Share

Bab 7 Cinta

Elvis bersiap untuk pulang. Pria itu berjalan keluar dari ruang kerja bersama dengan Rino. Kantor sudah sepi karena para karyawan sudah lebih dulu meninggalkan meja kerja mereka.

“Kak Elvis.” Sasa tersenyum menyambut Elvis yang baru keluar dari ruang kerja.

“Sasa. Kamu belum pulang.” Elvis menoleh pada Rino.

“Tante Elvita menghubungiku dan mengajak makan malam bersama.” Sasa menggandeng tangan Elvis.

“Aku siapkan mobil.” Rino meninggalkan Evis bersama dengan Sasa. Pria itu benar-benar tidak suka melihat kedua orang yang tidak memiliki hubungan apa pun itu.

“Mama tidak memberitahuku,” ucap Elvis melihat Rino yang sudah masuk ke dalam lift.

“Tahan lift!” perintah Elvis pada Rino dan pria itu menurut.

“Ayo.” Elvis menarik tangan Sasa masuk ke dalam lift bersama dengan Rino.

“Apa Mahira akan cemburu jika Sasa ikut denganku? Aku belum bertanya tentang video tadi malam pada wanita ini.” Elvis melihat pada Sasa dan wanita itu tersenyum. Dia tidak ingin menyinggung teman masa kecilnya karena telah menuduh mengirimkan foto dan video vulgar dirinya pada Mahira

“Kak, terima kasih pesta penyambutan ku tadi malam,” ucap Sasa.

“Ya.” Elvis tersenyum tipis.

Mereka tiba di parkir dan masuk ke dalam mobil. Sasa ikut dengan Elvis dan Rino menjadi sopir. Pria itu lebih banyak diam ketika ada orang lain di dalam mobil. Dia fokus mengendarai kendaran roda empat.

“Kak, apa aku tidak pulang ke rumah dan ganti baju dulu? Apa Kak Elvis mau menemaniku pulang?” tanya Sasa yang terus memeluk tangan Elvis.

“Tentu saja. Rino, kita ke rumah Sasa!” perintah Elvis pada Rino.

“Baik, Bos.” Rino melihat Sasa yang terus menempel pada Elvis Melalui cermin dashboard. Dia menuju ke jalur alamat rumah Sasa yang tidak terlalu jauh dari rumah keluarga Elvis.

“Kita  sampai. Ayo, Kak. Kita masuk.” Sasa menarik tangan Elvis. Dia tidak peduli dengan Rino yang menunggu di luar.

“Apa Om dan Tante ada di rumah?” tanya Elvis memperhatikan rumah Sasa yang besar.

“Mereka tidak ada.” Sasa terus menarik tangan Elvis menaiki tangga menuju ke kamarnya.

“Sasa, aku tidak pantas berada di kamar kamu,” ucap Elvis.

“Kenapa tidak? Dari kecil kita terus bersama. Mandi dan tidur bersama.” Sasa tersenyum. Dia mendorong tubuh Elvis ke sofa.

“Kakak tunggu di sini. Aku mandi dulu.” Sasa tersenyum. Dia masuk ke dalam kamar mandi. Wanita itu punya banyak rencana untuk mendapatkan Elvis. Pria yang dicintainya dari sejak kecil hingga detik ini.

“Kamar ini  tidak berubah sama sekali. Sudah berapa lama aku tidak kemari?” Elvis beranjak dari sofa dan melihat foto-foto dirinya dengan Sasa dari kecil hingga usia dewasa. Mereka benar-benar terus bersama dan berpisah ketika kuliah.

“Hm. Apa yang aku rasakan pada Sasa saat ini benar-benar sudah berbeda.” Elvis memegang foto berpelukan dirinya dengan Sasa dan meletakkan kembali pada rak sudut.

Sasa keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk. Dia melihat Elvis yang masih berdiri di dekat lemari foto. Wanita itu tersenyum dan mendekat.

“Kak.” Sasa sengaja menjatuhkan diri pada Elvis.

“Aarhh!” Elvis dengan sigap menangkap tubuh Sasa yang hanya dibaluti handuk.

“Ahh.” Sasa hampir saja mencium bibi Elvis, tetapi pria itu dengan cepat menolehkan wajahnya sehingga viuman mendarat di pipi.

“Maaf, Kak. Aku tidak sengaja.” Handuk di tubuh sasa telah terbuka. Wanita itu memperlihatkan tubuh seksinya yang menggoda.

“Kamu harus berhati-hati.” Elvis menutupi handuk Sasa.

“Berdirilah,” ucap Elvis.

“Ya.” Sasa duduk di atas tubuh Elvis. Tepat pada bagian senjata pria itu.

“Kak.” Jari-jari indah Sasa meraba dada Elvis. Dia membuka kancing kemeja putih pria itu.

“Sasa, apa yang kamu lakukan?” Jantung Elvis berdebar tidak  karuan. Dia seorang pria normal yang sudah pasti akan tergoda oleh wanita seksi dan cantik. Apalagi mereka memang sudah lama bersama dan saling mengenal.

“Kak, kapan kita akan menikah?” tanya Sasa  mencium leher Elvis.

“Sasa, aku sudah punya istri.” Elvis dengan mudah mengangkat tubuh Sasa dan memindahkan ke sofa.

“Aaahh!” Sasa tersenyum. Dia berpikir pria itu akan membalas ciumannya.

“Ganti pakaian kamu. Aku tunggu di bawah.” Elvis segera keluar kamar. Dia menuruni tangga dan melihat Rino yang duduk di ruang tamu.

“Ada apa, Bos?” tanya Rino memperhatikan Elvis merapikan kancing kemeja yang terbuka.

“Wanita memang menggoda,” ucap Elvis duduk di depan Rino.

“Apa Anda sudah melepaskan keperawanan?” tanya Rino menggoda Elvis.

“Mahira saja tidak aku sentuh. Apalagi Sasa yang bukan istriku,” tegas Elvis.

“Itu karena Anda tidak mencintai Non Mahira, tetapi Non Sasa kan cinta masa kecil Bos.” Ribi tersenyum.

“Cinta?” Elvis benar-benar asing dengan kata cinta. Sejak Sasa lebih memilih kuliah di luar negeri dan meninggalkan dirinya. Pria itu benar-benar tidak pernah jatuh cinta pada siapa pun.

Elvis lebih memilih untuk fokus bekerja dan menjadi pembisnis terkenal serta sukses. Wanita pertama yang hadir dalam hidupnya secara tiba-tiba di saat hatinya kosong adalah Mahira. Datang dengan tiba-tiba dan langsung masuk ke wilayah pribadinya.

“Mm.” Elvis memeriksa kembali posel. Pria itu tidak juga menerima pesan dan panggilan dari Mahira. Dia merasa sepi dan kehilangan.

“Kak.” Sasa tersenyum. Wanita itu mengenakan gaun merah muda yang cantik dengan pundak dan dada cukup terbuka dan hanya sebatas paha.

“Apa aku cantik?” tanya Sasa berdiri di depan Elvis.

“Ya. Cantik.” Elvis tersenyum. Pria itu beranjak dari sofa.

“Ayo berangkat.” Elvis segera keluar dari rumah Sasa.

“Kak, tunggu aku.” Sasa mengejar Elvis dan menggandeng tangan pria itu. Mereka kembali ke mobil bersama. Duduk di barisan kedua dan Rino menjadi sopir.

Mobil Elvis berhenti di depan pintu utama. Mahira pun datang dengan taxi. Wanita itu ingin bertemu dengan suaminya sebelum dia pergi ke luar negeri untuk mendapatkan izin praktik. Dia malihat Elvis keluar dari mobil bersama dengan Sasa. Pria itu terlihat memegang tangan cinta masa kecilnya.

“Aku baru saja keluar dari rumah dan dia sudah membawa Sasa pulang.” Mahira tersenyum kecut melihat kemesraan Elvis dan Sasa.

“Aahh!” Sasa jatuh ke pelukan Elvis. Wanita itu berhasil mencium pipi suami Mahira.

“Hati-hati.” Elvis melihat sepatu Sasa yang terlepas. Pria itu segera membungkuk dan memakaikan kembali pada kaki Sasa.

“Hhh.” Mahira memegang dadanya. Dia merasakan sesak dan sakit. Dua tahun pernikahan benar-benar tidak berarti. Pria itu tidak pernah memberikan perlakukan manis dan perhatian padanya.

“Sakit sekali.” Mahira memejamkan matanya.

“Apa Anda tidak turun?” tanya sopir taksi.

“Tidak. Kita kembali saja. Tidak ada gunanya aku di sini,” jawab Mahira.

“Baik, Bu.” Sopir segera memutar.

“Siapa itu?” tanya Elvis menyadari taksi yang sudah berada di halaman rumahnya.

“Hm.” Rino ikut memperhatikan taksi yang telah pergi. Tidak ada yang tahu bahwa Amira di dalam sana.

Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka dengan Karya Akak.

| 6
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Masya Allah. Terima kasih. Sehat selalu ya. Semoga rezekimu melimpah ruah, Aamiin ...
goodnovel comment avatar
Dwi Wahyuni
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status