Share

17 B

"Yang sabar, ya, Bi. Aku harap kamu lebih tegar kali ini. Kamu sosok yang kuat," ujarku menyemangati, tanpa memperlihatkan keterkejutan. Bagiku itu bukan aib. Kebaikanmu langsung bisa menutupi hal itu.

Bian tersenyum tipis. Ah, dia memang pecinta sejati. Aku semakin terharu melihat ketulusannya jika sudah jatuh cintam

"Wah! Selamat, ya, Bro. Gue ikut senang karena sekarang lo udah gak punya istri. Saatnya balikan sama mantan," kekeh adik iparku, Rino. Dia menyenderkan punggung di dekat pintu. Entah sejak kapan dia ada di sana dan aku tak menyadari karena terlalu larut dengan kesedihan yang dialami Bian.

"Jadi kamu datang sama dia, Ca?" tanya Bian. Terlihat tak suka

Aku mengangguk. "Tadi driver online yang kupesan tidak bisa mengantar," jelasku.

Ah, kenapa aku seperti tak ingin melihat Bian cemburu dan salah paham? Benarkah hati ini masih mencintainya?

"Dia siapa? Kenapa mirip sama foto suami kamu, Caca?" cecar Bu Ranti, menyentuh lenganku. Wajahnya kelihatan bingung.

"Adik manta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status