Share

Bab 127. Sesak

Laila menutup pintu dengan kasar. Tangisnya tak terbendungi lagi saat ia keluar dari kamar yang terasa sangat menyesakkan.

Sakit. Sesak.

Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menangis untuk saat ini. Hingga dengan kasar ia semakin menyeret koper untuk turun ke bawah. Tidak perduli pada roda koper tersebut yang terbentur pada anak tangga. Yang penting ia harus cepat-cepat keluar dari rumah ini.

"Non? Astaghfirullah, non?"

Mbok Eka berseru saat melihat majikannya menangis dengan muka memerah. Dia bahkan berlari untuk menghentikan majikannya itu.

"Non? Non kenapa?" tanya Mbok Eka dengan khawatir saat ia menahan pergelangan tangan Laila.

Laila sontak berhenti, membalikkan badan saat wajah Mbok Eka yang ia dapati. Tidak bisa membendung rasa sesak dan sakitnya seorang diri, dengan sigap Laila memeluk tubuh wanita paruh baya ini. Wanita yang sudah 5 tahun lebih ini ada bersama dengan Laila. Wanita yang sudah Laila anggap seperti ibunya sendiri. Wanita yang selama ini selalu menyemangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status