Setelah memastikan Fang Jianheeng telah tertidur, Raja Saetan membuka matanya. Dia kemudian menatap wajah Fang Jianheeng dan tersenyum dengan rencana liciknya. Raja Saetan lalu membuat sebuah coretan di wajah Fang Jianheeng, seperti bentuk kumis kucing, saat melakukan itu fokusnya malah ke bibir Fang Jianheeng. Deg!! Lagi-lagi Raja Saetan merasakan perasaan aneh di dadanya, ia belum pernah merasakan perasaan ini. Tapi begitu coret-coret di wajah Fang Jianheeng telah selesai, ia kemudian kembali tersenyum dengan puas. "Ha!! Rasakan hukuman kecil itu, kau tidak akan bisa menghapusnya besok!!" gumam Raja Saetan, ia kemudian kembali ke dalam posisi telentang dan tertidur dengan senyuman. "Gyaaaa!!" paginya Fang Jianheeng berteriak dengan panik saat mencuci wajahnya, terdapat goresan di kedua pipinya, membuatnya terlihat memiliki kumis kucing. "Gya, dada da gya gya da!!" (Hei, jangan berisik!!) Bayi Raja Saetan bangun dan mengucek matanya dengan malas. Fang Jianheeng men
Rapat dewan sekolah akan dilaksanakan, beberapa mobil mewah telah datang salah satunya adalah Sa Xilie, padahal Raja Saetan telah membuat peringatan kepada Zie Luhan tapi Sa Xilie mengindahkan permintaan putranya itu. Ada keluarga Gu Chao, keluarga Wijaya Kusuma dan Mao Jihan sebagai ketua dewandewan serta keluarga besar lainnya. Mao Jihan berjalan di depan sementara kepala keluarga lainnya mengikuti dari belakang. "Selamat datang Ketua Mao, maaf membuatmu datang di waktu sibuk seperti ini!!" kata Sa Xilie mengangguk hormat, ia tak bisa menyinggung ketua Mao Jihan, karena ia adalah salah satu kepala keluarga yang memiliki pengaruh di kota Xianwen. "Hmm... Kuharap, apa yang kau bahas tidak membuang waktuku dan sudah menjadi tugasku menjadi penengah jika ada masalah!!" sahut Mao Jihan terlihat berkharisma. Sa Xilie tentu tersenyum senang karena bisa membuat kepala keluarga Mao Jihan datang, meski sebenarnya ia bisa mendepak Fang Jianheeng dengan mudah, tapi ia juga ingin me
Fang Jianheeng tersenyum senang ketika mendengar masalahnya dengan Zie Luhan hanya berakhir dengan hukuman membersihkan sekolah di akhir pekan. "Bibi berikan aku beberapa permen!!" Fang Jianheeng tersenyum senang dan membeli beberapa permen yang akan dia bagi dengan bayi Raja Saetan. Hari ini ia juga telah meminta izin kepada bibi Huanran tidak akan bekerja untuk sementara waktu karena harus mengurus bayi Raja Saetan. "Aku pulang..." Fang Jianheeng masuk ke dalam rumah, namun tidak ada sambutan apapun dari bayi Raja Saetan. Fang Jianheeng merasa tidak nyaman meninggalkan bayi Raja Saetan sendirian, tapi ia tak bisa membawanya ke sekolah, ia pasti akan menjadi santapan gosip jika membawa bayi ke sekolah. "Raja Sae?" panggil Fang Jianheeng, tetap tidak ada respon hingga akhirnya Fang Jianheeng menemukan bayi Raja Saetan tergeletak di dapur dengan suhu tubuh yang memanas. "Raja Saetan!!" Fang Jianheeng langsung menggendong bayi Raja Saetan dan membawanya ke kamar. "Hhhh....
Anak buah paman Bao terlihat bingung, darimana datangnya Raja Saetan. Mereka tidak melihat seorang pun melintas di jalan itu. "Jangan ikut campur, ini urusan kami dengan gadis itu!!" salah satu dari anak buah paman Bao bicara, ia berkacak pinggang memperlihatkan kegarangannya. "Kalau tidak mau dihajar hingga babak belur, sebaiknya kamu pergi!! Gadis itu memiliki hutang yang banyak, tidak baik ada hubungan dengan gadis seperti itu bukan?" "Bisa-bisanya kalian memfitnah ku, ayahku yang berhutang bukan aku!!" sahut Fang Jianheeng tidak terima. "Tetap saja, hutang ayahmu hutangmu juga, sudah pasti kau ikut menikmati apa yang ayahmu hasilkan!!" "Anak muda, menyingkirlah!! Lebih baik kau pergi ke club malam, kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari gadis itu, lihatlah bahkan dia tidak memiliki dada!!" Tawa para anak buah paman Bak menggema, membuat Fang Jianheeng bahkan menutup dadanya dengan tangan, bagaimana bisa mereka memperhatikan dadanya? Sungguh sangat menghina dan F
"Jian, kita akan pulang!! Maksudku, apa sepeda itu masih bisa digunakan?" tanya Raja Saetan, tangan yang tadi terulur ternyata maksudnya begitu. Fang Jianheeng lalu melepaskan pegangan tangannya dari Raja Saetan, saat ini dia sangat malu karena telah salah paham. "Hmm... Sepedanya masih bisa digunakan!!" sahut Fang Jianheeng. "Bagus, kalau begitu ayo kita pulang!!" kata Raja Saetan, ia memberi kode agar Fang Jianheeng memboncengnya. "Kamu tidak sedang memintaku untuk memboncengmu kan?" tanya Fang Jianheeng memastikan. "Aku Raja Saetan, tak mungkin aku yang memboncengmu!!" sahut Raja Saetan dengan wajah polospolos seakan itu hal yang biasa. Fang Jianheeng lalu mendesah pelan dan mulai menaiki sepedanya. "Bilang saja kau tidak bisa menaiki sepeda!!" ejek Fang Jianheeng. Raja Saetan duduk di belakang, ia memang belum pernah menggunakan sepeda, tak mungkin ia mengiyakan itu. "Fokus ke jalan, jika aku jatuh lagi maka kamu akan mendapatkan hukuman!!" sahut Raja Saetan meng
"Akhirnya aku menemukanmu Yang Mulia!!" Nukud Larasati tersenyum senang, ia baru saja selesai melakukan pemurnian diri selama seminggu, kemudian mendapatkan penglihatan tentang keberadaan Raja Saetan. Meski samar, Nukud Larasati tau dimana asal kekuatan itu berasal. Nukud Larasati berdiri, ia melepaskan jubahnya dan menggantungnya. Dibalik jubah itu Nukud Larasati mengenakan gaun putih diatas lutut dengan tali kecil di dada yang mengekspos seluruh keindahan tubuh yang ia miliki. Nukud Larasati adalah artis kenamaan di Andonesia, pinggang yang ramping, kaki jenjang, kulit yang bersih, rambut panjang bergelombang, wajah menawan bak sinar bulan, dan bibir yang ranum semua itu ia dapatkan dari perjanjian dengan alam Jien. Karena itu pula, banyak lelaki dan wanita yang mengidolakannya. "Aku akan berangkat ke kota Xianwen, persiapkan beberapa kebutuhanku dan tiket pesawat!!" perintah Nukud Larasati kepada pelayan Nukud. "Baik Nukud!!" "Ah!!" Nukud Larasati berbalik. "Bawa beberapa m
"Siapa?" tanya Fang Jianheeng kepada seorang wanita cantik dengan wajah yang sangat cantik. Wanita itu lalu melepas kacamatanya, membuatnya terlihat makin cantik. "Hai, aku Larasati!!" katanya sembari mengulurkan tangan. Tapi begitu Fang Jianheeng akan menyambutnya, Larasati malah menarik lagi uluran tangannya. Larasati juga langsung masuk dengan seenaknya ke dalam rumah Fang Jianheeng, ia bahkan tidak melepaskan sepatu tingginya. Di belakang Larasati ada 10 orang pemuda dengan pakaian yang tak biasa, setelah jas yang dipadu dengan jubah yang menutup kepala. Membuat mereka menjadi bahan perhatian para tetangga di sekitar rumah Fang Jianheeng. "Kamu siapa? Mengapa masuk ke rumahku dengan sembarangan?" tanya Fang Jianheeng dengan nada tidak suka. Larasati tentu tidak mengindahkan ketidak sukaan Fang Jianheeng, ia tetap saja masuk dan memindai setiap sudut rumah Fang Jianheeng hingga akhirnya sampai ke dapur. "Apa yang kamu lakukan? Ini sangat tidak sopan!!" kata Fang Jianheeng m
"Kak, aku menemukan ini!!" Sisu membawa sebuah catatan, catatan itu robek dan berada di kotak penyimpanan barang berharga milik leluhur Sisu dan Bibo. "Apa ini?" Bibo lalu mulai membaca lembar catatan itu dan mengernyit. {Raja Saetan hanya bisa terlepas dari segel dengan cara membuat orang yang menjadi segelnya mencintainya dengan setulus hati, bahkan aku tak bisa membayangkan bagaimana akhirnya. Karena jika Raja Saetan pun terjatuh dalam perasaan kepada orang yang menjadi segelnya, maka... } Catatan itu memiliki bagian yang robek lainnya, Bibo memandangi Sisu dengan binar wajah bahagia. Setidaknya mereka menemukan cara untuk membebaskan Raja Saetan dari segel tubuh bayinya. "Tapi kak, Raja Saetan selalu berbuat kasar, bagaimana caranya membuat Fang Jianheeng jatuh cinta?" tanya Bibo. "Kau bertanya kepadaku? Yang benar saja, bukankah kau memiliki kekasih, seharusnya kau tau bagaimana caranya?" kata Bibo berdecak kesal, sedangkan Sisu hanya bisa tersenyum simpul. "K