Share

82. Foto Keluarga

Author: hi.shenaaa
last update Last Updated: 2024-07-27 12:07:45

Mayja memperhatikan foto keluarga yang ada di nakas kamarnya. Entah sudah berapa tahun berlalu di dalam foto ini. Setidaknya ini adalah foto di mana keluarganya belum hancur dan kehilangan segalanya.

Setelah memperhatikan foto itu, pandangan Mayja beralih kepada beberapa figura yang sengaja ia letakkan di atas laci yang ada di posisi lain di dalam kamarnya. Di sana merupakan beberapa foto bahagianya bersama teman SMP, SMA, kuliah, dan dengan Devanda. Di usianya sekarang dia sudah melalui banyak hal. Kalau saja waktu itu dia tidak bertemu Devanda, mungkin dunianya sudah hancur dari lama.

Tahun ini Mayja berusia 23 tahun, dia tidak menyangka bahwa tahun ini akhirnya dia menikah. Tidak ada gambaran baginya bagaimana pernikahan itu sebenarnya. Selama ini dia hanya melihat dari drama atau novel saja karena orang tuanya bahkan tidak berhasil mempertahankannya.

Bukankah sebaiknya Mayja bersiap untuk belajar lebih banyak seputar pernikahan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   83. Berkunjung

    Rasanya sudah lama sejak Mayja terakhir kali mendatangi rumah Rasel. Dia mengedarkan pandangannya ke sekitar dan terus berpikir bahwa sayang sekali kalau rumah ini hanya ditinggali oleh seorang kakak dan adiknya. Kalau Rasel menikah, pasti rumah ini lebih terurus dan bersinar.“Sepertinya kamu juga harus segera menikah,” ucap Mayja sembari menaiki anak tangga.“Kenapa?” tanya Rasel, tidak mengerti mengapa Mayja tiba-tiba mengatakan hal tersebut.“Karena rumah ini pasti akan terasa lebih hidup kalau ada rasa cinta pasangan dan sentuhan wanita dewasa,” kata Mayja yang tersenyum lebar. Hal itu jadi membuat Rasel sempat terbesit keinginan untuk menjadikan Mayja saja sebagai wanita dewasa itu. Namun dalam sepersekian detik Rasel segera menggeleng, aneh sekali jika dia memiliki pemikiran seperti itu.“Itu kamarnya, kan?” tanya Mayja ketika sudah berdiri di depan kamar dengan pintu be

    Last Updated : 2024-07-28
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   84. Senyuman itu

    Tidak seperti pagi biasanya, Andriyan sudah tiga kali memanggil nama Rasel yang sedang duduk di mejanya. Pria itu tampak melamun sambil mengetik sesuatu di komputer kantor. Ketika Andriyan melirik ke arah layar komputernya, yang diketik asistennya itu adalah huruf-huruf tidak jelas dan tidak beraturan. Andriyan jadi mulai mencemaskan kondisi kesehatan mental Rasel.Karena dipanggil tidak kunjung mendengar, Andriyan langsung menempelkan punggung tangannya pada kening Rasel. Sontak Rasel terkesiap dan hampir tumbang ke belakang kalau Andriyan tidak segera menahan kursinya.“Rasel, apa aku harus mendaftarkanmu untuk bercerita dengan psikolog?” tanya Andriyan.Rasel yang syok jadi kehilangan kata-kata karena Andriyan membahas hal yang tidak ia mengerti. “Hm, sepertinya aku tidak perlu bertanya.” Lantas Andriyan mulai menggulir ponselnya untuk mencari kenalan psikolognya.Sontak Rasel menahan lengan Andriy

    Last Updated : 2024-07-28
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   85. Nona Vanda

    “WAH!”Berbeda dengan siang biasanya yang begitu melelahkan dan membosankan, para karyawan Andriyan tampak memiliki suasana hati yang baik. Mereka senang dengan hadiah yang dikirim oleh Devanda, istri atasan mereka. Mayja jadi ikut senang melihat senyum para karyawan yang kelelahan itu.“Tolong titip ucapkan terima kasih kepada beliau, Nona!” pekik para karyawan.Mayja mengangguk dengan sopan, Rasel jadi mendekat ke arahnya. “Nona mengirimnya untuk kami? Tumben sekali.”“Ya, aku pikir juga begitu. Ini pertama kalinya, ya.” Mayja juga heran, jadi wajar kalau Rasel merasa aneh. “Oh ya, kamu ingat apa yang kuminta kemarin?”“Iya, nanti kita bisa bertemu sepulang kerja,” ucap Rasel, merasa senang melihat Mayja yang tersenyum riang.“Ah! Tuan di mana? Ada yang harus aku bicarakan dengan beliau,” kata Mayja yang celingukan tidak melih

    Last Updated : 2024-07-29
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   86. Menegang di Tempat

    Nona Devanda tidak mungkin bertemu seseorang. Sebelum dia memiliki penyakit traumatik itu, dia selalu mengunci dirinya sendiri di kamar. Dan setelah itu, dia tidak bisa meninggalkan kasurnya selama dua tahun.Kalau ada sesuatu seperti itu yang benar-benar terjadi tanpa sepengetahuanku … berarti nona adalah orang yang telah menciptakan pria khayalan ini sejak awal. Mengenai hal ini, apakah ini juga bagian dari rencananya untuk menghancurkan pernikahannya? Siapa sangka dia akan melakukan hal seperti itu?Mulai dari latar belakang sampai penampilannya, segala sesuatu tentang Andriyan memang sangat bersinar. Jadi kenapa? Benar-benar tidak mungkin ada seorang pun yang lebih cocok untuk nona dari pada tuan. Terlepas dari itu, aku sangat yakin kalau saat ini nona jelas merasakan sesuatu untuk tuan.“Kenapa kamu tidak menyelesaikan kalimatmu?” tanya Andriyan k

    Last Updated : 2024-07-29
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   87. Andriyan Pingsan

    Pingsannya Andriyan menimbulkan perbincangan banyak orang, khususnya para karyawan yang jelas melihat bagaimana tubuh Andriyan dipindahkan. Saat ini di dalam mobil, Mayja dan Rasel sengaja membawa Andriyan untuk pulang. Lebih baik memanggil dokter ke rumah daripada langsung ke rumah sakit karena Andriyan pasti marah kalau kondisi lemahnya diketahui keluarga besar. Sebab sebagai orang yang berada di kedudukan atas, dia memiliki banyak sekali musuh yang kapan pun bisa membinasakannya.“Bagaimana keadaan tuan?” tanya Mayja sembari melirik ke belakang. Rasel duduk di kursi belakang untuk memegangi tubuh Andriyan, sedangkan Mayja yang mengemudi mobil Andriyan.“Beliau masih—Tuan!” Kalimat Rasel terpotong ketika melihat Andriyan akhirnya sadar dan mengedarkan pandangan, tapi suhu tubuhnya masih tinggi dengan wajah memerah. Bulir keringat di pelipisnya juga sebesar biji jagung.“Kenapa, Rasel? Ada apa?!

    Last Updated : 2024-07-30
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   88. Bermain Gitar

    Devanda memperhatikan dokter yang memeriksa, lalu memberikan perintah pada para pelayan agar menyiapkan air untuk mengompres kening Andriyan. Suhu tubuhnya sangat tinggi yang mengartikan bahwa demamnya cukup parah.Rasel yang berdiri bersebelahan dengan Mayja menunggu jika ada perintah di dekat pintu kamar mereka. Dari sana Rasel terus mengamati Devanda yang telaten mengurus Andriyan dengan mengatur dokter dan para pelayan.“Nyonya begitu tenang, ya. Bahkan ketika suaminya pulang setelah tiba-tiba pingsan. Beliau benar-benar pintar dalam mengendalikan emosinya,” ucap Rasel yang begitu tertegun pada Devanda.Mayja terdiam, dia jelas paham apa yang sebenarnya sedang dirasakan Devanda. Dari luar, dia memang tampak tenang dan bisa mengendalikan emosinya, tapi sebenarnya saat ini dia sangat terkejut, panik, dan cemas. Terbukti dari bagaimana wajahnya pucat dan pandangannya sesekali tidak fokus.Tuan bahkan tidak p

    Last Updated : 2024-07-30
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   89. Belaian

    Andriyan menggeleng, dia mengulurkan tangan dan membelai pipi Devanda dengan ibu jarinya. “Aku hanya merindukan istri cantikku. Uhuk! Uhuk! Aku jadi tidak bisa memelukmu sambil tidur seperti biasanya.”Wajah Devanda langsung menyerbak memerah ketika mendengar kalimat itu. Pria ini memang sangat jago menggombal, yang entah mengapa bukan lagi rasa muak, tapi Devanda malah merasakan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya. Bukankah itu aneh?“Jangan banyak bicara, kamu itu sedang sakit.” Devanda memasukkan kain tadi ke dalam bak air hangat yang disiapkan Senorita di atas nakas, lalu meremasnya. Selesai, dia meletakkannya di atas kening Andriyan lagi.“Kenapa kamu tidak menurut untuk menginap di hotel? Di sana kamu tidak perlu kerepotan mengurusku,” ucap Andriyan.“Aku akan terlihat seperti istri tidak tahu diri yang meninggalkan suaminya saat sakit.” Melihat mulut Andriyan terbuk

    Last Updated : 2024-07-31
  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   90. Terpejam

    Devanda melihat mata Andriyan yang sudah terpejam. Ia mengulum senyum, saat Andriyan tertidur rasanya begitu menenangkan. Devanda pun menyandarkan gitarnya di dinding lalu beranjak menaiki ranjang. Dia tidak peduli kalau saat bangun nanti Andriyan akan mengamuk karena sudah melarang Devanda untuk tidur di kasur yang sama karena tidak ingin Devanda tertular.Memang apa pentingnya? Kalau ditukar posisi pun, Andriyan pasti melakukan apa yang Devanda lakukan. Kemudian dia menjadikan lengannya sebagai bantal dan tidur menghadap Andriyan. Sembari terus memperhatikannya, Devanda mengelus alis Andriyan dengan jari telunjuknya. Jujur saja jika pria ini tampan, tapi bukan berarti Devanda bisa tertarik begitu saja karena fisik yang dimilikinya. Hanya saja rasanya tidak menyesal untuk menatap pria ini dalam waktu yang lama.Bukankah kita memang harus mensyukuri ciptaan Tuhan? Maka bagi Devanda, Andriyan adalah ciptaan Tuhan yang begitu indah. Karena

    Last Updated : 2024-07-31

Latest chapter

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   210

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   209

    Lantas muncul-lah kepingan-kepingan ingatan dari kehidupan pertama. Semua ingatan tentang bagaimana sosok Andriyan terus mewarnai dan memutari hidupnya. Andriyan di kehidupan pertama bagi Devanda sungguh indah. Dia merupakan pria yang sangat bisa diandalkan dan menjadi pelindung hidup Devanda.Tidak berhenti Devanda terkekeh melihat Andriyan yang terus memainkan gitarnya di taman mereka sambil memanggili namanya. Pria yang tidak takut dengan apa pun dan menjadi bagian dari keindahan melodi, itu yang terbenam dalam hati Devanda. Sampai akhirnya satu demi satu peristiwa terjadi yang membuat kecemasan dan ketakutan pada diri pria itu bermunculan.Orang-orang jahat yang tidak suka Andriyan dan Devanda bahagia berkeliling di sekitar mereka untuk bergantian memberikan racun mereka. Tubuh Devanda tiba-tiba tidak seperti normalnya. Dia terus sakit-sakitan dan hanya berdiam di kamar. Meski begitu Devanda selalu menginginkan anak dari Andriyan. Dia ingin melahirkan anak Andriyan padahal kondisi

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   208

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   207

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   206

    “Senorita, dengarkan aku. Tolong jangan katakan apa pun, kepada siapa pun, kalau suatu saat kau tiba-tiba melihatku tidak sadarkan diri.”“Sa—saya tidak mungkin berani melakukan itu, Tuan! Nyonya … Nyonya harus tahu, kan?”Andriyan menggeleng. “Jangan! Jangan sampai dia tahu! Cukup pengawal saja agar mereka membawaku ke kamar tamu di ujung,” ucap Andriyan.“Tapi Tu … Tuan!” Senorita terkejut melihat tuannya tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dia bingung dan panik atas apa yang harus dilakukan. Memanggil nyonyanya tidak mungkin karena Andriyan baru saja memberikan amanat untuk tidak bercerita pada siapa pun jika dirinya kehilangan kesadaran. Dengan panik, Senorita segera berlari keluar rumah untuk memanggil pengawal. “TUAN-TUAN! TOLONG SAYA!”Karena khawatir, para pengawal segera ikut masuk dan menyiapkan senjata mereka apabila memang terjadi bahaya, tapi ternyata yang mereka lihat adalah tuannya yang tergeletak di atas lantai. “Apa yang terjadi, Senorita?!” tanya mereka yang panik.“Ini

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   205

    “Tidak! Kumohon! Kumohon jangan!” Mayja terus mencoba membuka ikatan tangannya. Dia tidak bisa mati begitu saja. Rasel pun memintanya untuk tetap hidup. Jadi Mayja tidak boleh mati.“Jika tak bersamaku lagi, ingat warna langit favoritku. Jika memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Jika tiba waktunya nanti, yang tak dipaksa yang kan terjadi. Walau memang sudah tak berjalan seiring, jaga diri masing-masing. Sampai bertemu di lain bumi … sampai bertemu di lain hari ….”Mendadak lagu itu terngiang di dalam telinga Mayja. Lagu ini adalah lagu yang Mayja dengar di dalam mimpinya ketika bertemu Rasel. Apa Rasel ada di sini? Apa Rasel akan membantunya? Pandangan Mayja terus mengedar, sedangkan langkah Sandy semakin maju untuk menjatuhkan mereka bersama.Air mata sudah berlinangan di pipi Mayja. Di saat begini dia paling merindukan Rasel yang tidak akan ragu untuk datang setiap dirinya berada dalam bahaya. Namun Mayja sama sekali tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Ini bod

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   204

    “Maafkan aku, tapi hasilnya menunjukkan adanya tumor di dalam otakmu, Andriyan. Tumor ini cukup besar dan sudah mencapai stadium akhir. Berdasarkan kondisi tumor yang sudah mencapai stadium akhir dan ukurannya yang cukup besar, prognosisnya memang tidak menggembirakan.”Akhir-akhir ini Andriyan lebih sering melamun jika tidak diajak bicara. Seolah ada banyak hal yang sedang dia pikirkan. Bio yang kini menggantikan posisi Rasel sebagai asisten pribadinya mulai menyadari beberapa keanehan itu.Ia pun meletakkan tangannya di bahu Andriyan. “Ada masalah, Tuan?”“Kapan kita bisa menemukan Sandy?” tanya Andriyan yang pandangannya sama sekali tidak beralih dan masih melamun.“Tuan!”Sontak Andriyan tersentak mendengar teriakan itu. Dia segera menoleh ke arah Bio dengan raut marah. “Kenapa kamu berteriak?!”“Saya hanya khawatir pada Anda yang akhir-akhir ini sering tidak fokus. Padahal baru beberapa waktu lalu saya melaporkan bahwa kami menerima kabar bahwa kini dia berada di Bali. Ada orang

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   203

    “Takdir sedang berulang. Akan ada konsekuensi dibalik pengulangan peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya.”Konsekuensi, tampaknya itu yang sedang Andriyan hadapi saat ini. Kejadian di kehidupan kali ini memang banyak mirip di kehidupan pertama, tapi bedanya Devanda yang diserang oleh penyakit mematikan. Entah mengapa rasanya Andriyan lebih tenang jika memikirkan bahwa orang yang diberi penyakit adalah Devanda, bukan dirinya. Sehingga Andriyan hanya perlu menemukan Sandy Gautama agar Devanda tidak lagi dalam bahaya.Tubuh Andriyan terjatuh lemas di bangku tunggu rumah sakit. Dari banyaknya orang yang berlalu-lalang, dia merasa seperti hanya dirinya yang memiliki waktu singkat dan terhenti di tempat. Dia tidak bisa memikirkan apa pun. Mengetahui kabar bahwa akan mati ternyata tidak terlalu menyenangkan saat memiliki seseorang yang berharga. Bukankah tangis Devanda akan begitu kencang berhari-hari setelah kepergiannya nanti?Berbagai hal indah yang masih ingin dibagikan Andriyan pada D

  • Obsesi Cinta Pemain Wanita   202

    “Anak dan wanita? Kalau melihat dari situasi di sekitarnya, kemarin saat diperiksa Moana itu sedang hamil … hah?!” Devanda langsung menutup mulutnya. Tidak percaya jika apa yang dikatakan Andriyan waktu itu memiliki kemungkinan untuk benar. “Ti—tidak mungkin, kan?”Andriyan mengedikkan kedua bahunya sembari bersedekap dada. Sebenarnya dia mendatangi Jonathan atas permintaan istrinya itu. Padahal berbincang dengan pria itu terasa sangat menyebalkan. Meski Andriyan memang merasakan perubahan yang signifikan darinya.Di lain sisi, Devanda merasa tenang karena Jonathan di penjara. Sehingga ancaman terbesarnya dalam kehidupan ketiga ini bisa dia hindari sejauh-jauhnya. Satu-satunya masalah yang harus Devanda tuntaskan hanya tentang Sandy Gautama yang posisinya masih berkeliaran di luar sana. Kapan pun dia bisa mendatangi Mayja lagi. Itu sebabnya Devanda masih belum bisa merasa sepenuhnya tenang.“Siapa pun wanita dan anak yang Jonathan maksud, semoga saja dia baik-baik saja. Karena tidak a

DMCA.com Protection Status