Share

[52] Perang Dingin

Wajah yang segar dengan rambut basahnya setelah dicuci, penampilan Adnan itu berbanding terbalik dengan keadaan Lolita saat ini.

Kini, istri dari pemuda itu tampak letih. Kantung mata menghiasi wajah cantiknya. Lolita benar-benar terlihat seperti manusia yang kekurangan tidur.

“Baby, kalau kamu sakit, bolos aja nggak apa-apa.”

“Your eyes!” maki Lolita dengan suaranya yang serak-serak basah.

Semalam ia sudah menjelaskan jika dosennya memang jarang memberikan tugas. Namun dosen itu menggantinya dengan kuis yang diadakan setelah sesi presentasi materi— Kata lainnya, ia bisa kehilangan nilai kalau membolos.

“Aku takut kamu pingsan kalau maksain diri, By..”

“Gara-Gara kamu! Benci banget aku sama kamu! Dasar tukang bohong!”

Gadis muda itu terbangun dengan pusing dikepalanya. Suara yang biasanya seperti toa pun, mendadak kehilangan kegaharannya. Lolita lelah jiwa raga karena terhanyut dalam pusaran keganasan Adnan.

Adnan adalah seorang pendusta!

Pria itu mengkhianati kata-katanya. Melanggar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status