Share

215

215

#

"Sekarang di mana Ayah sama Ibu?" tanyaku cepat.

"Di Husni Medika, Bang," jawab Halwa.

Aku melongo sebelum kemudian mengangguk. Rumah sakit itu sekitar satu jam dari sini, kenapa Hafsa bisa ada di daerah sana?

"Abang mau ke sana, kamu tolong jaga Mba Mai, bisa kan?" pintaku kepada Halwa.

Adik perempuanku itu mengangguk sanggup. Aku pun bersiap bangkit agar segera bisa pergi ke rumah sakit menyusuli Ayah dan Ibu. Namun dengan cepat tanganku ditahan oleh Maira, sehingga aku tidak jadi berdiri.

"Aku mau ikut, Mas. Aku mau tahu keadaan Hafsa," ujarnya. Tentu sajaa aku menggeleng.

"Janganlah, Mai. Kamu kan lagi hamil. Kamu di sini aja ya? Kan ada Halwa juga di sini," jawabku melarangnya ikut.

Namun Maira menggeleng dan memegang erat tanganku. "Tapi aku juga mau tahu keadaan Hafsa, Mas."

"Mba, aku juga mau tahu keadaan Kak Hafsa. Aku khawatir sama kakakku. Tapi Mba juga harus perhatikan keadaan Mba yang lagi hamil ini. Mba sama aku aja di sini. Oke?" sahut Halwa memberi Maira pengerti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status