Share

216

216

#

Senja telah berganti. Malam merangkak naik dan aku masih berada di rumah sakit. Menemani ibu yang begitu drop dan murung. Sementara Ayah, pulang dulu ke rumah untuk memastikan keadaan Halwa beserta Maira baik-baik saja.

Hafsa masih di dalam ruangan ICU. Belum ada perubahan signifikan atas kondisinya. Ia masih belum sadarkan diri hingga kini hari telah malam.

Aku bersama Ibu kembali mengisi kursi tunggu di depan ruang ICU seusai menunaikan shalat Isya berjamaah dan tentu berdoa untuk keadaan Hafsa.

Ibu menyandarkan kepalanya di bahuku. Aku pun berusaha untuk menjadi penguatnya di sini.

"Kapan Hafsa akan sadar, Sa?" tanya Ibu dengan suara lemahnya.

"Sabar ya, Bu? Kita jangan berhenti berdoa untuknya," timpalku sambil mengelus lembut lengan Ibu.

"Udah lima jam dia di dalam sana. Tapi belum juga ada kabar baik. Ibu khawatir, Sa. Ibu takut sekali" rintih Ibu begitu pilu.

Aku meraup wajah kasar. Hatiku tiba-tiba saja merasa tidak enak. Suara lemah Ibu terdengar begitu menyayat. Kekha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status