Share

5

"Sulit menjelaskan pada orang yang tidak pernah jatuh cinta," jawab Adel mengambil buku menu dan memesan semua makanan yang dia inginkan.

Satu steak dengan daging asal negeri sakura yang terbaik, pasta dengan saos mentaiko, es teh barley, dan tidak lupa juga tiramitsu sebagai makanan pencuci mulut.

Ketika pelayan membawa hidangan pertama yaitu steak dan pasta, Adel menyantapnya dengan semangat. Potongan-potongan daging itu hilang dalam waktu singkat, disusul dengan pasta yang disantapnya tanpa ragu.

Lika memperhatikan setiap gerakan Adel, semakin heran dengan apa yang dilihatnya. Adel, yang dulu selalu elegan dan anggun dalam setiap gerakan, kini caranya makan hampir seperti orang yang sudah lama tidak melihat makanan enak. Huh, cinta buta benar-benar mengubah hidup sahabatnya itu.

"Kenapa tidak ceraikan saja suamimu itu dan kembali ke rumah orangtuamu? Aku yakin mereka mau menerimamu kembali."

Adel tidak menjawab. Dia masih fokus pada makanannya, tapi dia tahu kenapa Lika bicara seperti itu.

"Kenapa sih kamu diam saja dan rela diperbudak oleh keluarga suamimu? Aku benar-benar tidak mengerti dengan pemikiranmu, Adel," kata Lika lagi dengan gemas.

Adel menghentikan gerakannya sejenak, menatap Lika. "Lika, aku tahu ini sulit dimengerti," jawabnya pelan, mengambil napas dalam sebelum melanjutkan. "Mungkin cinta memang membuat orang melakukan hal-hal yang tidak masuk akal. Tapi, ini bukan hanya tentang cinta … ini tentang pilihan yang aku buat, dan tanggung jawab yang harus aku pikul."

Lika mengerutkan kening, semakin bingung dengan penjelasan sahabatnya. "Tapi, Adel … kamu tidak perlu hidup seperti ini. Kamu bisa keluar dari situasi ini kapan saja. Lihatlah badanmu yang sangat kurus, wajahmu yang kusam, dan ... pakaianmu yang lusuh itu.

Haruskah cinta membuat orang menjadi sengsara seperti ini? Bukankah cinta harus membuat manusia bahagia? Dan bahagia itu ya seharusnya bisa dilihat dari luar."

Adel tersenyum pahit sambil menyuap sepotong tiramisu begitu steak dan pastanya habis.

"Mungkin aku bisa, tapi aku memilih untuk tetap berada di sini, setidaknya untuk saat ini. Aku yang memilih menjadi istri Niko dan aku tidak mau menyesali keputusanku. Selama itu bukan perselingkuhan, aku yakin bisa bertahan."

Lika menghela napas, merasa tidak berdaya untuk mengubah pikiran Adel. Namun, dia tidak bisa menyingkirkan rasa prihatin yang semakin menguasai hatinya. "Aku hanya tidak ingin melihatmu seperti ini, Adel."

Adel meletakkan garpunya dan menatap Lika dengan serius. "Aku tahu kamu peduli padaku dan aku berterima kasih untuk itu. Tapi, percayalah, aku baik-baik saja."

"Kamu bahagia?"

Mendengar pertanyaan sahabatnya itu, Adel terdiam sesaat.

"Ten— tentu saja aku bahagia karena menikah dengan orang aku cintai," jawab Adel gelagapan.

"Kalau tidak bahagia, tidak mungkin aku bertahan, kan?"

Lika menarik napas perlahan. "Oke ... oke. Hubungilah aku lebih sering kalau kamu ingin makan enak."

Dengan cepat Adel menggeleng. "Tidak. Sebulan sekali sudah cukup. Aku tidak mau merepotkanmu yang super sibuk."

"Well, aku tidak menyangkal itu. Perusahaan milik ayahmu semakin maju pesat dan pekerjaanku makin banyak."

"Bagaimana kabar orangtua keras kepala itu? Apakah dia masih sering marah-marah?"

"Sama sepertimu," jawab Lika enteng. "Masih keras kepala dan semakin kurus."

"Kalau suamiku di kantor bagaimana?"

Lika mengerutkan dahinya. "Kenapa tidak tanya sendiri pada Niko? Hah, aku sangat heran padamu. Kamu tidak mau pulang, bermusuhan dengan ayahmu, tapi memohon agar Niko bisa bekerja di perusahaan milik ayahmu."

Adel yang sudah memghabiskan tiramitsunya menjilati garpu di tangannya. "Ya, mau gimana lagi? Perusahaan Papa kan bagus dan gajinya juga besar. Lagipula, Papa jarang ke situ, kan?"

Lika mengangkat kedua bahunya karena tidak mau membahas suami sahabatnya itu. "Ya, begitulah. Kamu kan tahu aku tidak suka pada Niko."

"Aku tahu, tapi perlakukanlah dia dengan baik. Jadilah bos yang baik untuk karyawanmu. Oke?"

Lagi-lagi Lika hanya mengangkat bahunya. Tidak mungkin kan kalau dia mengatakan apa yang dilakukan oleh suaminya di kantor?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status