Share

Bab 4 Pergi dari Rumah

last update Last Updated: 2024-11-12 20:07:42

Mahira menarik koper dari kamar. Dia bersusah payah menuruni tangga tanpa bantuan siapa pun.

“Apa kamu mau pergi?” tanya Elvita ketika bertemu dengan Mahira di ujung tangga. Ada senyuman di bibir wanita itu.

“Iya, Ma. Aku akan segera bercerai dengan Elvis,” jawab Mahira tersenyum.

“Bagus sekali. Akhirnya kamu tidak akan mengganggu kehidupan putraku lagi. Benar-benar merusak pemandangan. Bayaran kamu di rumah ini sangat mahal. Elvis harus menanggung biaya adik dan ibu kamu juga,” tegas Elvita.

“Ya, Ma. Terima kasih. Saya harap Elvis akan bahagia dan menikah sah dengan kekasihnya. Saya pamit.” Mahira mengulurkan tangan kepada Elvis.

“Tentu saja dia akan bahagia bersama Sasa. Berbeda dengan kamu. Elvis sangat menderita, tersiksa dan tertekan.” Elvita menepis tangan Mahira.

“Pergilah! Jangan pernah kembali lagi ke rumah ini.” Elvita mendorong tubuh Mahira hingga jatuh ke lantai.

“Mama tolong bantu Elvis mengurus perceraian karena berkas pernikahan kami dipegang dia.” Mahira tersenyum. Dia masih duduk di lantai. Wanita itu sudah terbiasa dengan penghinaan dan perlakukan kasar yang diberikan oleh mama mertuanya.

“Tentu saja. Elvis akan segera menceraikan kamu. Dia menikahi kamu itu hanya karena kasian dan bentuk tanggung jawab. Putraku adalah pria yang baik.” Elvita tersenyum.

Elvita senang karena Mahira dan Elvis akan segera bercerai. Wanita itu tidak mau menantunya hanya seorang ibu rumah tangga. Hanya menjadi beban keluarga saja. Itu membuatnya malu. Dia tidak tahu latar belakang pendidikan dan pekerjaan Mahira yang seorang dokter bedah dan ahli akupuntur. Menantu yang pernah hidup, kuliah dan belajar serta bekerja di luar negeri. Istri Elvis itu bahkan memiliki gaji yang tinggi.

“Wanita miskin dengan pakaian lusuh tidak pantas berada di sisi Elvis,” tegas Elvita.

“Ya.” Mahira beranjak dari lantai. Wanita itu tentu saja terlihat sederhana dan tidak menarik. Dia hanya dituntut menjadi pelayan di rumah suaminya. Tidak ada kesempatan untuk merawat diri.

“Terima kasih untuk dua tahun ini, pemisi.” Mahira melangkah kaki dengan pasti. Dia menarik koper dengan senyuman. Menahan air mata yang ingin jatuh karena sesak dan sakit di dada.

Elvis telah berada di perusahaannya. Pria itu sibuk dengan banyak pekerjaan. Dia adalah pembisnis terkenal. Tidak ada yang tahu pernikahannnya dengan Mahira. Kecelakaan yang telah merenggut nyawa Biyanka pun diredam dengan baiknya.

“Elvis.” Sasa tergesa-gesa masuk ke dalam ruang kerja.

“Kenapa terlambat?” tanya Elvis melihat sekilas pada Sasa.

“Maaf, Sayang. Aku semalam sakit kepala karena mabuk sehingga kesulitan bangun. Bagaimana dengan konsisi kamu? Apa masih pusing?” tanya Sasa.

“Pusing?” Elvis mengingat secangkir obat pereda mabuk yang ada di kamarnya. Dia tidak tahu siapa yang membuatkannya dan pria itu meminum tanpa bertanya.

“Iya. Kamu tetap bisa bangun dengan tubuh segar.” Sasa tersenyum. Dia meraba pundak lebar Elvis. Wanita itu selalu mengenakan pakaian seksi dan tampil cantik.

“Apa kepala kamu tidak pusing?” Sasa memijat kepala Elvis dari belakang.

“Tidak.” Elvis segera berdiri. Pria itu tidak sadar telah menolak sentuhan Sasa.

“Bagaimana aku bisa tertidur di café?” tanya Elvis.

“Aku tidak tahu. Aku pulang duluan. Maafkan aku yang meninggalkan kamu,” jawab Sasa.

“Hm. Baiklah. Periksa jadwalku hari ini.” Elvis segera duduk. Pria itu terlihat jelas menolak sentuhan Sasa.

“Elvis, kapan kamu akan menceraikan Mahira?” tanya Sasa mengejutkan Elvis.

“Aku rasa dua tahun cukup untuk kamu bertanggung jawab. Pernikahan kalian pun tidak ada yang tahu. Semua orang mengira kamu masih lajang.” Sasa menatap Elvis yang terdiam dan tampak berpikir.

“Kita sudah bersama sejak kecil. Aku bahkan rela menjadi sekretaris kamu agar terus bisa berada di sisi kamu, Elvis,” tegas Sasa yang sudah tidak tahan lagi melihat wanita lain yang tidur di kasur Elvis.

“Mahira tidak punya tempat tinggal. Dia juga tidak memiliki pekerjaan. Bagaimana dia akan hidup di negara yang keras ini?” Elvis kembali sibuk dengan berkas yang ada di atas mejanya.

“Kamu punya banyak uang. Belikan saja dia rumah di ujung kota atau di desa. Dia bisa bekerja apa pun. Aku dengar juga Mahira seorang dokter dan masih punya ijin praktik,” ucap Sasa menghentikan tangan Elvis yang sedang memberikan tanda tangan pada berkas.

“Mahira masih bisa menjadi dokter ketika dia sudah sembuh dari traumanya. Wanita itu sedang terapi dengan biaya dari rumah sakit langsung,” jelas Sasa.

“Siapa yang membiayai Mahira?” tanya Elvis yang tidak tahu apa pun tentang Mahira.

“Aku tidak tahu siapa orangnya, tetapi Mahira diperlakukan khusus di rumah sakit itu,” jawab Sasa.

“Pantas saja uang yang aku berikan tidak berkurang untuk pengobatan. Ternyata dia mendapatkan pelayanan gratis dari pihak rumah sakit.” Elvir terlihat sedang berpikir.

“Siapa sebenarnya kamu, Mahira?” tanya Elvis di dalam hati.

“Sasa. Kembalilah ke ruangan kamu,” ucap Elvis.

“Baiklah.” Sasa keluar dari ruangan Elvis.

“Aku harus menyelidiki tentang latar belakang Mahira. Kenapa selama ini aku tidak peduli?” Elvis mengambil ponsel dan menghubungi asisten pribadinya.

“Halo, Rino. Kamu dimana?” tanya Elvis.

“Aku di dapur. Sedang menyeduhkan kopi. Apa ada sesuatu, Bos?” tanya Rino.

“Masuk ruanganku sekarang!” perintah Elvis dan langsung memutuskan panggilan.

“Ada apa dengan Bos?” Rino segera menghirup kopi hangat dengan perlahan dan membawa ke ruangan Elvis.

“Aku belum juga minum kopi.” Rino meletakkan kopi di atas meja.

“Kunci pintu,” ucap Elvis.

“Oh.” Rino segera mengunci pintu dengan rapat.

“Cari informasi tentang Mahira!” perintah Elvis.

“Apa?” Rino menatap bingung pada Elvis.

“Apa perintahku belum jelas?” Elvis melotot pada Rino.

“Bos. Anda sudah menikah dua tahun dan baru mau mencari informasi tentang Ibu Mahira. Untuk apa?” tanya Rino.

“Apa aku perlu memberi alasan?” Elvis melepar buku ke wajah Rino dan dengan cepat pria itu menghindar.

“Baik. Aku akan kerjakan.” Rino duduk di kusi yang ada di sudut ruangan Elvis. Pria itu mulai bekerja dengan computer dan ponsel. Dia mencari semua informani tentang Mahira dan itu tidak mudah karena istri dari Elvis pernah tinggal di luar negeri.

“Bos. Istri Anda ini pernah tinggal di luar negeri. Dari mulai kuliah hingga kerja,” ucap Rino.

“Aku tidak mendapatkan informasi di luar negeri. Sepertinya, kita harus mengirim seseorang ke sana,” lanjut Rino,

“Lakukan apa pun untuk mendapatkan semua tentang Mahira dan juga Biyan.” Elvis terlihat kesal.

“Apa dia sangat istimewa sehingga mendapatkan pelayanan gratis dari rumah sakit paling popular di negara ini? Apa karena dia istriku?” Elvis beranjak dari kursi dan mendekati Rino.

“Cari informasi tentang Mahira di rumah sakit Seloma,” tegas Elvis.

“Hah!  Okay.” Rino mengangkat jari jempolnya. Pria itu sangat cekatan dalam bekerja. Dia tidak pernah mengecewakan Elvis.

“Kenapa dia tidak minta bantuan Sasa dalam mencari infromasi ini dan harus merepotkanku juga.” Rino melirik Elvis yang tampak melamun.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 5 Berkas Penting

    Elvita menaiki tangga menuju kamar Elvis. Dia bertemu dengan Relia. Putrinya yang baru akan berangkat ke kampus.“Mama mau kemana?” tanya Relia.“Mama mau masuk ke kamar kakak kamu. Ayo bantu Mama.” Elvita menarik tangan Relia masuk ke dalam kamar Elvis yang tidak dikunci.“Mama, Kakak tidak suka orang lain masuk ke kamarnya. Apalagi kita sentuh barang-barang Kak Elvis.” Relia melihat Elvita yang sudah membuka laci meja yang ada di samping tempat tidur.“Kita bukan orang lain. Aku mamanya dan kamu adalah adik kandung Elvis,” tegas Elvita.“Mama mau cari apa?” tanya Relia memperhatikan mamanya.“Buku nikah dan kartu keluarga Elvis,” jawab Elvita.“Untuk apa, Ma?” Relia bisa menebak apa yang direncanakan mamanya.“Elvis dan Mahira akan bercerai. Kakak kamu pasti tidak akan sempat mengurus perceraian. Jadi, biar Mama yang bantu mempercepat perceraian mereka.” Elvita terlihat sibuk mencari buku nikah dan berkas penting yang dibutuhkan untuk proses perceraian.“Apa?” Relia terkejut.“Apa K

    Last Updated : 2024-11-12
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 6 Cinta Masa Kecil

    Elvis benar-benar fokus bekerja. Dia melihat ponsel pribadi yang tidak berdering sama sekali. Tidak ada pesan dan panggilan masuk yang biasa dilakukan Mahira untuk mengingatkan pria itu makan siang.“Apa dia masih marah? Tetapi kenapa mengobati luka kepalaku? Wanita ini benar-benar keras kepala?” Elvis baru saja akan menghubungi Mahira, tetapi batal karena Sasa masuk ke dalam ruangannya. “Sayang, ayo kita makan siang di kantin Perusahaan. Aku sudah lapar.” Sasa tersenyum. Dia berjalan mendekati kursi Elvis. Wanita itu tidak tahu ada Rino di sudut ruangan. Asisten pribadi sekaligus sopir dari Elvis. “Sayang.” Sasa duduk di pangkuan Elvis. Jari-jari yang indah dan terawat menyentuh pipi dan dagu pria itu.“Aku menginginkan bibir kamu, Elvis. Kapan aku bisa menciumnya lagi setelah semalam?” Sasa menatap Elvis. Wanita itu benar-benar tergoda dengan ketampanan dan tubuh seksi pria di depannya.“Bos, aku selesai,” ucap Rino.“Ah!” Sasa segera turun dari pangkuan Rino. Dia terkejut dengan

    Last Updated : 2024-11-14
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 7 Cinta

    Elvis bersiap untuk pulang. Pria itu berjalan keluar dari ruang kerja bersama dengan Rino. Kantor sudah sepi karena para karyawan sudah lebih dulu meninggalkan meja kerja mereka.“Kak Elvis.” Sasa tersenyum menyambut Elvis yang baru keluar dari ruang kerja.“Sasa. Kamu belum pulang.” Elvis menoleh pada Rino.“Tante Elvita menghubungiku dan mengajak makan malam bersama.” Sasa menggandeng tangan Elvis.“Aku siapkan mobil.” Rino meninggalkan Evis bersama dengan Sasa. Pria itu benar-benar tidak suka melihat kedua orang yang tidak memiliki hubungan apa pun itu.“Mama tidak memberitahuku,” ucap Elvis melihat Rino yang sudah masuk ke dalam lift.“Tahan lift!” perintah Elvis pada Rino dan pria itu menurut.“Ayo.” Elvis menarik tangan Sasa masuk ke dalam lift bersama dengan Rino.“Apa Mahira akan cemburu jika Sasa ikut denganku? Aku belum bertanya tentang video tadi malam pada wanita ini.” Elvis melihat pada Sasa dan wanita itu tersenyum. Dia tidak ingin menyinggung teman masa kecilnya karena

    Last Updated : 2024-11-16
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 8 Kehilangan

    Mahira kembali ke rumah. Dia menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Foto dan video ketika Elvis berada di rumah Sasa. Dua orang yang terlihat romantis dan tidak ingin dipisahkan.“Kenapa harus mengirim foto dan video ini kepadaku?” tanya Mahira yang duduk di sofa. Wanita itu merasa sangat lelah. Rasa cinta yang mulai tumbuh kembali sirna. Dia berusaha menjadi istri yang sempurna untuk Elvis.“Elvis. Kamu memang dingin, tetapi di mataku kamu cukup baik dan peduli. Kamu juga adalaj pria yang bertanggung jawab sehingga aku dan keluarga tidak kelaparan.” Mahira menghapus semua foto Elvis yang tersimpan di dalam ponselnya. Dia tidak ingin lagi ada hubungan apa pun dengan suaminya.“Aku yakin Elvis sedang mengurus perceraian kami agar dia bisa segera menikahi Sasa.” Mahira meletakkan ponsel di atas meja. Dia merebahkan tubuh di sofa dan memejamkan matanya. Harinya benar-benar gelisah. Satu-satu pria yang dekat dengannya setelah Biyanka adalah Elvis. Mereka sudah hidup bersama selama dua ta

    Last Updated : 2024-11-17
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 9 Mencari Mahira

    Sasa selesai makan malam bersama Elvita dan Relia. Mereka berjalan menuju ruang keluarga.“Ma, aku ke kamar dulu.” Relia menaiki tangga menuju kamarnya.“Lia,” sapa Elvita, tetapi Relia terus melanjutkan langkah kakinya yang cepat dan masuk ke dalam kamar dengan tidak lupa mengunci pintu.“Apa Kak Mahira benar-benar sudah pergi dari rumah ini? Aku tidak sempat mampir ke rumah orang tuanya karena mama memintaku pulang lebih awal.” Relia duduk di kursi belajarnya. Dia mencoba menghubungi Mahira dan tidak aktif lagi.“Tidak aktif. Apa Kak Mahira mengganti nomor ponselnya?” Relia terus mencoba menghubungi nomor Mahira dan benar-benar gagal berulang.“Aku akan coba cari ke rumah mamanya.” Relia mengambil kunci mobil dan keluar dari kamar.“Relia, kamu mau kemana?” tanya Elvita melihat Relia melewati mereka.“Aku mau keluar dulu, Ma. Ada perlu.” Relia tersenyum dan berjalan cepat keluar dari rumah mewah keluarganya.“Relia sekarang sudah berubah, Tante. Dia seperti asing padaku,” ucap Sasa.

    Last Updated : 2024-11-18
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 10 Godaan Wanita

    Langkah kaki Elvis dihentikan Sasa yang sudah menunggu di depan pintu ruang tengah. Pria itu cukup terkejut dengan kehadiran cinta masa kecil. “Kak, aku akan menginap di sini.” Sasa tersenyum pada Elvis.“Bukankah besok kamu harus kerja?” Elvis menatap Sasa yang berdiri di depannya.“Tante sudah menyiapkan pakaian ganti untukku besok. Sudah lama kita tidak bersama.” Sasa menggantungkan tangannya di leher Elvis.“Apa aku bisa tidur di kamar Kak Elvis?” tanya Sasa mendekatkan wajahnya pada Elvis.“Itu tidak mungkin, Sasa. Kita sudah sama-sama dewasa dan aku telah menikah.” Elvis tersenyum. Pria itu tidak menolak sentuhan Sasa. Dia tidak ingin wanita itu marah dan tersinggung. “Istri Kak Elvis kan sudah pergi dan kalian akan bercerai.” Sasa cemberut.“Kamu pergilah istirahat ke kamar tamu. Aku masih harus bekerja.” Elvis melepaskan tangan Sasa.“Aku mau ikut bekerja dengan Kak Elvis agar terbiasa. Kakak tahu kan aku sedang belajar.” Sasa memeluk lengan Elvis. Dia menempelkan bagian dada

    Last Updated : 2024-11-19
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 11 Memulai Hari Baru

    Mahira membuka mata. Dia benar-benar terbiasa bangun di awal pagi. Wanita itu mandi dan mempersiapkan menu sarapan untuk dirinya dan Ela. “Dok, kenapa Anda selalu bangun lebih pagi dan membuat sarapan sendiri?” Ela berlari ke dapur. “Aku sudah terbiasa. Kamu duduk saja. Makanan akan segera siap.” Mahira tersenyum cantik. Rambut panjang dan hitam bergelombang di gelung tinggi. Wanita itu benar-benar bersih dan terawatt dengan baik. “Baiklah, Dok. Anda di dapur dan aku akan melakukan perkerjaan lain. Anda tidak boleh keluar dari dapur,” tegas Ela. “Itu maksud bagaimana, Ela.” Mahira tertawa melihat sikap asisten pribadinya yang bahkan belum sempat bekerja bersama, tetapi Ela tetap harus mendampingi Mahira dan mendapat gaji sehingga mereka dengan mudah menjadi dekat. “Maksudnya, Dokter melakukan pekerjaan di dapur untuk memasak saja. Aku yang bertugas membersihkan rumah dan sekitarnya,” jelas Ela. “Baik.” Mahira selalu memperlihatkan senyuman manisnya. Wanita itu terlihat baik-baik

    Last Updated : 2024-11-20
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 12 Mulai Bekerja

    Mahira diperkenalkan dengan semua tim dan mereka benar-benar mengagumi wanita muda itu. Prestasi yang diukir di masa kuliah dan bekerja di luar begeri membuatnya dihargai dan dihormati oleh dunia kesehatan serta kedokteran. Ditambah lagi kemampuan akupuntur yang luar biasa sehingga dia bisa menyatukan ilmu moderan dan tradisional.“Nona Mahira, kami turut berduka cita atas meninggalnya Pak Biyan,” ucap seorang dokter.“Terima kasih. Dua tahun cukup membuatku terluka dan sedih. Hari ini, aku akan kembali seperti dulu. Bersemangat untuk menyelamatkan dan menolong semua orang hingga hewan sekali pun,” ucap Mahira penuh kepercayaan diri. Dia tersenyum penuh keyakinan.“Dua tahun aku menjadi ibu rumah tangga dan berharap mendapatkan cinta serta keluarga, tetapi yang terjadi bahwa aku di sia-sia kan. Suamiku bahkan selingkuh dan kembali kepada kekasih masa kecil yang telah pergi darinya.” Mahira memegang dada untuk menekan sesak yang ada setiap kali mengingatkan kecewa dan luka yang diberika

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 159 Bucin Akut

    Elvis menggandeng Mahira hingga ke ruang kerja. Pria dengan bangga memperkenalkan kantornya kepada sang istri.“Sayang, duduk di sini.” Elvis menarik kuris kerjanya.“Ini kursi kamu, Sayang.” Mahira tersenyum.“Kursi aku berarti kursi kamu juga, Sayang.” Elvis mengangkat tubuh Mahira dan menduduki di kursinya.“Nanti aku akan mengumpulkan semua orang dan memperkenalkan kamu,” ucap Elvis meletakkan kedua tangan di kiri dan kanan kursi.“Kan sudah diperkenalkan di pesta dulu.” Mahira mengecup bibir Elvis.“Tidak masalah, Sayang.” Elvis tersenyum dan menekan tombol panggilan yang ada di atas mejanya.“Rino, kumpulkan semua karyawan di aula!” perintah Elvis.“Baik, Bos.” Panggilan terputus.“Sayang, aku rasa itu tidak perlu,” ucap Mahira.“Aku yakin sekarang kita sudah aman dan semua orang harus tahu bahwa Mahira adalah istri Elvis. Kamu adalah milikku, Sayang. Aku tidak mau ada pria lain jatuh cinta padamu,” jelas Elvis.“Baiklah. Aku menurut saja.” Mahira tersenyum.“Ya.” Elvis mencium

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 158 Cinta Membara

    Ela duduk bersama dengan Elvis, Mahira dan Rino di ruang tamu. Wanita itu tampak ragu untuk bicara.“Ada apa, Ela?” tanya Mahira melihat Ela yang tampak gelisah.“Dokter Mahira sudah sembuh. Apa aku masih dibutuhkan di rumah ini?” Ela tersenyum.“Bagaimana, Sayang?” Mahira memegang tangan Elvis.“Terserah kamu. Jika kamu masih membutuhkannya dan dia mau tidak masalah. Aku siap membayar gaji demi istriku tercinta.” Elvis merangkul pundak Mahira. Pria itu tidak malu memperlihatkan kemesraan di depan semua orang.“Bagaimana, Ela? Apa kamu masih mau bekerja di sini sebagai asistenku. Aku dan Elvis berencana membuat laboratorium pribadi dan membuka lapangan pekerjaan,” jelas Mahira.“Aku mau, Dok. Tetapi, bisakan gajiku di standarkan saja? Ini terlalu tinggi. Terus apa aku boleh menggunakan alat komunikasi?” tanya Ela.“Tentu saja boleh. Kenapa tidak?” Mahira bingung.“Selama kamu sakit. Aku melarang Ela menggunakan ponselnya, tetapi sekarang sudah tidak masalah,” jelas Elvis.“Baiklah. Ak

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 157 Musuh Masa Lalu

    Sasa mengawasi rumah Elvis. Dia mendapatkan laporan bahwa Elvis telah kembali ke rumah dengan Mahira.“Kak Elvis hilang tenyata mencari Mahira. Kenapa wanita itu tidak mati saja di luar negeri saja?” Sasa meremas jari-jarinya.“Pantas saja di malam pengumuman itu tiba-tiba Kak Elvis dan Mahira hilang begitu saja. Ternyata terjadi penculikan.” Sasa tersenyum.“Mahira. Kamu benar-benar punya banyak musuh sehingga diculik hingga dibawa ke Jepang. Kak Elvis.” Sasa melihat mobil Elvis keluar dari rumahnya. Pria itu menemani sang istri pergi pemeriksaan untuk memastikan bahwa sudah benar-benar pulih.“Aku akan mengikuti mereka.” Sasa mengikui mobil Elvis dari jarak yang aman dan dia bisa menebak bahwa pria itu pergi ke rumah sakit Feliz.“Ke rumah sakit. Wanita itu benar-benar sakit.” Sasa tersenyum. Dia melihat Elvis turun dari mobil dan menggendong Mahira.“Benar-benar perhatian.” Sasa pun turun dari mobil dan terus mengikuti Elvis yang menggendong Mahira.“Kamu sudah datang.” Feliz meny

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 156 Malam yang Damai

    Ryu terlihat santai. Dia duduk di ruang makan bersama kedua orang tuanya. Pria itu tidak berbicara, tetapi langsung menikmati menu makan malam.“Ryu, apa kamu pulang untuk menikah?” tanya ibunya.“Ma.” Tuan Kyoto memegang tangan istrinya.“Apa Mama tidak suka aku pulang?” Ryu menatap pada mamanya.“Mama sangay senang kamu pulang, tetapi Ryo yang pergi. Kalian berdua ini. Apa tidak bisa berkumpul bersama di rumah?” Nyonya Kyoto menepuk tangan Ryu. Putra tertua yang hampir tidak pernah pulang ke rumah.“Kemana Ryo?” tanya Ryu.“Dia tidak mengatakan tujuannya. Kamu bisa memeriksa perjalanannya,” jawab Nyonya Kyoto.“Apa Indonesia? Apa dia membawa pesawat pribadi?” tanya Ryu menyelesaikan makannya. Pria itu hanya makan sedikit saja.“Dia tidak memiliki jadwal ke indoensia,” jawab Tuan Kyoto.“Pesawat pribadi terbang malam kemarin, tetapi Ryu tidak ikut,” jelas Tuan Kyoto.“Apa?” Ryu terkejut.“Itu artinya Ryo memberikan pinjaman pesawat keluarga kepada Elvis dan Mahira pulang ke Indonesia

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 155 Membaik

    Elvis membawa pekerjaan ke kamar Mahira. Dia duduk di sisi tempat tidur dan tidak ingin jauh. Pria itu pun makan malam di samping sang istri. Tugas Ela sangat mudah hanya menyuntikan obat dan mengganti infus, tetapi gajinya sangat tinggi.“Sayang, sudah malam. Apa kamu belum mau bangun? Ela sudah menunggu di depan pintu.” Elvis berbisik di telinga Mahira.“Ya.” Mahira tersenyum cantik. Wajah wanita itu tampak merah dan segar.“Aku lapar,” ucap Mahira duduk dengan bantuan Elvis.“Apa? Elvis terkejut karena Mahira meminta makan. “Apa yang ingin kamu makan, Sayang?” tanya Elvis. “Ela,” sapa Elvis.“Iya, Pak.” Ela yang menunggu di luar segera berlari masuk ke dalam kamar.“Ela.” Mahira memeggang tangan Ela. “Dok.” Ela menangis. Dia segera memeluk Mahira. Wanita itu terduduk di tepi kasur.“Hey, kenapa menangis?” tanya Mahira. “Saya sangat takut. Anda tidak baik-baik saja. Itu yang Pak Rino katakana padaku,” jawab Ela dengan terisak.“Hiks. Hiks.” Ela tersedu-sedu dalam pelukan Mahira.

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 154 Telah Hilang

    Ryo pulang ke rumah orang tuanya. Pria itu mengambil cuti untuk tidak datang ke rumah sakit karena pasien kesayangan telah kembali ke negaranya yaitu Indonesia.“Ryo, apa kamu mau liburan?” tanya mama Ryo.“Ya. Aku akan pergi berkeliling dunia. Sudah cukup lama berada di rumah sakit.” Ryo tersenyum.“Sayang, kalian berdua ini. Apa tidak kepikiran untuk menikah?” tanya wanita itu lagi.“Aku rasa tidak, Ma. Wanita yang kami cintai sama dan telah menikah,” ucap Ryo di dalam hati.“Aku pergi dulu, Ma. Aku akan mencari wanita yang entah di negara mana.” Ryo tersenyum. Pria yang baru pulang itu pun telah pergi lagi.“Anak hanya dua dan lelaki semua. Tidak satu pun betah di rumah. Usia sudah dewasa dan mereka masih belum menikah.” Wanita itu hanya bisa menatap kepergian Ryo.Chris mencari Ryo, tetapi tidak menemukannya. Pria itu pun tidak bisa masuk ke kamar Mahira.“Di mana Ryo? Kenapa dia tidak terlihat dan ruangannya pun dikunci?” Chris duduk di ruang tunggu.“Mm. Aku tidak bisa hanya menu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 153 Pulang ke Rumah

    Mahira berjalan layaknya orang norma. Tidak akan ada yang menyangka bahwa dia adalah manusia tidur di siang hari dan hanya terbangun satu jam saja ketika tengah malam. Ryo dan Elvis cukup khawatir melihat pasien yang unik.“Masuklah!” Ryo membukakan pintu mobil rumah sakit untuk Mahira dan Elvis.“Terima kasih,” ucap pasangan suami istri itu bersama.“Dengan senang hati.” Ryo duduk di samping sopir. Mereka pergi ke bandara. Pria itu benar-benar bertanggung jawab. Dia mengantarkan Mahira dan Elvis hingga landasan terbang.“Dia sudah tidur lagi.” Elvis melihat Mahira yang telah merebahkan kepala di lengannya.“Benar-benar unik,” ucap Ryo turun dari mobil. Sopir segera membuka pintu belakang.“Ayo aku antar kalian hingga pesawat.” Ryo memperhatikan Elvis yang begitu berhati-hati menggendong Mahira.“Aku benar-benar berhutang budi pada Anda,” ucap Elvis.“Tidak usah dipikirkan. Uang yang kamu berikan sudah cukup untuk biaya penerbangan dan pelengkapan medis serta perawat.” Ryo benar-benar

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 152 Hukuman dari Ryu

    Elizabet membuka mata dan sudah berada di dalam penjara. Wanita itu mencium aroma tidak sedap dari lantai tempatnya berbaring.“Di mana ini? Bukankah tadi aku tidur di bandara?” Elizabet segera duduk dan melihat sekeliling. Ruangan itu berbau busuk bangkai.“Ini….” Elizabet memperhatikan ruangan.“Tidak. Aku diculik. Tolong!” Elizabet segera berdiri dan memukul jeruji besi.“Tolong! Keluarkan aku!” teriak Elizabet.“Diam!” bentak penjaga penjara.“Apa yang kalian inginkan? Uang? Aku punya banyak uang. Kalian mau berapa?” tanya Elizabet.“Kami tidak butuh uang kamu,” tegas penjaga.“Apa? Lalu, kenapa kalian menculikku?” tanya Elizabet ketakutan.“Kamu hanya menjalankan tugas. Jadi, lebih baik kamu duduk dengan tenang agar tidak lelah,” ucap penjaga menarik pintu geser dan menutupi ruangan.“Hey! Apa yang kamu lakukan?” Elizabet benar-benar terkurung di dalam ruangan tanpa celah dan ventilasi udara.“Asap.” Elizabet menutup mulut dan hidungnya. Dia yakin itu bukan asap biasa, tetapi racu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 151 Gigitan Rindu

    Elvis naik ke tempat tidur dan memeluk Mahira dengan hati-hati. Dia ingin bertemu lagi dengan istrinya walaupun hanya dalam mimpi. “Datanglah lagi ke mimpiku, Sayang.” Elvis mencium dahi dan bibi Mahira. Pria itu tersenyum. Dia menatap wajah istrinya yang tenang.“Aku harus tidur agar bertemu dengan kamu, Sayang. Seharian ini tidak mendengar suara kamu rasanya sangat rindu.” Elvis benar-benar berpikir semuanya adalah mimpi yang membingungkan dirinya karena terasa sangat nyata.Malam begitu tenang. Lampu telah dimatikan sehingga ruangan tampak remang. Mahira pun membuka mata dan memiringkan tubuhnya. Dia menyentuh pipi Elvis. Wanita itu tersenyum cantik.“Halo, suamiku.” Mahira mencium mata Elvis dan pria itu segera terbangun.“Sayang. Kamu benar-benar datang.” Elvis menatap Mahira.“Katakan padaku. Apa ini hanya mimpi?” tanya Elvis.“Apa ini seperti mimpi?” Mahira balik bertanya.“Kalau begitu gigit di sini.” Elvis membuka kemejanya dan memberikan pundak terbuka kepada Mahira.“Kenapa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status