Beranda / CEO / Ok, Aku Nyerah Bos! / Bab 20. Ngehamilin Anak Orang

Share

Bab 20. Ngehamilin Anak Orang

Setelah drama weekend yang Gatot, alias gagal total. Pagi ini aku sudah berada di kantor, berangkat seorang diri tanpa perlu mengawal si pak tua itu. Aku mendesah lega karena Pak Tama tiba-tiba harus pergi ke tempat yang jauh bersama Gilang dan itu bagaikan angin segar dong untukku.

Kenapa aku tidak ikut? Heuh, seperti diriku tak ada kerjaan lain saja selalu ngintilin dia. Lagipula, dia tidak mungkin membiarkanku tinggal di kantor hanya untuk berleha-leha saja. Sudah ada setumpuk dokumen yang harus aku lihat sebelum diberikan kepadanya.

Sialan banget memang itu bos kampret. Entah kenapa setiap hari selalu saja ada cara dia membuatku emosi. Capek emang kerja sama orang gila kerja macam pak Tama.

Sedang asyik-asyiknya mengghibahi atasan, aku justru berpapasan dengan beberapa karyawan kantor yang hendak naik lift. Aku memberikan senyuman ramah ala-ala wanita berpendidikan tinggi kepada mereka yang satu divisi dengan Nadia.

Eh? Memang cara tersenyum orang berpendidikan beda, yah? Iyakah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status