Share

220

Yaa siin

wal-qur`ānil-ḥakīm

innaka laminal-mursalīn

'alā ṣirāṭim mustaqīm

tanzīlal-'azīzir-raḥīm

litunżira qaumam mā unżira ābā`uhum fa hum gāfilụn

laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu`minụn

innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥụn

wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn

wa sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn

Bacaan Yaasin dan ayat-ayat tahlil, menggema di ruangan depan rumah Ayah. Para tetangga, kerabat terdekat, para santriwati yang menjadi anak didik Hafsa, rekan-rekan pengajar dan teman-temannya di pondok, keluarga dari calon besan Ayah pun turut hadir, memenuhi ruang depan saat ini. Bahkan hingga meluber sampai ke teras depan dan ruangan televisi. Malam ini, adalah malam ke-tujuh kepergian Hafsa dari dunia. Di balik kesedihan yang teramat dalam ini, ada rasa haru dan bahagia terselip, karena ternyata banyak yang mendoakan adik perempuanku itu.

Sore tadi, pihak kepo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status