Beranda / CEO / Ok, Aku Nyerah Bos! / Bab 94. Diajak Nikah, kok, diam.

Share

Bab 94. Diajak Nikah, kok, diam.

“Yup. Kamu emang paling tau diriku, Sayang. Karena aku akan berubah gila jika berada di dekatmu,” jawab Mas Tama sambil mengerling.

Aku menatapnya horor. “Sumpah, yah! Aku gak tau jika dirimu sekarang berubah makin gila, Mas.”

Aku mengibaskan rambut dengan perasaan dongkol. Bagaimana tidak, Mas Tama dengan seenak jidat main injak rem, terus nyelonong nyium pipi aku. Siapa yang gak kaget coba?

Untung ini jantung buatan Tuhan. Coba kalau manusia itu sendiri yang buat, palingan udah rontok, dan berceceran di jalanan karena tidak kuat menahan rasa kejut.

Mas Tama mengedikkan bahu. “Ya, mau gimana lagi. Butuh kegilaan yang hakiki agar bisa meluluhkan hati cucu Kakek Darman, sih!”

“Whatever!” Aku terlalu malas meladeni. Ku palingkan wajah ke arah depan sambil mencibir kelakuan Mas Tama yang semakin absurd, tapi ngangenin.

Tuhkan, aku mulai ketularan gila.

Mas Tama terkikik, lalu kembali melajukan mobilnya setelah tadi sempat berhenti. Ia bahkan tak berniat melepaskan genggaman tangan kami.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status