Share

78. Pengasingan

James berdiri termangu. Tangan kanannya menenteng ransel di pundak. Tidak terasa berat karena pikirannya lebih tertuju pada kereta kuda yang membawa Samantha.

"Iskandar, sepertinya kita harus mengubah rencana," dia bicara pelan kepada Iskandar yang berdiri di belakangnya.

"Saya juga berpikir begitu, Tuan."

Topi yang dikenakan oleh James tidak bisa menyembunyikan wajah penuh tanya. Orang-orang di pelabuhan yang sama-sama memperhatikan "tahanan" yang baru turun dari kapal itu pun bertanya-tanya karena melihat James saling sapa dengan si tawanan.

"Tuan, apakah anda mengenalnya?" seorang polisi pelabuhan bertanya menelisik.

James tidak mungkin berbohong. Jelas terdengar karena Samantha menyebut namanya. "Hanya kenal ... selintas saja."

"Oh, begitu. Anda memang mengunjungi banyak tempat. Pastinya, mengenal banyak orang juga." Si Polisi itu pun tampak berpikir. Dia memelintir ujung kumisnya yang runcing. Entah karena sebuah kebiasaan atau lelaki berseragam biru dongker itu bermaksud meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status