Share

[47] Ayaaaang! Jangan Lari!

“Anying-lah!”

“Kenapa, By?” tanya Adnan melirik Lolita yang tampak kesal usai memainkan telepon genggamnya.

“Kelasku kosong! Tau gini berangkat siang aja aku!” dumel Lolita membuat Adnan terkekeh. Pria itu mengacak rambut sang kekasih. Adnan pikir ada masalah serius apa sampai istri cantiknya mengumpat tiba-tiba.

“Ya udah, kamu nongki-nongki aja bareng Melisa. Nanti aku tambahin uang jajannya biar cukup sampe jam ke-2.” Ucap Adnan membawa angin segar untuk jiwa nelangsa Lolita.

“Bener ya?”

“Iya, By. Apa sih yang nggak buat kamu..” Sekali lagi Adnan mengacak pangkal rambut Lolita.

Dibelakang keduanya, tepatnya segaris lurus dengan kursi yang Adnan tempati, tampak sepasang telapak tangan terkepal. Gadis yang menumpang pada mobil Adnan itu meradang melihat interaksi kedua manusia di depannya. Sepanjang perjalanan menuju kampus, eksistensinya seakan tak dianggap ada. Adnan yang dirinya ikuti bahkan tak mengajaknya mengobrol, meski itu hanya sekedar basa-bas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status