Beranda / Romansa / Nyomblangin Jodoh Sendiri / Bab 2 - Seperti Kapal Pecah

Share

Bab 2 - Seperti Kapal Pecah

Penulis: Mia Ananta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-03 10:26:28

 

"hufh! aku jadi bingung harus masak apa ya?" Tanya Ellina. Pada dirinya sendiri, lalu dia pun membuka kulkas dan disana tertata rapi bahan makanan mentah, sayuran, daging dan ikan juga telur. Ellina hanya melongo lalu dia mengambil beberapa butir telur dan juga ikan. Dia pun mulai memotong ikan dengan asal tentunya, dia juga mengambil sayuran untuk dia masak. 

"Aku coba masak ini deh. Ibu sudah pernah memberi tahu aku cara memasak, meski cuma sedikit," ucap Ellina. Dia pun jadi teringat dengan pesan ibunya dulu, agar dia belajar memasak. Andaikan saja dia menuruti saran ibunya pasti sekarang tidak akan begini jadinya. Ellina pun kini bertarung didapur dengan pearalatan dapur milik Reno. 

Sementara itu dikediaman Aditama. Reno sedang berbincang dengan ayah, kakenya juga kakak iparnya diruang keluarga. Sedangkan para wanita memasak didapur untuk makan malam bersama. 

"Bagaimana kamu bisa sehebat itu, Ren?" Tanya Elvano pada adik iparnya. 

"Ah Kak Vano, biasa saja kak. Masih hebatan ayah," Jawab Reno. Sambil tersenyum pada ayahnya 

"Siapa dulu dong Ayahnya. Pastinya jiwa bisnisku menurun pada putraku. Lihat lah baru lulus kuliah saja sudah menjadi CEO diperusahaan yang dia bangun dan rintis sendiri. Dia memang putra kebanggaanku." 

"Oh iya Ren, kapan rencana kamu memindahkan perusahaanmu ke Jakarta?" Tanya Dewa.

“Mungkin bulan ini sudah bisa, Yah. Soalnya sekertarisku sudah mengurus semuanya, dan menjual perusahaan disana sudah dijual untuk membeli  perusahaan dibidang properti disini. Dan mungkin besok aku akan melihat keadaan perusahaan itu yang baru dibeli," Ucap Reno. 

"Baguslah. Cucu Kakek memang sangat mandiri sekarang. Tidak hanya mengandalkan kekayaan orang tua saja." Adrian berkata dengan bangga. Karena dia merasa bangga pada cucu laki-lakinya itu.

"Karena dia putraku, Pa. Kebangganku," Sahut Dewa tidak mau kalah. Sambil menatap putranya, dia seakan bercermin pada dirinya sendiri saat muda dulu. Saat melihat semangat Reno dia ingat masa remajanya dulu. Namun, dia berbeda dari putranya karena masa remajanya dia habiskan untuk berfoya-foya. Dan tampaknya kemandirian putranya itu didapat dari, Renata. Yang tidak lain adalah istrinya. Ibu dari anak-anaknya.

"Tentu saja. Lihatlah kalian ayah dan anak bagai pinang dibelah dua. Iya kan Kek?" Elvano berucap dengan sedikit terkekeh. Menantu pertama keluarga Aditama itu sudah sangat akrab dengan ayah dan kakek mertuanya. 

"Benarkah, Kak? Aku juga merasa seperti itu. Dan kalian tahu tidak? Aku juga menemukan kembaran bunda loh. Dia sangat mirip dengan bunda. Saat melihatnya aku sangat terkejut, aku kira dia itu bunda tapi masa iya bunda memakai pakaian modern dan memakai celana jeans kan gak mungkin." Reno berkata sambil tertawa kecil. Saat mengingat penampilan Ellina saat itu dan dia memang berpenampilan berbeda dengan bundanya.

"Benarkah, Ren? Terus dimana gadis itu sekarang?" Tanya Dewa. Yang terlihat penasaran. 

"Di apartemenku, Yah. Dia berhutang padaku 10 juta jadi aku menjadikannya asistenku. Kebetulan aku butuh asisten, untuk mengurus apartemenku," Ucap Reno dengan santai. 

"Kok bisa, Ren? Memang kenapa kok dia bisa berhutang banyak seperti itu sama kamu?" Tanya Elvano yang kini ikut penasaran juga. 

"Dia kena tipu, Yah. Barangnya dirampok dan  hilang semua. Terus dia juga dikejar petugas bandara karena merusak barang penumpang lain. Dan Kebetulan dia minta bantuan ku, Kak. ya sudah aku manfaatkan saja dia haha," Jawab Reno. Lalu dia pun tertawa mengingat kejadian saat di bandara. 

"Hahahaha Dewa. Ternyata pikiran licikmu menurun pada putramu." Ejek  Adrian. Sambil tertawa terbahak-bahak membuat Dewa dan Reno saling melirik melihat Adrian yang kini sedang tertawa renyah.

"Ayah. Kakek kenapa?" Tanya Reno dengan memasang wajah polosnya. 

"Sudahlah lupakan, Ren. Kakek memang seperti itu, kadang dia tidak ingat umur kalau sudah kumat penyakit jahilnya," Jawab Dewa. Pada putranya Reno. Pemuda itu pun hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan sang ayah. 

"Hati-hati, Ren. Nanti bukannya dijadiin asisten untuk membersihkan rumahmu, tapi malah jadiin asisten untuk hidupmu. Dan benar-benar mengatur kehidupanmu lalu kau akan tunduk padanya. Seperti ayahmu yang takut pada bundamu." Adrian berkata lagi. Kali ini sambil  terkekeh. 

"Sudahlah, Kek. Jangan bercanda terus Kakek tahu sendiri kan kalau aku tuh masih mengharapkan, Alya. Aku masih mencintainya Kek. dan aku ingin Alya lah yang menjadi pendamping hidupku." Tiba-tiba raut wajah Reno kini terlihat sedih. 

"Hey jagoan, Ayah. Sudah jangan sedih lagi dong, Nak. Kamu harus bisa mendapatkan Alya. Kalau kamu mencintainya, kamu harus berjuang untuk mendapatkannya. Seperti Ayah yang dulu berjuang demi mendapatkan ibumu," Ucap Dewa. Yang memberikan semangat pada putranya itu.

"Tuhkan ngaku sendiri sekarang." Adrian menyahut. Sementara Elvano hanya diam menyaksikan perdebatan antara ayah dan kakek mertuanya. 

"Sudah dong, Pah." Dewa  mendengus karena kesal pada ayahnya yang terus mencemoohnya karena masa lalunya. Sedangkan Reno tersenyum melihat ayahnya yang sedang kesal. 

"Kak Bara kapan pulang dari New York, Yah?" Tanya Reno menanyakan Kakak Angkatnya. 

"Mungkin bulan depan. Sekalian mengenalkan calon istrinya."

Bara adalah putra yang Dewa dan Renata adopsi sebelum Reno lahir. Karena mereka kasihan pada bayi yang ditinggalkan sang ibu setelah melahirkannya. Karena ibu Bara meninggal dunia saat melahirkannya. 

"Wah mau dapat kakak ipar lagi nih aku sebentar lagi." Reno pun tersenyum lebar. Dan dijawab anggukan oleh sang ayah. 

"Hayo pada ngomngin apa nih?" Tanya Renata. Yang baru saja datang  bergabung. 

"Nggak ngomongin apa-apa kok, Bun. Cuma lagi ngomongin kak Bara yang mau bawa calon kakak ipar pulang dari New York," sahut Reno seadaanya. 

"Oh gitu. Ya sudah makanan udah siap tuh, ayo kita makan," Ajak Renata. Lalu Adrian, Elvano dan Reno pun kini menuju ruang makan. Sementara Dewa masih terduduk di sofa. 

"Kenapa?" Tanya Renata. Saat melihat suaminya masih terduduk di sofa. 

"Tidak ada apa-apa. Hanya aku tidak percaya kalau putra kita dan putri kita sudah besar ya sekarang. Padahal aku merasa baru kemaren menggendong dan menimang mereka berdua mengajak main bola dihalaman," Ucap Dewa. Membuat Renata tersenyum lalu duduk disamping Dewa. Dengan mengenggam tangan Dewa

"Aku juga merasa seperti itu, Mas. Cepat sekali waktu berlalu, sekarang usia Reno sudah 25 tahun. Dan dia sudah mapan juga sukses cuma sayangnya dia belum membuka hati untuk gadis lain. Dia masih saja berharap pada Alya. Kita sebagai orang tua hanya bisa bersabar menunggu Reno membawa seorang gadis untuk menjadikannya menantu kita. Kita tidak boleh menjodoh-jodohkankan dia karena aku takut dia tidak akan bahagia. Sudahlah sekarang ayo kita makan, aku membuat makanan kesukaanmu," Ucap Renata. Dewa pun mengecup tangan istrinya dengan lembut penuh kasih sayang. 

"Benarkah? Ayo, Mas juga sudah sangat lapar." Dewa lalu mengikuti Renata menuju ruang makan. Kini mereka pun makan malam bersama-sama. 

"Bun. Tolong bungkusin buat aku bawa pulang ya," Ucap Reno. 

"Emang kamu mau makan lagi, sayang?" Tanya Renata pada putranya. Yang tumben-tumbenan meminta untuk dibungkuskan makanan. 

"Kakak gak nginep disini?" Tanya Inna yang memang masih merindukan sang kakak kesayangannya itu. Maklumlah 5 tahun mereka berpisah dan jarang bertemu karena itulah dia sangat merindukan kakaknya itu. 

"Nggak Inna. Kakak harus membereskan apartemen Kakak," Jawab Reno

"Buat calon mantu Kakek ya, Ren. Makanannya? Beres-beres atau nemenin asisten cantikmu, Ren?" Goda sang Kakek. Yang senang menggoda Reno, tapi membuat Renata mengernyit kan keningnya. 

"Menantu?" Tanya Renata. Dengan menatap Dewa lalu kembali menatap Reno. Dewa hanya menggedikkan bahunya. 

"Nggak kok Bun. cuma asisten baru di apartemen Reno aja. Bunda jangan salah paham," Ucap Reno. 

"Awas ya kalau bikin malu keluarga!"  Renata berucap dengan tatapan tajam. Sedang Dewa hanya terkekeh melihat Renata yang kini menatap putranya dengan tajamnya. 

"Udah ah, Bun. Reno pulang dulu," Ucap Reno lalu pamit pada semua keluarganya. Sedang Renata menyiapkan makanan untuk Reno bawa pulang. 

"Bawa ini, Nak. Berikan juga asistenmu itu," Ucap Renata dengan tersenyum. 

"Baik, Bun. Oh ya Inna kalau nanti tidak ada kuliah kamu mampir ke apartemen kakak ya. Ini alamatnya," Ucap Reno dan Inna pun menerima kertas yang tertulis alamat apartemen kakaknya itu. Kini Reno pun pergi meninggalkan rumah keluarganya untuk kembali ke apartemennya.

*****

Reno pun kini sudah sampai di apartemennya. Dia masuk ke apartemennya. Namun, tiba-tiba dia mendengar tangisan seseorang di dapur. Karena merasa khawatir Reno pun langsung menuju kedapurnya. 

"Ya ampun Ellin! Apa yang lo lakukan dengan dapur gue, hah?! Ya Tuhan dapur gue, kenapa jadi seperti kapal pecah? Dan makanan itu jadi terbuang sia-sia!" Teriak Reno. Yang melihat dapurnya berantakan. Dengan telur yang sudah gosong juga ikan yang dipotong tak berbentuk oleh Ellina. 

"Hua...! Aku kan sudah bilang aku tidak bisa masak, Tuan! Tapi kau memaksaku untuk tetap memasak hiks...hiks...." Ellina kini kembali menangis. 

"Ya Tuhan. Kenapa hidupku jadi seperti ini," Ucap Reno sambil mengusap kasar wajahnya. 

"Maafkan aku Tuan hiks...," Cicit Ellina sambil tetap menangis dan kali ini semakin kencang.

"Sudah jangan menangis terus! Sekarang rapikan dapurnya dan istirahat lah.” perintah Reno. Yang gemas sekaligus kesal melihat Ellina yang persis seperti anak kecil saat menangis seperti itu.

"Dasar gadis bodoh! Pasti dia sangat manja sampai tidak bisa masak karena terlalu dimanjakan," Gumam Reno. 

"Tuan," Panggil Ellina.

"Apalagi hah!" Bentak Reno. Dengan sangat ketus. 

"Aku lapar tuan. Seharian ini belum makan apa-apa,” Sahut Ellina. Dengan wajah memelas. 

"Hadeh gadis ini benar-benar membuat ku kesal! Ya sudah makanlah setelah lo membereskan semuanya. Makananya ada diruang tamu. Dan kamar lo disebelah ruang televisi. Setelah semuanya beres istirahat lah. Jangan lupa besok lo bangun pagi-pagi untuk merapikan apartemen ini. Gua juga juga cape mau istirahat," Ucap Reno. 

"Baik Tuan," Sahut Ellina. Lalu dia mengambil makanan di ruang tamu dan memakannya dengan lahap karena memang dia sangat lapar. 

"Makanannya sangat lezat seperti masakan rumahan. Aku jadi rindu masakan mamaku," Ucap Ellina. Lalu setelah dia makan, Ellina pun merapikan dapur yang dia berantakan. Setelah itu dia pergi ke kamar yang ditunjukkan oleh Reno untuk beristirahat.

Entah apa lagi yang akan terjadi esok pagi pada Ellina.

Bersambung

 

 

 

 

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ACANKUN
terbaik thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 3 - Bertemu Sahabat Lama

    Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Reno pun sudah bangun dari tidur lelapnya. Dia kini keluar dari kamarnya, namun dia melihat apartemennya masih sepi dan sepertinya belum ada yang membersihkan ruangan apartemennya itu. Tentu saja Reno terlihat kesal lalu dia pun menuju kamar tamu untuk membangunkan Ellina. Karena dia yakin gadis itu pasti belum bangun.Dok Dok Dok"Ellin bangun kamu...!" Teriak Reno. Sambil menggedor-gedor pintu kamarnya dengan kesal.Ellina pun akhirnya keluar dengan baju yang dia pakai kemarin. Karena memang dia tidak memiliki baju satu pun. Tidak ada satu pun bajunya yang tersisa akibat kopernya hilang di bandara."Ada apa sih? Ini kan masih pagi. Tapi sudah gedor pintu kayak penagih hutang saja." Tan merasa bersalah sedikit pun Ellina malah

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 4 - Menjadi Mak Comblang

    Sore pun berganti malam. Makanan yang Ellina masak pun sudah tersaji dimeja makan. Seteleh selesai masak Ellina pun kini merapikan dapur yang semula berantakan karena bekas memasak. Kini sudah kembali rapih."Hufh! Lelah sekali aku mandi dulu ah. Badanku sudah sangat lengket," Ucap Ellina. Lalu dia pun kembali ke kamarnya.Didalam kamar dia melihat paperbag yang berisi baju-baju yang tadi pagi dia beli. Kini sudah berada di ranjangnya."Ternyata meski galak tapi Reno bisa bersikap baik juga. Buktinya baju-baju ini aku hampir lupa karena terlalu lama dirumah keluarga Reno. Tapi pria itu masih ingat dan membawakannya untukku. Mungkin dia pulang dan menaruh ini tadi pagi," Lanjutannya lalu dia pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.Sementara Reno. Dia baru

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 5 - Penolakan Alya

    Kini Ellina dan Reno pun mendatangi butik Alya. Mereka pun berpura-pura ingin memesan baju desain Alya untuk acara pertunangan mereka.“Hey! Apa yang lo katakan? Sejak kapan gue mau bertunangan sama lo!" Protes Reno tidak terima. Dengan apa yang dikatakan Ellina.“Ssttt..., Jangan bawel Tuan. Ikuti saja rencanaku cuma dengan ini kamu bisa mulai dekat dengan Alya tuan. Dan aku akan mencoba mengajaknya mengunjungi apartemenmu. Nanti aku akan membuat rencana agar kalian bisa mengobrol,” Bisik Ellina.“Lo yakin ini bisa berhasil? Lalu bagai mana caranya gue mendekati Alya. Kan dia tahunya kita akan bertunangan," sahut Reno. Dengan suara pelan.“Dasar bodoh! Ini kan cuma memancing saja agar Alya mau berdekatan denganmu. Dan kau punya alasan untuk mendekatinya! Setelah kalian dekat dan Alya mulai membuka

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 6 - Perselingkuhan Yang Terbongkar

    Sudah beberapa hari setelah kejadian itu. Reno mengurung diri dikamarnya, dia keluar jika membutuhkan sesuatu saja. Dan itu membuat Ellina khawatir, sebenarnya Ellina bisa saja senang karena itu berarti Reno yang bawel dan galak itu tidak akan memerintahkannya sesuka hati. Tapi entah kenapa Ellina malah merindukan kebawelannya dan sikap galaknya Reno.Ellina pun pamit pada Reno untuk kaluar membeli stok makanan karena makanan yang ada dikulkas sudah menipis Reno pun memberikan izin dan memberinya kartu kridit miliknya pada Ellina. Kini Ellina pun pergi dengan naik taksi untuk pergi ke supermarket.“Astaga aku bingung apa saja yang harus aku beli ya?” Tanya Ellina pada dirinya sendiri. Namun, tiba-tiba dia mendapat ide menanyakan pada ibu Reno. Lalu Ellina pun mengambil ponsel di tas kecilnya, ponsel itu sengaja Reno berikan untuk jaga-jaga jika ada seseuatu terjadi pada Ellina agar dia bisa langsung menghubunginya.“Halo tante sibuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-07
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 7 - Hilangnya Kesucian Ellina

    Kini Reno pun menuju kearah pintu, dia pun segera membuka pintunya, namun saat pintu terbuka Reno sangat terkejut, karena melihat Alya yg kini sedang berdiri didepan pintu apartemennya sambol menangis, bruk Tanpa izin Alya pun langsung menubruk tubuh tegap Reno, tanpa sungkan Alya pun memeluk Reno dengan erat, perlahan tapi pasti kini Reno mulai membalas pelukan Alya, ini lah yg Reno dambakan sejak dulu, mereka pun berpelukan didepan pintu, Ellina yg merasa Reno terlalu lama membuka pintu pun kini menghampiri Reno. “Ren, siapa yang dat-“ ucapan Ellina pun terhenti dia menutup mulutnya lalu memilih untuk pergi karena tak ingin menganggu kebersamaan mereka. “Maaf kan aku Ren, maaf kan aku karena aku tidak mempercayai ucapanmu, untung saja Ellina menemui ku tadi siang, jadi berekat dia aku mengetahui kebusukan Randi,” ucap Alya masih dalam keadaan memeluk Reno. “Ellin, jadi gadis itu pamit padaku untuk menemui Alya, tapi kenapa dia berbohong, dengan bilang

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 8 - Pertunangan Mendadak

    Pagi hari pun tiba, Ellina pun terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa sakit dan ngilu lalu dia menoleh ke sampingnya, danbetapa terkejutnya Ellina saat melihat Reno tertidur disampingnya dengan keadaan polos tanpa sehelai benang pun. “Ya tuhan, Apa yang terjadi? Apakah aku dan Reno semalam melakukanya, tidak ini tidak mungkin hiks.. hiks..,” ucap Ellina, kini dia menatap lirih bajunya yang berserakan dilantai, Ellina pun turun dari ranjang dan memunguti pakaiannya lalu mengenakannya kembali, dan kini dia duduk dilantai disamping ranjang Reno, sambil terus menangis menyesali perbuatannya, Reno yang masih tertidur pun akhirnya terbangun karena mendengar suara tangisan, dia pun langsung terduduk dan mencari suara tangisan itu, dan alangkah terkejutnya Reno saat dia melihat Ellina tengah menangis disamping ranjangnya.“Ellin kau kenapa menangis? A-apa aku melakukan hal itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 9 - Bertanggung Jawab

    Reno dan Ellina pun kini sudah ada didalam mobil. Namun, hanya ada keheningan didalam mobil itu, Ellina pun menatap Reno yg kini akan melajukan mobilnya.“Apa kau siap bertemu dengan keluarga, sebagai tunanganku?" tanya Reno, Ellina yang medengar ucapan Reno pun terkejut.“A-apa tuan, ta-tapi aku, aku belum siap ke-kerumah Keluargamu. Ak...aku-“ belum sempat Ellina melanjutkan ucapannya Reno sudah melajukan mobilnya menuju ke arah rumah keluarga Aditama.“Siap tidak siap kau harus bertemu keluarga ku, dan satu lagi jangan panggil aku tuan kan sudah kubilang namaku Reno, bukan Tuan,” tegas Reno sambil melajukan mobilnya. Ellina pun mengangguk seakan patuh pada apa yang dikatakan Reno.“Ren, apa yg kita lakukan ini salah, bagaimana dengan Alya nanti?, pasti dia akan hancur kalau mengetahui tentang ini," ucap Ellina yang merasa bersalah pada Alya.“Ssttt ... d

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08
  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 10 - Dilema

    “Benarkah itu Yah? Benarkah Ayah melakukan dengan Bunda sebelum kalian menikah?” tanya Reno sambil menatap sang ayah penuh tanda tanya. Dewa hanya bisa meneguk salivanya entah berapa kali dia menelan salivanya sendiri, karena pertanyaan putranya yang kini melakukan hal yang sama dengannya cuma situasinya sedikit berbeda, Reno langsung bertanggung jawab dan langsung mengikat Ellina sebelum menikahinya karena harus meminta izin dan juga restu kepada kedua orang tua Ellina. “Emm ... Itu Ayah waktu itu sama sepertimu dalam keadaan mabuk, tapi Ayah tidak menyangka kau juga akan mengulangi kesalahan Ayah,” jawab Dewa sambil cengengesan, tiba-tiba Adrian tertawa terbahak-terbahak mendengar cerita putra dan cucunya yang sangat mirip sama-sama tidak bisa menahan nafsunya.Dewa dan Reno saling melirik melihat Adrisn yang tertawa terbahak-bahak, sedang Elvano hanya bisa menahan tawa, karena tidak ingin durhaka pada ayah mertuanya dengan menertawakannya. “Aww ... sakit sayang,” p

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-08

Bab terbaru

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 22 - Lagi Dan Lagi Ellina Dikecewakan

    Kini Reno dan Ellina pun sudah sampai dirumah kediaman Aditama, keluarga Aditama pun menyambut Ellina dan Reno dengan penuh gembira, bahkan Ellina diperlakukan sangat baik oleh Semua keluarga, karena semalam Renata sudah memberi tahukan tentang kehamilan Ellina, kini mereka pun berkumpul diruang keluarga mereka sangat bahagia karena kini keluarga Aditama akan kedatangan satu anggota keluarga baru. “Wah aku kalah saing dengan Dewa, ternyata dia akan mendapatkan cucu dengan cepat dari Ellina dan Reno,” seru Adrian dengan riang. “hahaha putraku memang sangat hebat dia sama denganku, bisa dengan cepat memberikan Reno junior dirahim Ellin, siapa dulu ayahnya Sadewa Aditama hahaha," Mendengar ucapan Dewa semua pun menatap Dewa dengan tatapan horornya, membuat Dewa menghentikankan tawanya. “Kenapa? Kenapa menatap ku seperti itu?” tanya Dewa dengan menatap datar semua yang kini menatapnya dengan aneh, tapi tiba-tiba Semua pun tertawa membuat Dewa mendengus kesal pada semuanya. “Selamat ya

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 21 - Membujuk Ellina

    Kini Reno dan Renata pun sedang menunggu Ellina siuman, Reno duduk disamping brankar Ellina, sedangkan Renata kini duduk di sofa sesekali dia memejam kan matanya karena malam sudah semakin larut, untungnya Renata sedang jaga malam, jadi keluarga tidak khawatir kalau Renata tidak pulang, satu jam kemudian Ellina pun akhirnya siuman, dia melihat Reno tengah mengenggam tangannya sambil menyandarkan kepalanya ke brankar Ellina. “Kenapa aku ada disini?" batin Ellina bertanya pada dirinya sendiri, lalu dia menatap kearah Reneta yang sedang bersandar disandaran sofa, sambil memejamkan matanya, setelah itu dia kembali menoleh kearah Reno dan berusaha melepaskan genggaman Renata sambil bersandar dipinggiran brankarnya, namun tiba-tiba Reno terbangun karena merasakan tangan Ellina yg terlepas darinya, kini Reno menatap Ellina dengan lekat.“Kamu sudah bangun sayang, apa kau membutuhkan sesuatu? Kalau ada biar aku ambilkan,” cercah Reno lalu kembali mengenggam tangan Ellina.“Tidak lepaskan tan

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 20 - Positif

    Reno kini terlihat panik dengan terus mengguncangkan tubuh istrinya agar sadar dari pingsannya, namun hasilnya nihil, karena tidak berhasil Reno pun lalu membopong tubuh Ellina ala bridal style untuk dibawa ke rumah sakit.“Bangunlah sayang, jangan membuatku khawatir,” ucap Reno yg kini sedang menyetir untuk membawa Ellina kerumah sakit.beberapa menit kemudian Reno pun sampai dirumah sakit dan dia langsung membawa Ellina masuk ke dalam rumah sakit.“Dokter, Suster tolong istri saya,” teriak Reno seperti kesetan.“Ada apa Ren?" tanya Renata yg memang sedang tugas malam dan tidak sengaja mendengar teriakan dari lobby rumah sakit, dan saat dilihat dia adalah putranya dengan seorang wanita dalam gendongannya.“Bun, tolong Reno Bun Ellina tiba-tiba pingsan, Reno takut terjadi sesuatu pada Ellin. Bun,” ucap Reno yg kini terlihat panik.“Astaga Ellin, baiklah bawa dia keruang IGD, suster tolong siapkan peralatan ku tolong ambil diruangan ku,” Ucap Renata pun kini mengikuti Reno yang membawa

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 19 - Pertengkaran

    Kini Ellina kembali ke Apartemen, dia sangat kecewa pada Reno, karena dia tidak akan menyangka kalau Reno masih menemui Alya, kini dia memasuki kamarnya bersama Reno dia terus menangis, sesekali dia memegangi kepalanya mungkin karena terlalu banyak mengeluarkan air mata jadi kepalanya terasa sedikit pening sekarang.“Kenapa kamu tega mas?, kenapa kamu tega sama aku, kenapa mas diam-diam masih menemui Alya kenapa tidak jujur padaku, kenapa kamu harus berbohong sama aku, aku kecewa sama kamu mas sangat kecewa hikz... hikz..., apa kamu hanya mempermainkan perasaanku saja hiks... hiks..."Kini tangis Ellina semakin menjadi, setelah cukup lama menangis akhirnya dia pun kini tidur meringkuk di ranjangnya karena keleha.Malam pun tiba, Reno baru saja pulang dari kantornya, saat dia memasuki apartemen Reno sangat bingung dia melihat apartemennya gelap karena lampu-lampu diapartemennya belum dinyalakan.“Kenapa gelap begini,”Ucap Reno lalu

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 18 - Kembali Dikecawakan

    Keesokan harinya.Ellina tengah sibuk menyiapkan sarapan bersama Renata dan Alena, setelah sehari yang lalu terus menangis saat kedua orang tuanya pulang ke London, namun pagi harinya Ellina kembali seperti semula seperti kata sang ibu mertuanya dia tidak boleh sedih masih ada keluarga sang suami yang menyayanginya, dan dia juga bisa menelepon atau Video Call jika merindukan Mommy dan Daddynya, dan bisa berkunjung kesana jika Reno ada waktu.Sarapan pun sudah siap semua anggota keluarga pun sudah berkumpul diruang makan untuk sarapan bersama, begitu pun dengan Reno yang sudah rapih dengan kemeja putih dipadu dengan jas berwarna hitam, membuat aura ketampanannya berkali lipat lebih tampan.“Kamu udah mulai ngantor lagi Ren?” tanya Dewa yang melihat putranya sudah rapih.“Iya Yah, hari ini ada klien penting dari luar negeri,” sahut Reno sambil menatap istrinya yang

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 17 - Perpisahan

    Dengan malu-malu Ellina pun mengangguk, bagai mana tidak bahagia impiannya menikah dengan pria yang berasal dari kota kelahiran orang tuanya kini jadi kenyataan, melihat anggukan malu-malu Ellina membuat Reno gemas lalu dia pun membalik tubuh Ellina jadi berhadapan dengannya Ellina pun menatap pria yang kini sudah menjadi suaminya itu , tanpa menunggu langsung mengecup bibir ranum Ellina membuat Sang empu berjengit karena terkejut, namun selanjutnya Ellina hanya bisa pasrah dengan apa yang Reno lakukan, dia pun membiarkan Reno menguasai tubuhnya, karena kini suka atau pun tidak Ellina harus terima dan sudah menjadi kewajibannya melayani sang suami.Dimalam pertama mereka pun kini menjadi malam yang begitu panas dan penuh gairah bagi pasangan pengantin baru itu, sehingga malam itu pun menjadi malam panjang bagi Ellina dan Reno.***Jam pun sudah menunjukan pukul 10.00, Ellina dan Reno baru saja turun untuk me

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 16 - Panggil Baru Untuk Reno

    Kini Reno dan Ellina sudah berada dikamar Reno yang ternyata sudah didekorasi dengan indah menjadi kamar pengantin.“Akhirnya kita bisa istirahat juga,” ucap Reno yang kini tengah bersandar disofa, sementara Ellina kini masih bingung harus melakukan apa, ini kali pertama mereka benar-benar satu kamar.“Kamu kenapa sayang?” tanya Reno yang kini melihat istrinya masih berdiri didekat pintu setelah menutupnya.“A-aku bingung,” jawab Ellina dengan gugup, membuat Reno mengerutkan dahinya.“Bingung? Apa yang kamu bingungkan sekarang kamu sudah jadi istriku,” ucap Reno sambil menghampiri Ellina lalu membawa tubuh istrinya itu kedalam pelukannya.“Jangan bilang bingung lagi, sekarang kita sudah menikah dan seharusnya malam ini jadi malam bahagia buat kita. Apalagi malam ini adalah malam Valentine.“Aku hanya takut, entah kenapa perasaanku merasa tidak enak Mas,” sahut Ellina sambil me

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 15 - Hari Pernikahan

    Tanpa sepengetahuan Renata Anin memperhatikan interaksi sahabat dan putrinya itu, dan Anin tersenyum lebar dia sangat bahagia karena ternyata Renata memperlakukan Ellina dengan baik dan penuh kasih sayang.“Aku yakin putriku akan bahagia tinggal disini, dan aku tidak akan khawatir lagi meski harus jauh dari putriku,” gumam Anin yang kemudian menghampiri Renata yang kini tengah membereskan piring yg yang baru saja dicuci oleh Ellina.“Perlu bantuan?" tanya Anin yang menganggetkan Renata.“Astaga Anin, kau menganggetkanku saja,” sahut Renata yang kemudian tertawa mereka pun kembali mengobrol untuk mengobati rasa rindu mereka setelah beberapa tahun tidak bertemu semenjak kepindahan Anin dan Regan ke London.Sementara itu kini Ellin sedang merapikan tempat tidurnya untuk beristirahat, namun tiba-tiba dia terkejut karena ada tangan kekar kini melingkar diperutnya

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 14 - Mempersiapkan Pernikahan

    Matahari pun kini bersinar cerah, dan cahayanya pun memaksa memasuki celah gordeng yg masih tertutup, Ellina membuka matanya lalu dia menoleh untuk melihat jam dinding, betapa terkejut Ellina karena saat melihat jam sidah menunjukan pukul 09.00, dia pun langsung terduduk diranjang"Astaga aku bangun kesiangan, kenapa tidak yang membangunkanku," Ucap Ellina sambil bergegas ke kamar mandi dan membersihkan diri, namun dia bingung karena tidak memiliki baju ganti, akhirnya dia pun memakai kembali baju yg ia kenakan dari kemarin, kini Ellina pun turun kebawah menuju dapur, rumah tampak sepi karna memang sudah siang dia kini menghampiri calon ibu mertuanya, dan juga kakak calon kakak iparnya serta calon neneknya."Bun, Nek, kak maaf yah Ellin bangun kesiangan," ucap Ellina sambil menghampiri mereka."Tidak apa-apa nak, kau sarapan lah dulu, Reno sudah menunggu dia bilang siang ini kalian akan ke London untuk memin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status