Share

33

"Udah, Ca. Bibi minta maaf karena bikin kamu cemas. Aku tidak bermaksud loh, Beib," ujar Bian merangkulku dengan erat. Aku terus saja memukul kakinya dengan pelan lalu tak menolak pelukannya lagi.

Setelah beberapa saat, aku mengurai pelukan suamiku. Menatap netranya dengan tatapan sendu.

"Kamu tak tahu bagaiman cemasnya aku, Bi? Aku hampir jantungan gara-gara ulahmu. Aku kira akan ditinggal lagi untuk selamanya. Kamu gak tahu kan, bagaimana rasanya orang yang dicintai terbujur kaku, Bi? Aku mohon, jangan bersikap seperti ini lagi. Aku mencintaimu dan tak ingin kehilangmu," tuturku, lalu memeluk suamiku sambil memejamkan mata.

Ya Robbi, terimakasih masih memberikan kesempatan untuk berbahagia.

"Aku tak meragukan kesetiaanmu, Sayang. Aku hanya berusaha menjauhkan Inayah dari kita. Kamu lihat, kan, dia tak pernah tulus mencintaiku. Aku memang yang salah karena tak memberitahu terlebih dahulu," ujar Bian dengan suara serak. Aku tahu, dia pun ikutan menangis.

Aku tak bisa marah terlalu lam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status