Share

Ch.155

Terpaan cahaya menyeruak terasa begitu menyilaukan. Mau tak mau, netraku terbuka karena tak mampu menepis silau yang memancar dan menelusup rongga mataku. Kini, setelah sepasang netraku terbuka sempurna. Aku terdiam sejenak, memperhatikan tempatku berada.

Aku menggerakkan kepala, memindai sekeliling tempatku saat ini. Aku terduduk pada bangku kayu di sebuah taman yang luas namun sangat sepi. Tidak ada siapa-siapa di sini, hanya ada aku sendiri. Sendirian bertemankan hembusan angin.

Entah di mana ini, aku benar-benar asing dengan tempatnya. Ingin pergi, tetapi bobotku serasa ditahan. Aku kesulitan membawa tubuhku untuk beranjak dan pergi. Kedua kakiku terasa dipaku hingga membeku di tempat. Entah apa yang terjadi padaku.

Hingga nampak seseorang tengah berjalan di depan sana. Nampak berjalan ke arah ke arahku dengan langkah tegap dan cepat. Dalam sekejap mata, sosok itu kini telah berdiri di hadapanku. Terkejut aku dibuatnya.

"Bang Arka?" ucapku tetapi hanya mampu berucap dalam hati. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status