Share

87. Andriyan Pingsan

Pingsannya Andriyan menimbulkan perbincangan banyak orang, khususnya para karyawan yang jelas melihat bagaimana tubuh Andriyan dipindahkan. Saat ini di dalam mobil, Mayja dan Rasel sengaja membawa Andriyan untuk pulang. Lebih baik memanggil dokter ke rumah daripada langsung ke rumah sakit karena Andriyan pasti marah kalau kondisi lemahnya diketahui keluarga besar. Sebab sebagai orang yang berada di kedudukan atas, dia memiliki banyak sekali musuh yang kapan pun bisa membinasakannya.

“Bagaimana keadaan tuan?” tanya Mayja sembari melirik ke belakang. Rasel duduk di kursi belakang untuk memegangi tubuh Andriyan, sedangkan Mayja yang mengemudi mobil Andriyan.

“Beliau masih—Tuan!” Kalimat Rasel terpotong ketika melihat Andriyan akhirnya sadar dan mengedarkan pandangan, tapi suhu tubuhnya masih tinggi dengan wajah memerah. Bulir keringat di pelipisnya juga sebesar biji jagung.

“Kenapa, Rasel? Ada apa?!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status