Share

Bab 93. Kiss

Gara-gara Mas Tama aku gak bisa tidur. Mataku menolak untuk terpejam dan terus terbuka hingga sekarang, bahkan pada saat jarum jam menunjukkan pukul 1 dini hari.

Asem! Apa tak makin gila diriku? Hanya karena sebuah janji yang entah jadi atau tidak, tetapi aku yang murahan ini justru menjadi tak sabar untuk segera menjemput hari esok.

Aku mengerang kesal, menendang-nendang selimut sambil tersenyum seperti orang gila karena ingin bertemu Mas Tama esok malam. “Kya, kenapa aku jadi kek ABG labil gini, sih? Ayolah, Na! Please, sadar!”

Aku menepuk pipiku agar segera terbangun dari kegilaan ini, berteriak layaknya Tarzan yang ada di hutan. Aku mendengkus dengan deru napas yang memburu. “Kakek, cucumu butuh suami!” teriakku sambil menatap langit-langit kamar.

Namun, bukannya jawaban yang aku dapatkan, melainkan hanya suara krik-krik-krik yang membuat keadaan ruang kamarku makin tidak jelas.

Aku lalu memilih duduk dengan rambut yang acak-acakan dan pandangan memelas. Lingkaran mata bahkan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Lavinka
iya, Kak. maaf yah. kemarin masih di jalan mau pulang kampung dulu
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
lanjutannya mana kakakkakakakakakkakaa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status