit. Apa ini? Mengapa jadi begini? Apa aku tidak boleh menyakitinya? Sialan!! "Brught!!" Raja Saetan melepaskan cekikannya, membuat Fang Jianheeng kembali bisa bernapas dan memegangi lehernya. "Raja tenanglah, kami akan mencari catatan tentang ini, leluhur kami menyimpan cerita tentang penyegelanmu serta mencari tau bagaimana caranya melepaskan segel tersebut!!" jelas Sisu, Raja Saetan menatap Sisu dan Bibo bergantian. "Yang Mulia, percayalah kami akan mencari catatan tersebut!! Dan melepaskan segelmu!!" kata Bibo ikut meyakinkan. "Baiklah, cari secepatnya!! Jangan buat aku menunggu terlalu lama!!" Seg
Kali ini Fang Jianheeng terbangun karena ia merasakan deru napas di depannya, seketika Fang Jianheeng kaget bukan main karena wajah Raja Saetan begitu dekat dan... Bibir mereka bersentuhan? "Brught!!" Fang Jainheeng spontan mendorong Raja Saetan hingga kepalanya terantuk, Raja Saetan tidak meringis kesakitan meski ia merasa sakit. Tapi ia begitu gengsi memperlihatkan sikap yang lemah di hadapan siapapun. "Yang Mulia, kau tidak apa-apa?" tanya Mao Jihan terlihat khawatir. "Tidak apa-apa, hanya saja orang yang menempelkan bibir malah dia yang mendorong!! Sungguh tidak tau malu!" kata Raja Saetan mencibir Fang Jianheeng. Kali ini Raja Saetan merasakan perasaan yang aneh di dalam dadanya. Namun ia tak mengerti dengan perasaan yang baru ia rasakan. Fang Jianheeng enggan menyahut, ia hanya merasa kesal dan malu secara bersamaan karena itu adalah ciuman pertamanya. Keduanya berakhir dalam keheningan sepanjang jalan pulang, sesampainya di depan rumah Fang Jianheeng. Mao Jihan l
Setelah memastikan Fang Jianheeng telah tertidur, Raja Saetan membuka matanya. Dia kemudian menatap wajah Fang Jianheeng dan tersenyum dengan rencana liciknya. Raja Saetan lalu membuat sebuah coretan di wajah Fang Jianheeng, seperti bentuk kumis kucing, saat melakukan itu fokusnya malah ke bibir Fang Jianheeng. Deg!! Lagi-lagi Raja Saetan merasakan perasaan aneh di dadanya, ia belum pernah merasakan perasaan ini. Tapi begitu coret-coret di wajah Fang Jianheeng telah selesai, ia kemudian kembali tersenyum dengan puas. "Ha!! Rasakan hukuman kecil itu, kau tidak akan bisa menghapusnya besok!!" gumam Raja Saetan, ia kemudian kembali ke dalam posisi telentang dan tertidur dengan senyuman. "Gyaaaa!!" paginya Fang Jianheeng berteriak dengan panik saat mencuci wajahnya, terdapat goresan di kedua pipinya, membuatnya terlihat memiliki kumis kucing. "Gya, dada da gya gya da!!" (Hei, jangan berisik!!) Bayi Raja Saetan bangun dan mengucek matanya dengan malas. Fang Jianheeng men
Rapat dewan sekolah akan dilaksanakan, beberapa mobil mewah telah datang salah satunya adalah Sa Xilie, padahal Raja Saetan telah membuat peringatan kepada Zie Luhan tapi Sa Xilie mengindahkan permintaan putranya itu. Ada keluarga Gu Chao, keluarga Wijaya Kusuma dan Mao Jihan sebagai ketua dewandewan serta keluarga besar lainnya. Mao Jihan berjalan di depan sementara kepala keluarga lainnya mengikuti dari belakang. "Selamat datang Ketua Mao, maaf membuatmu datang di waktu sibuk seperti ini!!" kata Sa Xilie mengangguk hormat, ia tak bisa menyinggung ketua Mao Jihan, karena ia adalah salah satu kepala keluarga yang memiliki pengaruh di kota Xianwen. "Hmm... Kuharap, apa yang kau bahas tidak membuang waktuku dan sudah menjadi tugasku menjadi penengah jika ada masalah!!" sahut Mao Jihan terlihat berkharisma. Sa Xilie tentu tersenyum senang karena bisa membuat kepala keluarga Mao Jihan datang, meski sebenarnya ia bisa mendepak Fang Jianheeng dengan mudah, tapi ia juga ingin me
Fang Jianheeng tersenyum senang ketika mendengar masalahnya dengan Zie Luhan hanya berakhir dengan hukuman membersihkan sekolah di akhir pekan. "Bibi berikan aku beberapa permen!!" Fang Jianheeng tersenyum senang dan membeli beberapa permen yang akan dia bagi dengan bayi Raja Saetan. Hari ini ia juga telah meminta izin kepada bibi Huanran tidak akan bekerja untuk sementara waktu karena harus mengurus bayi Raja Saetan. "Aku pulang..." Fang Jianheeng masuk ke dalam rumah, namun tidak ada sambutan apapun dari bayi Raja Saetan. Fang Jianheeng merasa tidak nyaman meninggalkan bayi Raja Saetan sendirian, tapi ia tak bisa membawanya ke sekolah, ia pasti akan menjadi santapan gosip jika membawa bayi ke sekolah. "Raja Sae?" panggil Fang Jianheeng, tetap tidak ada respon hingga akhirnya Fang Jianheeng menemukan bayi Raja Saetan tergeletak di dapur dengan suhu tubuh yang memanas. "Raja Saetan!!" Fang Jianheeng langsung menggendong bayi Raja Saetan dan membawanya ke kamar. "Hhhh....
Anak buah paman Bao terlihat bingung, darimana datangnya Raja Saetan. Mereka tidak melihat seorang pun melintas di jalan itu. "Jangan ikut campur, ini urusan kami dengan gadis itu!!" salah satu dari anak buah paman Bao bicara, ia berkacak pinggang memperlihatkan kegarangannya. "Kalau tidak mau dihajar hingga babak belur, sebaiknya kamu pergi!! Gadis itu memiliki hutang yang banyak, tidak baik ada hubungan dengan gadis seperti itu bukan?" "Bisa-bisanya kalian memfitnah ku, ayahku yang berhutang bukan aku!!" sahut Fang Jianheeng tidak terima. "Tetap saja, hutang ayahmu hutangmu juga, sudah pasti kau ikut menikmati apa yang ayahmu hasilkan!!" "Anak muda, menyingkirlah!! Lebih baik kau pergi ke club malam, kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari gadis itu, lihatlah bahkan dia tidak memiliki dada!!" Tawa para anak buah paman Bak menggema, membuat Fang Jianheeng bahkan menutup dadanya dengan tangan, bagaimana bisa mereka memperhatikan dadanya? Sungguh sangat menghina dan F
"Jian, kita akan pulang!! Maksudku, apa sepeda itu masih bisa digunakan?" tanya Raja Saetan, tangan yang tadi terulur ternyata maksudnya begitu. Fang Jianheeng lalu melepaskan pegangan tangannya dari Raja Saetan, saat ini dia sangat malu karena telah salah paham. "Hmm... Sepedanya masih bisa digunakan!!" sahut Fang Jianheeng. "Bagus, kalau begitu ayo kita pulang!!" kata Raja Saetan, ia memberi kode agar Fang Jianheeng memboncengnya. "Kamu tidak sedang memintaku untuk memboncengmu kan?" tanya Fang Jianheeng memastikan. "Aku Raja Saetan, tak mungkin aku yang memboncengmu!!" sahut Raja Saetan dengan wajah polospolos seakan itu hal yang biasa. Fang Jianheeng lalu mendesah pelan dan mulai menaiki sepedanya. "Bilang saja kau tidak bisa menaiki sepeda!!" ejek Fang Jianheeng. Raja Saetan duduk di belakang, ia memang belum pernah menggunakan sepeda, tak mungkin ia mengiyakan itu. "Fokus ke jalan, jika aku jatuh lagi maka kamu akan mendapatkan hukuman!!" sahut Raja Saetan meng
"Akhirnya aku menemukanmu Yang Mulia!!" Nukud Larasati tersenyum senang, ia baru saja selesai melakukan pemurnian diri selama seminggu, kemudian mendapatkan penglihatan tentang keberadaan Raja Saetan. Meski samar, Nukud Larasati tau dimana asal kekuatan itu berasal. Nukud Larasati berdiri, ia melepaskan jubahnya dan menggantungnya. Dibalik jubah itu Nukud Larasati mengenakan gaun putih diatas lutut dengan tali kecil di dada yang mengekspos seluruh keindahan tubuh yang ia miliki. Nukud Larasati adalah artis kenamaan di Andonesia, pinggang yang ramping, kaki jenjang, kulit yang bersih, rambut panjang bergelombang, wajah menawan bak sinar bulan, dan bibir yang ranum semua itu ia dapatkan dari perjanjian dengan alam Jien. Karena itu pula, banyak lelaki dan wanita yang mengidolakannya. "Aku akan berangkat ke kota Xianwen, persiapkan beberapa kebutuhanku dan tiket pesawat!!" perintah Nukud Larasati kepada pelayan Nukud. "Baik Nukud!!" "Ah!!" Nukud Larasati berbalik. "Bawa beberapa m