Share

88. Aksi Badai.

"Udah, Xel. Lo jangan membuat masalah yang nggak perlu."

Badai merebut senjata Axel. Inilah yang ia takutkan. Axel kehilangan kontrol sehingga prosedur kerjanya jadi berantakan.

"Gue cuma menembak kakinya. Jadi dia nggak akan mati sebelum persidangan." Axel kembali melayangkan kepalan tangannya ke wajah Pak Riswan. Darah seketika mengucur dari hidung dan sudur bibirnya.

"Udah ya, Xel. Udah. Kalo lo macam-macam, lo yang akan gue tangkep," ancam Badai tegas. Axel menutup mulutnya. Kalau Badai sudah mengeluarkan suara tegas khas aparatnya, itu artinya sahabatnya ini dalam mode serius. Oleh karenanya Axel diam dan hanya memandang geram saat Pak Riswan digelandang keluar ruangan.

"Eh, Pak Polisi, Pak Riswannya jangan dibawa pergi dulu. Kunci borgol masih ada padanya." Raline berteriak. Ia takut borgol tangannya tidak bisa dibuka.

"Axel bisa membukanya tanpa kunci, Bu Raline. Tenang saja." Badai melanjutkan langkahnya menggelandang Pak Riswan.

"Oh ya, Xel. Lo dan Raline tunggu di sini seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status