Share

90. Terpejam

Devanda melihat mata Andriyan yang sudah terpejam. Ia mengulum senyum, saat Andriyan tertidur rasanya begitu menenangkan. Devanda pun menyandarkan gitarnya di dinding lalu beranjak menaiki ranjang. Dia tidak peduli kalau saat bangun nanti Andriyan akan mengamuk karena sudah melarang Devanda untuk tidur di kasur yang sama karena tidak ingin Devanda tertular.

Memang apa pentingnya? Kalau ditukar posisi pun, Andriyan pasti melakukan apa yang Devanda lakukan. Kemudian dia menjadikan lengannya sebagai bantal dan tidur menghadap Andriyan. Sembari terus memperhatikannya, Devanda mengelus alis Andriyan dengan jari telunjuknya. Jujur saja jika pria ini tampan, tapi bukan berarti Devanda bisa tertarik begitu saja karena fisik yang dimilikinya. Hanya saja rasanya tidak menyesal untuk menatap pria ini dalam waktu yang lama.

Bukankah kita memang harus mensyukuri ciptaan Tuhan? Maka bagi Devanda, Andriyan adalah ciptaan Tuhan yang begitu indah. Karena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status