Share

29 A

"Lain kali gak usah diladeni, Ca. Dia hanya berusaha mencari-cari kesalahan orang lain. Karena kamu itu perfect, jadilah dia membuat fitnah untuk menyudutkanmu," bisik Bian.

Aku menatap raut wajah suamiku, menyentuh pipi kanannya dengan lembut.

"Beneran aku perfect, Bi?"

"Iya, kamu sempurna, tanpa cela di mataku, Ca."

"Makasih, Sayang. Semoga aku juga tak akan pernah melihat kekuranganmu. Kamu lah yang membuat hidupku semakin berwarna," balasku.

Bian menganggukkan kepala mengusap-usap kepalaku.

"Bi!"

"Ya, Sayang?"

"Apa dia selalu begitu saat kalian menikah , Bi? Kulihat Bibi bahagia bersamanya kalau itu," ujarku.

Bian menggelengkan kepala.

"Entahlah, Ca. Mencintai Inayah sebagai istri itu kewajibanku dan perlahan rasa cinta itu telah hadir. Aku gak masalah kalau terlihat seperti budak cinta asal dia tak senang. Selama ini kulihat perangainya baik-baik saja di depanku. Namun beberapa fakta telah membuatku tak ingin bertemu dia lagi. Kesalahan lainnya masih bisa kutolelir, tapi tidak de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status