Share

[53] Lolita Pingsan

“Cinta nggak selamanya indah, Pren! Liat aja si Adnan..” Nando menggelengkan kepala seraya mendecakkan mulutnya.

“Perasaan baru ge married, gelutbae kerjaannya..” timpal pemuda itu yang tak habis pikir dengan keseharian rumah tangga sahabatnya.

“Yah, begitulah kalau kawinnya nggak mikir dua kali.. Impulsif sih dia. Dijauhin, ngajak kawin.. Orang mah dijauhin tuh ngedeketin.. At least PDKT pelan-pelan, bukannya maksa ngehalalin..” Ucap Tama, mengkritik gaya sat-set Adnan yang kelewat ekstrim.

“Tauk! Dikira kawin enak apa yak!”

“Ya emang enak!” Sahut Adnan, membalas perkataan Nando. Sahutan Adnan itu membuat ketiga sahabatnya tercengang.

“Han, lo juga mikir apa yang ada dikepala gue kan?” tanya Nando sembari menatap Farhan.

Farhan mengangguk singkat. Otak ketiganya tak bisa diajak berpositif thinking. Enak yang Adnan sebutkan pastilah merujuk pada arti lain dari kata kawin. Sekotor itulah isi pikiran ketiganya, terlebih kala melihat wajah ambigu Adnan.

“Alig! Gue kirain dia yang paling
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status