Share

97. Terlalu Banyak Bicara

Kinara menyunggingkan senyumnya, padahal dia belum mengatakan apa-apa. Namun dari pandangannya yang kosong Devanda dapat melihat bagaimana perempuan ini membayangkan masa lalunya bersama Andriyan dengan penuh kebahagiaan.

“Aku dan Kak Iyan satu SD, SMP, sampai SMA. Rumah kami yang bersebelahan saat itu membuat kami jadi adik kelas dan kakak kelas dalam waktu yang lama. Sampai akhirnya suatu hari tiba-tiba saja kami menjadi lebih akrab. Mamaku pun meminta tolong pada Kak Iyan agar menjadi guru les-ku. Waktu berlalu begitu saja. Meski Kak Iyan cenderung tidak banyak bicara, tapi aku bisa merasakan kehangatan setiap melihat senyumnya,” ucap Kinara, dia tersenyum senang membayangkan Andriyan.

Kedua alis Devanda bertaut. Merasakan kehangatan lewat senyuman? Bukankah itu tidak masuk akal? pikir Devanda, jelas bersikap rasional.

Tapi tiba-tiba bayangan tentang Andriyan muncul dalam benak Devanda. Rasanya Devanda mulai membenarkan apa yang dikatakan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status