Share

Bab 122. Berkata Jujur

"Syam? Bukankah dia...?" Mata Laila melotot terkejut saat ia melihatnya juga. Wajah Ibu Sharu yang ternyata ia kenali. Sangat.

Rania melirikkan ekor matanya. "Kau pun? Mengetahuinya Laila?" tanya Rania dengan kening terlipat. Sangat kentara akan penuh keheranan.

Laila mengangguk, "Dia Bu Rahayu Ningsih yang pernah aku dan Asyam temui semasa tugas kami. Ya, maksudnya, kami ditugaskan oleh dosen kami untuk mencari asal-muasal tentang Bu Rahayu. Dan memang..." Laila menggantung ucapannya. Terasa ada yang mengganjal saat mengingat kembali masa itu.

"Jadi? Sharu itu anak yang sering Bu Rahayu bicarakan Syam?" tanya Laila terkejut. Dia menatap Asyam yang balas menatapnya.

Asyam bergeming kemudian mengangguk membenarkan.

"Iya. Dan memang kita enggak sadar itu."

Laila benar-benar terkejut, tidak percaya bahwa ternyata orang-orang terdekatnya justru saling terhubung tanpa sadar.

Rahayu Ningsih, seorang wanita berumur 40 tahun lebih yang memiliki hati selembut kapas. Dia tinggal di sebuah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status