Share

18 A

“Mami senang memandangi mereka berdua tertawa lepas begitu. Seperti melihat anak Mami masih hidup dan sedang bermain dengan mami” celetuk Mami. Tangan kanan beliau letakkan di bahuku seraya tersenyum memandangi Rino dan Boy.

Aku tersenyum tipis. Jujur saja, aku sudah mencintai Mas Reno di sisa usianya. Kebaikannya, kesabaran dan perhatiannya lah yang telah menghantam dan menghancurkan cintaku yang berkarang dengan kokohnya pada Bian.

Andai saja Mas Reno masih hidup sekarang, mungkin kami sedang tertawa bahagia bersama. Namun dia tak akan pernah bisa kembali ke sisiku meskipun adik iparku berusaha mirip suamiku. Mas Reno akan tetap istimewa di hatiku.

“Ca, Mami rindu dengan keluarga kita yang utuh seperti dulu,” lirih Mami. Beliau duduk di sofa dan aku pun mengikuti.

“Carisa juga rindu, Ma. Tapi yang telah pergi ke alam barzah tak akan pernah bisa kembali lagi. Biarlah kebaikannya Mas Reno kita kenang dan tak lupa mendoakan agar dia pun bahagia di sana,” balasku. Mendadak jadi kangen b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status