Share

14 A

"Percaya pada suami itu harus, tapi jangan menguji kesetiaannya dengan memberi peluang untuk berpaling." (Carisa)

*

Suara ketukan di pintu ruanganku terdengar nyaring. Fokusku yang sedang memilih makanan dari aplikasi online jadi teralihkan.

Ini kan, jam makan siang. Siapa, ya?

"Masuk!" titahku kemudian.

Ternyata Bian.

"Bu Carisa, bagaimana kalau kita makan siang di resto depan? Sebenarnya aku lapar melihat makanan kemarin, tapi …."

Aku mendongak karena sedang duduk dan dia berdiri di sampingku. Terdengar aneh saat dia memanggilku 'bu'.

"Maaf, itu memang salahku. Tak seharusnya aku mengungkit tentang …."

"Enggak, Bu Carisa. Berhenti mengatakan maaf. Semua ada hikmahnya. Sebagai permintaan maaf, aku yang akan traktir," potongnya dengan tatapan memohon.

Aku menahan napas, lalu membuangnya dengan pelan-pelan. Tersenyum tipis dan mengangguk.

Astaga, aku merasa seperti pertama kali diajak kencan oleh calon suami.

"Alhamdulillah, makasih, ya, Bu Caca."

"Tidak ada kata maaf dan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status