Share

8

Masa kecil Niko tidaklah mudah. Sejak usianya baru menginjak 10 tahun, dia sudah harus merasakan kehilangan yang mendalam ketika ayahnya meninggal dunia. Ayahnya, yang merupakan seorang pegawai negeri, meninggalkan Niko dan ibunya hanya dengan uang pensiunan yang tidak seberapa.

Ibunya, yang bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, selalu menekankan pentingnya pendidikan pada Niko. “Hanya dengan pendidikan, kamu bisa keluar dari kemiskinan ini,” kata ibunya setiap kali Niko merasa putus asa.

Niko dikenal sebagai anak yang baik dan pintar di lingkungan tempat tinggalnya yang sederhana. Kecerdasannya membuatnya berhasil mendapatkan beasiswa penuh di universitas.

Namun, ketika dia mulai kuliah, realita hidup di dunia yang lebih luas mulai terasa kejam. Status sosialnya sebagai anak dari keluarga miskin menjadi bahan cemoohan bagi beberapa teman sekelasnya. Mereka menghina pakaian sederhana Niko, mengolok-olok sepatu yang selalu sama setiap harinya, dan merendahkan mimpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status