Share

Bab 125. Kemarahan Bara

Laila memarkirkan mobilnya di depan halaman rumah. Kini perasaannya tidak terlalu resah dan cemas karena ia tahu bahwa Bara sangat mencintainya. Iya kan? Apa yang bisa mengalahkan selain cinta itu sendiri?

Laila menghela nafas lebih dahulu. Mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah.

"Assalamu'alaikum?" salam Laila yang ternyata nampak tidak ada siapa-siapa. Ke mana yang lain?

Laila mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, sepi. Apa mungkin Bara berada di kantor?

Ah. Jelas dia di kantor. Kenapa ia melupakan hal itu?

Laila terkekeh kecil, segera naik ke atas menuju kamarnya.

Ceklek

Pintu terbuka saat Laila masuk, tidak lupa ia menutup pintu itu kembali. Namun terkejutnya ia saat sebuah seruan mengagetkan dirinya.

"Sudah pulang?"

Suara itu, suara suaminya.

Laila tersenyum, menyimpan lebih dahulu tasnya di lemari kemudian beralih menuju Bara yang tengah berkutit dengan laptopnya.

"Sayang...," ucap Laila dengan manja. Dia memeluk leher Bara dari belakang. Mencium beberapa ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status