แชร์

Bab 7 Cinta

ผู้เขียน: Fit Tree Fitri
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-11-16 19:34:14

Elvis bersiap untuk pulang. Pria itu berjalan keluar dari ruang kerja bersama dengan Rino. Kantor sudah sepi karena para karyawan sudah lebih dulu meninggalkan meja kerja mereka.

“Kak Elvis.” Sasa tersenyum menyambut Elvis yang baru keluar dari ruang kerja.

“Sasa. Kamu belum pulang.” Elvis menoleh pada Rino.

“Tante Elvita menghubungiku dan mengajak makan malam bersama.” Sasa menggandeng tangan Elvis.

“Aku siapkan mobil.” Rino meninggalkan Evis bersama dengan Sasa. Pria itu benar-benar tidak suka melihat kedua orang yang tidak memiliki hubungan apa pun itu.

“Mama tidak memberitahuku,” ucap Elvis melihat Rino yang sudah masuk ke dalam lift.

“Tahan lift!” perintah Elvis pada Rino dan pria itu menurut.

“Ayo.” Elvis menarik tangan Sasa masuk ke dalam lift bersama dengan Rino.

“Apa Mahira akan cemburu jika Sasa ikut denganku? Aku belum bertanya tentang video tadi malam pada wanita ini.” Elvis melihat pada Sasa dan wanita itu tersenyum. Dia tidak ingin menyinggung teman masa kecilnya karena telah menuduh mengirimkan foto dan video vulgar dirinya pada Mahira

“Kak, terima kasih pesta penyambutan ku tadi malam,” ucap Sasa.

“Ya.” Elvis tersenyum tipis.

Mereka tiba di parkir dan masuk ke dalam mobil. Sasa ikut dengan Elvis dan Rino menjadi sopir. Pria itu lebih banyak diam ketika ada orang lain di dalam mobil. Dia fokus mengendarai kendaran roda empat.

“Kak, apa aku tidak pulang ke rumah dan ganti baju dulu? Apa Kak Elvis mau menemaniku pulang?” tanya Sasa yang terus memeluk tangan Elvis.

“Tentu saja. Rino, kita ke rumah Sasa!” perintah Elvis pada Rino.

“Baik, Bos.” Rino melihat Sasa yang terus menempel pada Elvis Melalui cermin dashboard. Dia menuju ke jalur alamat rumah Sasa yang tidak terlalu jauh dari rumah keluarga Elvis.

“Kita  sampai. Ayo, Kak. Kita masuk.” Sasa menarik tangan Elvis. Dia tidak peduli dengan Rino yang menunggu di luar.

“Apa Om dan Tante ada di rumah?” tanya Elvis memperhatikan rumah Sasa yang besar.

“Mereka tidak ada.” Sasa terus menarik tangan Elvis menaiki tangga menuju ke kamarnya.

“Sasa, aku tidak pantas berada di kamar kamu,” ucap Elvis.

“Kenapa tidak? Dari kecil kita terus bersama. Mandi dan tidur bersama.” Sasa tersenyum. Dia mendorong tubuh Elvis ke sofa.

“Kakak tunggu di sini. Aku mandi dulu.” Sasa tersenyum. Dia masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu punya banyak rencana untuk mendapatkan Elvis. Pria yang dicintainya dari sejak kecil hingga detik ini.

“Kamar ini  tidak berubah sama sekali. Sudah berapa lama aku tidak kemari?” Elvis beranjak dari sofa dan melihat foto-foto dirinya dengan Sasa dari kecil hingga usia dewasa. Mereka benar-benar terus bersama dan berpisah ketika kuliah.

“Hm. Apa yang aku rasakan pada Sasa saat ini benar-benar sudah berbeda.” Elvis memegang foto berpelukan dirinya dengan Sasa dan meletakkan kembali pada rak sudut.

Sasa keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Dia melihat Elvis yang masih berdiri di dekat lemari foto. Wanita itu tersenyum dan mendekat.

“Kak.” Sasa sengaja menjatuhkan diri pada Elvis.

“Aarhh!” Elvis dengan sigap menangkap tubuh Sasa yang hanya dibaluti handuk.

“Ahh.” Sasa hampir saja mencium bibi Elvis, tetapi pria itu dengan cepat menolehkan wajahnya sehingga viuman mendarat di pipi.

“Maaf, Kak. Aku tidak sengaja.” Handuk di tubuh sasa telah terbuka. Wanita itu memperlihatkan tubuh seksinya yang menggoda.

“Kamu harus berhati-hati.” Elvis menutupi handuk Sasa.

“Berdirilah,” ucap Elvis.

“Ya.” Sasa duduk di atas tubuh Elvis. Tepat pada bagian senjata pria itu.

“Kak.” Jari-jari indah Sasa meraba dada Elvis. Dia membuka kancing kemeja putih pria itu.

“Sasa, apa yang kamu lakukan?” Jantung Elvis berdebar tidak  karuan. Dia seorang pria normal yang sudah pasti akan tergoda oleh wanita seksi dan cantik. Apalagi mereka memang sudah lama bersama dan saling mengenal.

“Kak, kapan kita akan menikah?” tanya Sasa  mencium leher Elvis.

“Sasa, aku sudah punya istri.” Elvis dengan mudah mengangkat tubuh Sasa dan memindahkan ke sofa.

“Aaahh!” Sasa tersenyum. Dia berpikir pria itu akan membalas ciumannya.

“Ganti pakaian kamu. Aku tunggu di bawah.” Elvis segera keluar kamar. Dia menuruni tangga dan melihat Rino yang duduk di ruang tamu.

“Ada apa, Bos?” tanya Rino memperhatikan Elvis merapikan kancing kemeja yang terbuka.

“Wanita memang menggoda,” ucap Elvis duduk di depan Rino.

“Apa Anda sudah melepaskan keperawanan?” tanya Rino menggoda Elvis.

“Mahira saja tidak aku sentuh. Apalagi Sasa yang bukan istriku,” tegas Elvis.

“Itu karena Anda tidak mencintai Non Mahira, tetapi Non Sasa kan cinta masa kecil Bos.” Ribi tersenyum.

“Cinta?” Elvis benar-benar asing dengan kata cinta. Sejak Sasa lebih memilih kuliah di luar negeri dan meninggalkan dirinya. Pria itu benar-benar tidak pernah jatuh cinta pada siapa pun.

Elvis lebih memilih untuk fokus bekerja dan menjadi pembisnis terkenal serta sukses. Wanita pertama yang hadir dalam hidupnya secara tiba-tiba di saat hatinya kosong adalah Mahira. Datang dengan tiba-tiba dan langsung masuk ke wilayah pribadinya.

“Mm.” Elvis memeriksa kembali posel. Pria itu tidak juga menerima pesan dan panggilan dari Mahira. Dia merasa sepi dan kehilangan.

“Kak.” Sasa tersenyum. Wanita itu mengenakan gaun merah muda yang cantik dengan pundak dan dada cukup terbuka dan hanya sebatas paha.

“Apa aku cantik?” tanya Sasa berdiri di depan Elvis.

“Ya. Cantik.” Elvis tersenyum. Pria itu beranjak dari sofa.

“Ayo berangkat.” Elvis segera keluar dari rumah Sasa.

“Kak, tunggu aku.” Sasa mengejar Elvis dan menggandeng tangan pria itu. Mereka kembali ke mobil bersama. Duduk di barisan kedua dan Rino menjadi sopir.

Mobil Elvis berhenti di depan pintu utama. Mahira pun datang dengan taxi. Wanita itu ingin bertemu dengan suaminya sebelum dia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan izin praktik. Dia malihat Elvis keluar dari mobil bersama dengan Sasa. Pria itu terlihat memegang tangan cinta masa kecilnya.

“Aku baru saja keluar dari rumah dan dia sudah membawa Sasa pulang.” Mahira tersenyum kecut melihat kemesraan Elvis dan Sasa.

“Aahh!” Sasa jatuh ke pelukan Elvis. Wanita itu berhasil mencium pipi suami Mahira.

“Hati-hati.” Elvis melihat sepatu Sasa yang terlepas. Pria itu segera membungkuk dan memakaikan kembali pada kaki Sasa.

“Hhh.” Mahira memegang dadanya. Dia merasakan sesak dan sakit. Dua tahun pernikahan benar-benar tidak berarti. Pria itu tidak pernah memberikan perlakukan manis dan perhatian padanya.

“Sakit sekali.” Mahira memejamkan matanya.

“Apa Anda tidak turun?” tanya sopir taksi.

“Tidak. Kita kembali saja. Tidak ada gunanya aku di sini,” jawab Mahira.

“Baik, Bu.” Sopir segera memutar.

“Siapa itu?” tanya Elvis menyadari taksi yang sudah berada di halaman rumahnya.

“Hm.” Rino ikut memperhatikan taksi yang telah pergi. Tidak ada yang tahu bahwa Mahira di dalam sana.

Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka dengan Karya Akak.

| 49
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (9)
goodnovel comment avatar
rina Desi
salam kenal kak... ceritanya bagus...
goodnovel comment avatar
Ros
Knapa Elvis mau aja yaa, di gandeng sm si Sasa. Jrs nya ditolak donk , suruh jalan sendiri. Suruh yg sopan. Kan mrk juga bkn sepasang kekasih.
goodnovel comment avatar
Mimi Salmiah
bagus ka, ceritanya
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 8 Kehilangan

    Mahira kembali ke rumah. Dia menerima pesan dari nomor tidak dikenal. Foto dan video ketika Elvis berada di rumah Sasa. Dua orang yang terlihat romantis dan tidak ingin dipisahkan.“Kenapa harus mengirim foto dan video ini kepadaku?” tanya Mahira yang duduk di sofa. Wanita itu merasa sangat lelah. Rasa cinta yang mulai tumbuh kembali sirna. Dia berusaha menjadi istri yang sempurna untuk Elvis.“Elvis. Kamu memang dingin, tetapi di mataku kamu cukup baik dan peduli. Kamu juga adalaj pria yang bertanggung jawab sehingga aku dan keluarga tidak kelaparan.” Mahira menghapus semua foto Elvis yang tersimpan di dalam ponselnya. Dia tidak ingin lagi ada hubungan apa pun dengan suaminya.“Aku yakin Elvis sedang mengurus perceraian kami agar dia bisa segera menikahi Sasa.” Mahira meletakkan ponsel di atas meja. Dia merebahkan tubuh di sofa dan memejamkan matanya. Harinya benar-benar gelisah. Satu-satu pria yang dekat dengannya setelah Biyanka adalah Elvis. Mereka sudah hidup bersama selama dua ta

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-17
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 9 Mencari Mahira

    Sasa selesai makan malam bersama Elvita dan Relia. Mereka berjalan menuju ruang keluarga.“Ma, aku ke kamar dulu.” Relia menaiki tangga menuju kamarnya.“Lia,” sapa Elvita, tetapi Relia terus melanjutkan langkah kakinya yang cepat dan masuk ke dalam kamar dengan tidak lupa mengunci pintu.“Apa Kak Mahira benar-benar sudah pergi dari rumah ini? Aku tidak sempat mampir ke rumah orang tuanya karena mama memintaku pulang lebih awal.” Relia duduk di kursi belajarnya. Dia mencoba menghubungi Mahira dan tidak aktif lagi.“Tidak aktif. Apa Kak Mahira mengganti nomor ponselnya?” Relia terus mencoba menghubungi nomor Mahira dan benar-benar gagal berulang.“Aku akan coba cari ke rumah mamanya.” Relia mengambil kunci mobil dan keluar dari kamar.“Relia, kamu mau kemana?” tanya Elvita melihat Relia melewati mereka.“Aku mau keluar dulu, Ma. Ada perlu.” Relia tersenyum dan berjalan cepat keluar dari rumah mewah keluarganya.“Relia sekarang sudah berubah, Tante. Dia seperti asing padaku,” ucap Sasa.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-18
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 10 Godaan Wanita

    Langkah kaki Elvis dihentikan Sasa yang sudah menunggu di depan pintu ruang tengah. Pria itu cukup terkejut dengan kehadiran cinta masa kecil. “Kak, aku akan menginap di sini.” Sasa tersenyum pada Elvis.“Bukankah besok kamu harus kerja?” Elvis menatap Sasa yang berdiri di depannya.“Tante sudah menyiapkan pakaian ganti untukku besok. Sudah lama kita tidak bersama.” Sasa menggantungkan tangannya di leher Elvis.“Apa aku bisa tidur di kamar Kak Elvis?” tanya Sasa mendekatkan wajahnya pada Elvis.“Itu tidak mungkin, Sasa. Kita sudah sama-sama dewasa dan aku telah menikah.” Elvis tersenyum. Pria itu tidak menolak sentuhan Sasa. Dia tidak ingin wanita itu marah dan tersinggung. “Istri Kak Elvis kan sudah pergi dan kalian akan bercerai.” Sasa cemberut.“Kamu pergilah istirahat ke kamar tamu. Aku masih harus bekerja.” Elvis melepaskan tangan Sasa.“Aku mau ikut bekerja dengan Kak Elvis agar terbiasa. Kakak tahu kan aku sedang belajar.” Sasa memeluk lengan Elvis. Dia menempelkan bagian dada

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-19
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 11 Memulai Hari Baru

    Mahira membuka mata. Dia benar-benar terbiasa bangun di awal pagi. Wanita itu mandi dan mempersiapkan menu sarapan untuk dirinya dan Ela. “Dok, kenapa Anda selalu bangun lebih pagi dan membuat sarapan sendiri?” Ela berlari ke dapur. “Aku sudah terbiasa. Kamu duduk saja. Makanan akan segera siap.” Mahira tersenyum cantik. Rambut panjang dan hitam bergelombang di gelung tinggi. Wanita itu benar-benar bersih dan terawatt dengan baik. “Baiklah, Dok. Anda di dapur dan aku akan melakukan perkerjaan lain. Anda tidak boleh keluar dari dapur,” tegas Ela. “Itu maksud bagaimana, Ela.” Mahira tertawa melihat sikap asisten pribadinya yang bahkan belum sempat bekerja bersama, tetapi Ela tetap harus mendampingi Mahira dan mendapat gaji sehingga mereka dengan mudah menjadi dekat. “Maksudnya, Dokter melakukan pekerjaan di dapur untuk memasak saja. Aku yang bertugas membersihkan rumah dan sekitarnya,” jelas Ela. “Baik.” Mahira selalu memperlihatkan senyuman manisnya. Wanita itu terlihat baik-baik

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-20
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 12 Mulai Bekerja

    Mahira diperkenalkan dengan semua tim dan mereka benar-benar mengagumi wanita muda itu. Prestasi yang diukir di masa kuliah dan bekerja di luar begeri membuatnya dihargai dan dihormati oleh dunia kesehatan serta kedokteran. Ditambah lagi kemampuan akupuntur yang luar biasa sehingga dia bisa menyatukan ilmu moderan dan tradisional.“Nona Mahira, kami turut berduka cita atas meninggalnya Pak Biyan,” ucap seorang dokter.“Terima kasih. Dua tahun cukup membuatku terluka dan sedih. Hari ini, aku akan kembali seperti dulu. Bersemangat untuk menyelamatkan dan menolong semua orang hingga hewan sekali pun,” ucap Mahira penuh kepercayaan diri. Dia tersenyum penuh keyakinan.“Dua tahun aku menjadi ibu rumah tangga dan berharap mendapatkan cinta serta keluarga, tetapi yang terjadi bahwa aku di sia-sia kan. Suamiku bahkan selingkuh dan kembali kepada kekasih masa kecil yang telah pergi darinya.” Mahira memegang dada untuk menekan sesak yang ada setiap kali mengingatkan kecewa dan luka yang diberika

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-21
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 13 Bertemu Sasa

    Mahira mengunjungi pasien yang akan menjalankan operasi. Dia masuk ke ruang anak. “Halo.” Mahira duduk di samping tempat tidur seorang anak yang terlihat tidak bisa bergerak. Dia hanya menggerakkan bola mata saja. Melihat kedatangan dokter cantik. “Perkenalkan. Saya adalah dokter yang akan menemani Agus untuk membersihkan luka di kepala.” Mahira menyentuh kepala Agus yang dibungkus kain kasa. Anak itu tersenyum pada dokta yang lembut dan ramah. “Setelah bersihkan luka. Agus akan bisa berbicara dan bergerak. Jadi, harus semangat ya.” Mahira mencium dahi Agus. Dia memberikan pelukan penuh kasih dan sayang. “Mm.” Agus tersenyum. Anak itu terlihat senang dan bersemangat. Pelukan dan ciuman Mahira benar-benar memberikan vitamin untuk pasien yang sedang putus asa dan takut. “Bagus. Agus adalah anak yang kuat dan sehat. Nanti mau jadi dokter kan?” tanya Mahira menggenggam tangan Agus. Wanita itu mencium seperti seorang ibu. “Mm.” Agus memperlihatkan senyuman dari mata dan bibirnya. “An

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-23
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 14 Salah Paham

    Rino memarkirkan mobil di tempat parkir khusus pelanggan VIP. Elvis segera turun dan berjalan cepat masuk ke dalam mall. Dia harus bertemu dengan Mahira yang baru saja menggunakan kartunya untuk membayar pakaian yang cukup mahal di butik.“Kenapa buru-buru, Bos.” Rino harus mengejar Elvis.“Mahira akan menghabiskan uangku di mall ini,” ucap Elvis melangkah dengan kaki panjangnya.“Apa? Uang itu kan sudah Anda berikan kepala Ibu Mahira.” Rino menggelengkan kepala karena tidak biasanya Elvis perhitungan. Ketika sudah memberi tidak akan memintanya kembali.“Mama.” Elvis menghentikan pintu di depan butik ketika melihat Elvita dan Sasa.“Selamat datang, Pak Elvis. Ibu sedang berbelanja bersama tunangan Anda.” Manager toko langsung menyambut Elvis.“Apa hanya mereka berdua?” tanya Elvis.“Iya. Ibu dan tunangan Anda meminta toko untuk ditutup dari pelanggan umum agar bisa berbelanja dengan tenang. Mereka tidak mau bertemu dengan orang-orang yang hanya melihat saja sehingga mengganggu ketenang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-24
  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 15 Menemukan Mahira

    Elvis duduk di kursi tunggu. Sasa ditemani oleh Elvita untuk pemeriksaan. Pria itu sangat kesal karena Rino gagal mengikuti Mahira.“Bodoh!” Elvis menghubungi Rino agar melacak taksi yang membawa Mahira.“Apa kamu sudah mencatat nomor plat mobil taksi?” tanya Elvis.“Sudah, Bos. Aku akan kembali ke rumah dan melakukan pemeriksaan dengan computer,” jawab Rino.“Jika kamu gagal. Lebih baik pensiun saja.” Elvis memutuskan panggilan.“Elvis.” Elvita keluar dari ruang perawatan.“Ayo gendong Sasa. Kita akan pulang,” ucap Elvita.“Apa dia tidak dirawat di rumah sakit?” tanya Elvis beranjak dari kursi.“Tidak. Kakinya hanya terkilir sedikit dan istirahat di rumah saja cukup,” jawab Elvita.“Aku akan mengantarkannya ke rumah. Kita pulang dengan dijemput Rino.” Elvis akan masuk ke kamar.“Apa kamu mau meninggalkan Sasa sendirian di rumahnya?” Elvita memegang tangan Elvis.“Orang tua dia masih di luar negeri,” lanjut Elvita.“Dia punya banyak pelayan, Ma.” Elvis menatap Elvita.“Bawa pulang ke r

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-11-25

บทล่าสุด

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 159 Bucin Akut

    Elvis menggandeng Mahira hingga ke ruang kerja. Pria dengan bangga memperkenalkan kantornya kepada sang istri.“Sayang, duduk di sini.” Elvis menarik kuris kerjanya.“Ini kursi kamu, Sayang.” Mahira tersenyum.“Kursi aku berarti kursi kamu juga, Sayang.” Elvis mengangkat tubuh Mahira dan menduduki di kursinya.“Nanti aku akan mengumpulkan semua orang dan memperkenalkan kamu,” ucap Elvis meletakkan kedua tangan di kiri dan kanan kursi.“Kan sudah diperkenalkan di pesta dulu.” Mahira mengecup bibir Elvis.“Tidak masalah, Sayang.” Elvis tersenyum dan menekan tombol panggilan yang ada di atas mejanya.“Rino, kumpulkan semua karyawan di aula!” perintah Elvis.“Baik, Bos.” Panggilan terputus.“Sayang, aku rasa itu tidak perlu,” ucap Mahira.“Aku yakin sekarang kita sudah aman dan semua orang harus tahu bahwa Mahira adalah istri Elvis. Kamu adalah milikku, Sayang. Aku tidak mau ada pria lain jatuh cinta padamu,” jelas Elvis.“Baiklah. Aku menurut saja.” Mahira tersenyum.“Ya.” Elvis mencium

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 158 Cinta Membara

    Ela duduk bersama dengan Elvis, Mahira dan Rino di ruang tamu. Wanita itu tampak ragu untuk bicara.“Ada apa, Ela?” tanya Mahira melihat Ela yang tampak gelisah.“Dokter Mahira sudah sembuh. Apa aku masih dibutuhkan di rumah ini?” Ela tersenyum.“Bagaimana, Sayang?” Mahira memegang tangan Elvis.“Terserah kamu. Jika kamu masih membutuhkannya dan dia mau tidak masalah. Aku siap membayar gaji demi istriku tercinta.” Elvis merangkul pundak Mahira. Pria itu tidak malu memperlihatkan kemesraan di depan semua orang.“Bagaimana, Ela? Apa kamu masih mau bekerja di sini sebagai asistenku. Aku dan Elvis berencana membuat laboratorium pribadi dan membuka lapangan pekerjaan,” jelas Mahira.“Aku mau, Dok. Tetapi, bisakan gajiku di standarkan saja? Ini terlalu tinggi. Terus apa aku boleh menggunakan alat komunikasi?” tanya Ela.“Tentu saja boleh. Kenapa tidak?” Mahira bingung.“Selama kamu sakit. Aku melarang Ela menggunakan ponselnya, tetapi sekarang sudah tidak masalah,” jelas Elvis.“Baiklah. Ak

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 157 Musuh Masa Lalu

    Sasa mengawasi rumah Elvis. Dia mendapatkan laporan bahwa Elvis telah kembali ke rumah dengan Mahira.“Kak Elvis hilang tenyata mencari Mahira. Kenapa wanita itu tidak mati saja di luar negeri saja?” Sasa meremas jari-jarinya.“Pantas saja di malam pengumuman itu tiba-tiba Kak Elvis dan Mahira hilang begitu saja. Ternyata terjadi penculikan.” Sasa tersenyum.“Mahira. Kamu benar-benar punya banyak musuh sehingga diculik hingga dibawa ke Jepang. Kak Elvis.” Sasa melihat mobil Elvis keluar dari rumahnya. Pria itu menemani sang istri pergi pemeriksaan untuk memastikan bahwa sudah benar-benar pulih.“Aku akan mengikuti mereka.” Sasa mengikui mobil Elvis dari jarak yang aman dan dia bisa menebak bahwa pria itu pergi ke rumah sakit Feliz.“Ke rumah sakit. Wanita itu benar-benar sakit.” Sasa tersenyum. Dia melihat Elvis turun dari mobil dan menggendong Mahira.“Benar-benar perhatian.” Sasa pun turun dari mobil dan terus mengikuti Elvis yang menggendong Mahira.“Kamu sudah datang.” Feliz meny

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 156 Malam yang Damai

    Ryu terlihat santai. Dia duduk di ruang makan bersama kedua orang tuanya. Pria itu tidak berbicara, tetapi langsung menikmati menu makan malam.“Ryu, apa kamu pulang untuk menikah?” tanya ibunya.“Ma.” Tuan Kyoto memegang tangan istrinya.“Apa Mama tidak suka aku pulang?” Ryu menatap pada mamanya.“Mama sangay senang kamu pulang, tetapi Ryo yang pergi. Kalian berdua ini. Apa tidak bisa berkumpul bersama di rumah?” Nyonya Kyoto menepuk tangan Ryu. Putra tertua yang hampir tidak pernah pulang ke rumah.“Kemana Ryo?” tanya Ryu.“Dia tidak mengatakan tujuannya. Kamu bisa memeriksa perjalanannya,” jawab Nyonya Kyoto.“Apa Indonesia? Apa dia membawa pesawat pribadi?” tanya Ryu menyelesaikan makannya. Pria itu hanya makan sedikit saja.“Dia tidak memiliki jadwal ke indoensia,” jawab Tuan Kyoto.“Pesawat pribadi terbang malam kemarin, tetapi Ryu tidak ikut,” jelas Tuan Kyoto.“Apa?” Ryu terkejut.“Itu artinya Ryo memberikan pinjaman pesawat keluarga kepada Elvis dan Mahira pulang ke Indonesia

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 155 Membaik

    Elvis membawa pekerjaan ke kamar Mahira. Dia duduk di sisi tempat tidur dan tidak ingin jauh. Pria itu pun makan malam di samping sang istri. Tugas Ela sangat mudah hanya menyuntikan obat dan mengganti infus, tetapi gajinya sangat tinggi.“Sayang, sudah malam. Apa kamu belum mau bangun? Ela sudah menunggu di depan pintu.” Elvis berbisik di telinga Mahira.“Ya.” Mahira tersenyum cantik. Wajah wanita itu tampak merah dan segar.“Aku lapar,” ucap Mahira duduk dengan bantuan Elvis.“Apa? Elvis terkejut karena Mahira meminta makan. “Apa yang ingin kamu makan, Sayang?” tanya Elvis. “Ela,” sapa Elvis.“Iya, Pak.” Ela yang menunggu di luar segera berlari masuk ke dalam kamar.“Ela.” Mahira memeggang tangan Ela. “Dok.” Ela menangis. Dia segera memeluk Mahira. Wanita itu terduduk di tepi kasur.“Hey, kenapa menangis?” tanya Mahira. “Saya sangat takut. Anda tidak baik-baik saja. Itu yang Pak Rino katakana padaku,” jawab Ela dengan terisak.“Hiks. Hiks.” Ela tersedu-sedu dalam pelukan Mahira.

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 154 Telah Hilang

    Ryo pulang ke rumah orang tuanya. Pria itu mengambil cuti untuk tidak datang ke rumah sakit karena pasien kesayangan telah kembali ke negaranya yaitu Indonesia.“Ryo, apa kamu mau liburan?” tanya mama Ryo.“Ya. Aku akan pergi berkeliling dunia. Sudah cukup lama berada di rumah sakit.” Ryo tersenyum.“Sayang, kalian berdua ini. Apa tidak kepikiran untuk menikah?” tanya wanita itu lagi.“Aku rasa tidak, Ma. Wanita yang kami cintai sama dan telah menikah,” ucap Ryo di dalam hati.“Aku pergi dulu, Ma. Aku akan mencari wanita yang entah di negara mana.” Ryo tersenyum. Pria yang baru pulang itu pun telah pergi lagi.“Anak hanya dua dan lelaki semua. Tidak satu pun betah di rumah. Usia sudah dewasa dan mereka masih belum menikah.” Wanita itu hanya bisa menatap kepergian Ryo.Chris mencari Ryo, tetapi tidak menemukannya. Pria itu pun tidak bisa masuk ke kamar Mahira.“Di mana Ryo? Kenapa dia tidak terlihat dan ruangannya pun dikunci?” Chris duduk di ruang tunggu.“Mm. Aku tidak bisa hanya menu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 153 Pulang ke Rumah

    Mahira berjalan layaknya orang norma. Tidak akan ada yang menyangka bahwa dia adalah manusia tidur di siang hari dan hanya terbangun satu jam saja ketika tengah malam. Ryo dan Elvis cukup khawatir melihat pasien yang unik.“Masuklah!” Ryo membukakan pintu mobil rumah sakit untuk Mahira dan Elvis.“Terima kasih,” ucap pasangan suami istri itu bersama.“Dengan senang hati.” Ryo duduk di samping sopir. Mereka pergi ke bandara. Pria itu benar-benar bertanggung jawab. Dia mengantarkan Mahira dan Elvis hingga landasan terbang.“Dia sudah tidur lagi.” Elvis melihat Mahira yang telah merebahkan kepala di lengannya.“Benar-benar unik,” ucap Ryo turun dari mobil. Sopir segera membuka pintu belakang.“Ayo aku antar kalian hingga pesawat.” Ryo memperhatikan Elvis yang begitu berhati-hati menggendong Mahira.“Aku benar-benar berhutang budi pada Anda,” ucap Elvis.“Tidak usah dipikirkan. Uang yang kamu berikan sudah cukup untuk biaya penerbangan dan pelengkapan medis serta perawat.” Ryo benar-benar

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 152 Hukuman dari Ryu

    Elizabet membuka mata dan sudah berada di dalam penjara. Wanita itu mencium aroma tidak sedap dari lantai tempatnya berbaring.“Di mana ini? Bukankah tadi aku tidur di bandara?” Elizabet segera duduk dan melihat sekeliling. Ruangan itu berbau busuk bangkai.“Ini….” Elizabet memperhatikan ruangan.“Tidak. Aku diculik. Tolong!” Elizabet segera berdiri dan memukul jeruji besi.“Tolong! Keluarkan aku!” teriak Elizabet.“Diam!” bentak penjaga penjara.“Apa yang kalian inginkan? Uang? Aku punya banyak uang. Kalian mau berapa?” tanya Elizabet.“Kami tidak butuh uang kamu,” tegas penjaga.“Apa? Lalu, kenapa kalian menculikku?” tanya Elizabet ketakutan.“Kamu hanya menjalankan tugas. Jadi, lebih baik kamu duduk dengan tenang agar tidak lelah,” ucap penjaga menarik pintu geser dan menutupi ruangan.“Hey! Apa yang kamu lakukan?” Elizabet benar-benar terkurung di dalam ruangan tanpa celah dan ventilasi udara.“Asap.” Elizabet menutup mulut dan hidungnya. Dia yakin itu bukan asap biasa, tetapi racu

  • Tuan Menjadi Gila Setelah Nyonya Pergi   Bab 151 Gigitan Rindu

    Elvis naik ke tempat tidur dan memeluk Mahira dengan hati-hati. Dia ingin bertemu lagi dengan istrinya walaupun hanya dalam mimpi. “Datanglah lagi ke mimpiku, Sayang.” Elvis mencium dahi dan bibi Mahira. Pria itu tersenyum. Dia menatap wajah istrinya yang tenang.“Aku harus tidur agar bertemu dengan kamu, Sayang. Seharian ini tidak mendengar suara kamu rasanya sangat rindu.” Elvis benar-benar berpikir semuanya adalah mimpi yang membingungkan dirinya karena terasa sangat nyata.Malam begitu tenang. Lampu telah dimatikan sehingga ruangan tampak remang. Mahira pun membuka mata dan memiringkan tubuhnya. Dia menyentuh pipi Elvis. Wanita itu tersenyum cantik.“Halo, suamiku.” Mahira mencium mata Elvis dan pria itu segera terbangun.“Sayang. Kamu benar-benar datang.” Elvis menatap Mahira.“Katakan padaku. Apa ini hanya mimpi?” tanya Elvis.“Apa ini seperti mimpi?” Mahira balik bertanya.“Kalau begitu gigit di sini.” Elvis membuka kemejanya dan memberikan pundak terbuka kepada Mahira.“Kenapa

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status