Share

66. Pulau

Ketika perahu menepi di pantai, Samantha menjadi orang yang paling kegirangan. Kakinya menapaki batu karang yang menghitam.

"Ah! Indah rasanya bisa menapak kembali di daratan."

"Sepertinya kau sangat merindukan daratan." Tuan Edmund memberi perintah kepada seorang lelaki penghuni pulau untuk menambatkan perahu yang tengah ditumpangi. "Selamat datang di pulau ...."

"Pulau apa namanya?"

"Entahlah. Anggap saja ini Pulau Tak Bernama."

Samantha mengernyitkan dahi.

"Ya, banyak sekali pulau-pulau kecil di lautan. Tidak terlalu penting juga orang-orang memberi nama setiap pulau."

Samantha menempelkan telunjuk tangan kanannya ke dahi. Sedangkan tangan kirinya ditempelkan di pinggang.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Aku sedang memikirkan sebuah nama yang bagus untuk pulau ini."

Tuan Edmund hanya tersenyum.

Lelaki yang menjemput di tepi pantai, mengajak kedua orang itu untuk menyusuri sebuah jalan berpasir. Bukan jalan yang lebar, hanya cukup untuk dilewati oleh satu orang. Maka dari itu, mereka ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status