Share

JANDA - 78

Penulis: irma_nur_kumala
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-02 21:06:55

"Kaila suka makan es krim coklat ya?"

Arbian menoleh ke arah samping tempat di mana Kaila duduk manis di salah satu bangku gazebo taman tidak jauh dari sekolahnya saat siang hari dia menjemputnya. Hujan masih turun dengan derasnya tapi Kaila ngotot minta dibelikan es krim coklat sebelum diantar pulang. Anggita sedang sibuk dengan urusan lain beberapa hari ini dan karena Jenna masih berada di rumah sakit jadi Arbian yang menjemputnya tanpa mengatakannya ke Jenna.

"Suka benget Om," ucap Kaila. "Mama selalu membelikan Kaila es krim setiap membawa Kaila keluar dari rumah setelah bertengkar sama Papa."

DEG!!

Entah kenapa jantung Arbian berdetak lebih cepat saat mendengarnya. Arbian mengulurkan tangan dan mengelus puncak kepalanya. "Mereka sering bertengkar?"

Kaila terdiam sesaat masih sambil menjilati es krim coklat di tangannya kemudian mengangguk samar dan berucap lirih. "Setiap hari."

Arbian menghela napas panjang, menarik tangannya dan menatap lurus ke depan, berpikir, mencoba mencerna
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 79

    Mendekati pukul enam sore, Boram turun dari bus yang dinaikinya dan terduduk lesu di bangku halte yang sepi. Setalah yakin kalau memang Sam tidak akan datang menemuinya setelah dia berdiri di sana selama beberapa jam, Boram memutuskan datang ke cafe. Sudah terlambat untuk bekerja tapi Boram tidak mau pulang karena sejak tadi dia berusaha menahan serbuan air matanya. Kalau di rumah sendirian, dia pasti akan menangis lagi.Sam mungkin memang marah besar dan tidak mau menemuinya bahkan sekedar untuk mendengarkan penjelasannya saja dia tidak mau. Tidak ada yang bisa dilakukan Boram saat ini.Boram meletakkan kepalanya di tiang besi penyanggah halte dan memandangi langit yang masih berbalut mendung karena memang hujan baru berhenti setengah jam yang lalu. Tidak ada keindahan semburat jingga yang biasa dia lihat saat sore menjelang malam.Ditahanpun, nyatanya air matanya mengalir begitu saja membuat Boram harus menutup wajahnya dengan tangan lalu seakan tersadar dia saat ini berada di tempa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 80

    "Mam--"Adela yang sedang membaca majalah di ruang tamu mengangkat pandangannya dan bertatapan mata dengan Samudra yang baru saja menutup pintu lalu mendekatinya. Wajahnya terlihat kusut, rambutnya berantakan dan tatapannya menyiratkan kesedihan yang mendalam. Raut wajah sendu yang sering diperlihatkannya kalau Adela sedang sedih atau kedapatan menangis walaupun Sam tidak pernah menanyakan apa alasannya. Sejak tadi Adela memang menunggu Sam pulang meskipun jam sudah menunjukkan angka sepuluh malam. Adela sontak menutup majalah dan meletakkan di atas meja, merentangkan tangan menyambut saat Sam memeluknya dengan erat. "Kenapa sayang?" Tanya Adela seraya mengelus kepala Sam penuh sayang."Aku melakukan kesalahan," lirihnya. "Setiap orang pernah melakukan kesalahan dan selama hal itu masih bisa diperbaiki maka lakukanlah sebelum terlambat." Meskipun bingung tapi Adela tetap menjawab kalimat pernyataan Sam. Nanti anaknya pasti akan mengatakannya sendiri sesuatu yang beberapa hari ini m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 81

    Sam duduk di salah satu sudut meja kosong cafe yang malam ini tidak terlalu ramai. Menghabiskan orange juicenya yang dia minta buatkan Keket tadi dan beristirahat sebentar. Dia sudah menyanyikan sekitar lima lagu permintaan pengunjung yang rata-rata bernuansa cinta. Sam tadi berharap kalau Boram akan ada di tempatnya berdiri di balik meja kasirnya tapi ternyata bukan dia yang ada di sana. Sam hanya bisa mendesah kecewa. Kira-kira kapan wanita itu akan pulang?Tadi siang dia sudah mencari tahu kalau ternyata Boram hanya meminta izin cuti karena ada keperluan mendesak dan mengira-ngira sendiri, ke mana sebenarnya wanita itu pergi tapi tidak ada yang tahu dan dia malah mendapatkan tatapan heran dan ingin tahu mereka."Kakak Sam."Sam mengangkat pandangannya, melihat tiga gadis seusianya yang berdiri bersisian dengan senyuman manis seraya memandanginya penuh binar. Sam duduk tegak dan balas tersenyum."Iya. Ada apa?" "Kami fansmu Kak. Boleh ngobrol sebentar." Sam terdiam sesaat. Memang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 82

    "Sayang—"Sam menaikkan pandangannya dan tersenyum saat melihat Mamanya yang masuk ke dalam kamarnya lalu duduk di pinggir tempat tidur tepat di sampingnya."Kenapa Ma?" Sam kembali sibuk memasukkan beberapa baju juga peralatan belajarnya ke dalam tas ranselnya. Nanti siang semua siswa kelas 12 harus berkumpul di sekolah untuk mengikuti kegiatan darmawisata selama tiga hari dua malam di salah satu kawasan Argrowisata yang langsung bersentuhan dengan alam. Pihak sekolah memang rutin mengadakan acara serupa setiap tahunnya untuk memberi udara segar bagi murid-murid yang sebentar lagi akan mengikuti ujian supaya tidak stress. Di sana mereka akan belajar sambil bermain dengan alam."Sepertinya kamu tidak bersemangat mengikuti acara Darmawisata ini." Adela duduk seraya memandangi Sam lekat. "Masih belum bertemu dengan Boram?"Sam menggelengkan kepalanya. "Sam sama sekali nggak tahu ke mana Boram. Entah dia ikut kegiatan ini juga atau tidak. Sam sih berharap dia ada di sana.""Sabar ya say

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 83

    Lalu Pak Rei mengabsen mereka satu-satu dan setelah itu mereka diperbolehkan masuk. Berombongan melewati jalan setapak yang disekitarnya tumbuh perpohonan yang asri. Udaranya bersih dan pemandangannya serba hijau sampai mereka sampai di padang luas yang dikeliling pohon tinggi yang rimbun dan beberapa fasilitas seperti kamar mandi juga dapur umum di sana. Tempat yang akan menjadi kumpulan perkemahan yang sudah disiapkan oleh pihak pengelola.Setelah semuanya beres, anak-anak diperbolehkan berkeliling atau melakukan apapun tapi harus kembali sebelum matahari terbenam untuk makan malam bersama dan dilanjutkan dengan acara api unggun."Sam—"Sam yang setelah memasang tenda duduk di depan tendanya sendirian memandangi teman-temannya yang asik sendiri ke sana kemari mendengus kesal saat melihat Ratu mendekat."Jangan acuhkan aku seperti ini," ucapnya kesal."Kalau begitu jaga sikapmu, dek," ucap Sam akhirnya."Kamu marah hanya karena surat itu?"Sam semakin kesal dibuatnya, memandangi ratu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 84

    Flashback On"Apa kamu tahu, aku dan Arbian punya kisah yang rumit di masa lalu?"Jenna yang sejak memberhentikan mobilnya di dekat taman kota yang ramai dengan para pedagang yang berjualan akhirnya bersuara. Boram sudah deg-degan dengan apa yang akan mereka bicarakan karena sejak awal wanita itu membencinya setelah mengira kalau dia telah merebut Arbian."Aku hanya tahu dipermukaan tapi tidak tahu detailnya namun satu hal yang bisa aku katakan kalau hubungan kami tidak seperti yang kamu pikirkan," jawab Boram seraya meremas tangannya sendiri.Jenna menoleh dan berucap serius, "Jadi seperti apa hubungan kalian?""Hanya sebatas teman.""Teman? Are you sure?" Jenna berdecak dan menatap ke depan. "Sebelumnya Arbian tidak pernah terlihat sedekat ini dengan seorang wanita. Yeah, aku memang jauh di luar negeri sana tapi aku tahu apa yang dilakukannya dengan semua wanita itu. Hanya pengalihan sesaat tapi kenapa denganmu berbeda?" Tanyanya seraya menoleh lagi dan menuntut penjelasan.Boram te

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 85

    "Ah, begitu ceritanya," desah Samudra seraya memegangi kepalanya yang sedikit tertunduk di depan Boram di dalam salah satu rumahan sawah kecil yang beratap dedaunan kering yang ada di sekitar taman bunga khusus untuk duduk para pengunjung dengan pemandangan hamparan bunga mawar aneka warna yang sedang bermekaran. Sosok Boram terhalang sekat kayu sementara Sam duduk di jalan masuknya di tangga teratas sambil mengawasi sekitar.Boram tersenyum kecil, "Memangnya apa yang kamu pikirkan?""Astaga, aku ngira kamu ninggalin aku Mbak," ucapnya langsung dengan tatapan frustasi. "Aku kan jadi baper beberapa hari ini dan mendapat julukan labil dari Pak Rei.""Aku memang terpaksa pergi di saat keadaan kita seperti itu dan yah, ada hikmahnya juga karena kamu jadi nggak marah lagi," kekehnya kemudian."Iya itu salahku sih karena sok main pergi aja tanpa mendengar penjelasan," ucapnya sambil tertawa."Aku mengerti Sam," balas Boram seraya memandangi Sam. Hatinya tidak salah memilih bukan, meski Samu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 86

    Dengan sengaja, Samudra menyisir rambutnya ke belakang dengan jemari membuat para cewek jelas hebohnya makin maksimal apalagi saat Sam melepas kemejanya yang memang tidak di kancing itu hingga hanya menyisakan kaus tanpa lengan yang dipakainya di dalam dan mengaitkan kemejanya di pinggang. Semua cewek itu langsung memekik. Boram makin menutup telinganya dengan rapat. Bagi mereka, Samudra adalah sebentuk fatamorgana indah yang terlalu jauh untuk mereka gapai. Karena entah kenapa, cowok itu sama sekali tidak terlihat dekat dengan perempuan manapun selain Ratu padahal mereka tidak berpacaran dan setelah hampir tiga tahun kebersamaan mereka, Samudra akan tetap menjadi hayalan terindah mereka di masa-masa SMA. Sosok badboy seperti yang ada di cerita fiksi meski cowok itu sama sekali tidak kaya raya. Jadi malam ini, mereka benar-benar berharap bisa melihat kelebihan cowok itu dalam hal menyanyi karena mungkin setelah malam ini mereka tidak akan memiliki kesempatan lagi karena ujian kelulus

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06

Bab terbaru

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 124

    Sebulan kemudian,Area keberangkatan International Soekarno Hatta.“Tolong, berjanjilah pada kami untuk merawatnya dengan baik.”Boram menahan tangisannya saat meminta dengan sungguh-sungguh pada Nindy yang menggendong Mutia.Nindy tersenyum. “Aku berjanji,Boram. Aku akan membesarkannya dengan baik. Kalian bisa mengunjungi kami kapanpun ke Rusia. Kami akan selalu menerima kalian dengan baik.”“Iya.”Boram mengamgguk. Nina dan suaminya yang seorang warga Rusia akhirnya mengajukan diri menjadi wali sah Mutia dan akan membesarkannya di tempat tinggal mereka seperti pesan yang ditinggalkan Nina. Boram yang sudah menganggap Mutia seperti anak kandungnya itu begitu berat melepas Mutia.“Mama..” Mutia mengulurkan tangan ingin di gendong Boram yang langsung mengambil alih. Boram memeluknya dengan erat dan menciumi wajahnya dengan sayang. Sebentar lagi mereka akan berpisah dan Boram merasa sangat sedih, Setelah Boram gantian Sam yang memberikan pelukan terakhir untuk Mutia dan kemudian mengem

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 123

    Sam dan Boram saling berangkulan di depan makan Nina yang satu jam lalu baru saja dikuburkan. Boram masih tidak percaya bahwa takdir Nina akan jadi seperti ini padahal dia adalah orang yang baik. Tadi pagi mereka mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit yang mengabarkan kalau Nina kembali kritis dan Sam langsung buru-buru ke sana sementara Boram harus menunggu Mbak Ina dulu. Sampai sana ternyata Sam sudah terkulai sedih dan mengatakan kalau Nina tidak bisa diselamatkan lagi karena pendarahan di otaknya. Boram langsung menangis histeris karena dia teringat dengan Mutia yang dia tinggalkan dengan buru-buru tadi.Meskipun dia masih memiliki ayah, tapi Reno tidak bisa menjaga anaknya sendiri karena saat ini berada di penjara."Sayang..."Sam menarik lamunan Boram membuatnya menoleh. "Ayo,kita pulang dan lihat keadaan Mutia."Boram mengangguk, teringat lagi dengan tangisan Mutia saat memeluk Ibunya untuk terakhir kalinya tadi sebelum dikuburkan. Kakak kandung Nina juga belum bisa ditemuk

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 122

    "Sam..." Sam menoleh saat mendengar panggilan dari balik punggungnya dan menemukan Boram menghampirinya dengan wajah panik dan khawatir. "Apa yang terjadi sebenarnya?""Rumit,sayang." Sam memeluk Boram dengan erat, berdiri berdua tidak jauh dari ruang operasi."Kita fikir keadaan sudah menjadi lebih baik tapi ternyata masih ada yang mencoba untuk membahayakan Nina.""Apa maksudmu?"Sam menghela napas panjang, membawa Boram duduk di kursi tunggu dan mulai memberikan penjelasan."Istri kedua Reno sengaja menabrak mobil Nina hingga terpelanting dan terbalik menghantam pembatas jalan." Boram kaget seraya menutup mulutnya. "Anita, wanita itu sudah diamankan dan sekarang kita hanya bisa menunggu sambil berdoa. Bagaimana dengan Mutia?""Saat aku tinggalkan tadi dia sedang tidur dan dijaga sama Mbak Ina."Sam mengangguk, kembali menatap pintu ruang operasi karena luka yang di dapat Nina di kepala cukup serius. Sam berharap Nina bisa sembuh karena Mutia masih membutuhkannya."Semoga saja dia

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 121

    Sidang kedua Nina selesai dengan lancar. Seminggu setelahnya Sam mengajak Boram untuk menunaikan ibadah Umrah dan akan dilanjutkan dengan jalan-jalan ke beberapa negara Timur Tengah selama tiga minggu. Setelah menempuh perjalanan panjang dan sampai di kota Madinah, semua rasa lelahnya terbayarkan saat melihat istrinya yang cantik menggunakan hijab. Mereka khusyuk beribadah dan Sam menumpahkan semua doa dan harapannya selama ini di depan Ka’bah untuk keberkahan hidupnya ke depan dan kebahagiaan dunia akhirat. Sam juga meminta skenario terbaik untuk rumah tangga mereka yang belum dikaruniai seorang anak. Berharap, doa-doa dan harapannya agar dikabulkan Tuhan. “Kenapa tidak dari dulu saja kita ke sini ya, sayang?” Sam menoleh, menatap wajah sendu istrinya yang menatap lurus ke depan di mana Ka’bah berada. Saat ini mereka sedang duduk santai tidak jauh dari Ka’bah hanya untuk sekedar duduk sembari berdoa dan membaca Al Qur’an. “Semua sudah ditakdirkan, sayang. Sekaranglah momen kita ja

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 120

    Setelah masa pemulihan selama seminggu dan keadaannya sudah membaik, Boram menjalani hari-harinya seperti biasa. Dia sadar tidak bisa terus terlarut dalam kehilangan hingga membuatnya terus merasa sedih. Waktu terus bergulir dan Boram akan menjadikan yang dia lewati itu sebagai sebuah pembelajaran. Kedepannya dia bertekad untuk mulai hidup sehat begitu juga dengan Sam, menghabiskan waktu berdua entah di rumah atau jalan-jalan dan lebih hati-hati lagi dalam bertindak.Sudah berlalu dua minggu sejak sidang pertama Nina di gelar yang hasilnya cukup baik dan memiliki harapan ke depannya, Boram mengajak Nina membawa Mutia untuk jalan-jalan ke mall.Saat ini mereka sedang berada di salah satu restoran steak di dalam mall untuk makan siang.“Kita harus lebih sering jalan-jalan deh ke depannya,” ujar Boram, menyuapi Mutia kentang halus yang dimakan gadis kecil itu dengan bersemangat. “Sepertinya Mutia senang sekali bisa melihat-lihat ke ramaian.”Nina mengangguk. “Kita bisa atur jadwal kapanp

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 119

    Rasanya ada yang terasa kosong di hati Boram. Setelah sadar dari pengaruh bius pasca operasi kuret, Boram lebih banyak melamun sembari mengelus perutnya. Masih belum menyangka dengan apa yang telah dia alami saat ini. Bagaimana bisa, dia tidak menyadari sama sekali kehadiran calon bayi yang sudah ada di dalam perutnya sementara dia tidak henti-hentinya berharap keajaiban itu ada. Dia merasa sedang menyesali sesuatu tapi tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Tuhan sudah mengambil kembali sesuatu yang sejak awal memang bukan miliknya. “Boram, makan dulu yuk.” Boram tersenyum lemah sembari menggeleng pada Jenna di sampingnya yang baru saja mengambil alih makan siang yang di antarkan pegawai rumah sakit. “Jangan seperti itu. Kamu tetap butuh makan.” “Rasanya aku malas sekali melakukan apa-pun.” Jenna menghela napas, merapikan rambut Boram dengan senyuman hangat. “Kamu tidak kasihan dengan Samudra?” Boram terdiam, Suaminya tadi pulang sebentar ke rumah saat Jenna datang untuk membant

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 118

    “Mutia, kamu ngegemesin banget sih.”Boram nampak senang setelah memakaikan gaun pink berenda untuk Mutia selepas mandi sore karena niatnya setelah ini adalah mengajak Mutia jalan-jalan ke taman dekat komplek.“SiniTante cium dulu. Pasti harum banget.”Mutia tertawa di dalam pelukan Boram hingga membuatnya geli dan ingin melepaskan diri. Boram semakin lama semakin sayang dengan Mutia dan mulai memperlakukannya seperti anak sendiri meskipun kenyataannya begitu pahit. Namun, untuk dirinya sendiri, kehadiran Mutia membawa kegembiraan tersendiri untuknya.“Bu Boram, cemilan sama strollernya sudah siap di bawah.”Boram menoleh dan tersenyum pada Bik Umang, tukang masak di rumah Nina yang usianya sudah lanjut tapi masih giat bekerja. “Oke, Bik. Sebentar lagi kami turun ke bawah.”Boram memakaikan pita di rambut Mutia yang sudah diikat dua kanan dan kiri dengan senyuman puas lalu menggendongnya untuk turun. Sampai di bawah bik Umang menungggu sembari memegang stroller Mutia dan membantu Bor

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 117

    Sam yang sedang sibuk dengan pekerjaannya di depan laptop yang menyala,melirik sekilas seseorang yang masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu dan mendengkus setelahnya.“Harap ketok pintu dulu sebelum masuk.”Laki-laki yang sudah masuk ke dalam ruangannya itu berhenti melangkah, mundur beberapa jengkal untuk kembali mengetuk pintu sembari tertawa dan masuk ke dalam.“Serius banget.” Sam menyandarkan punggungnya, meladeni laki-laki di depannya itu. “Ngopi yuk.”“Bukannya kamu lagi honeymoon ya? Kok cepat banget pulangnya.”Akmal, salah satu sahabatnya di sekolah dulu selain Alka tersenyum sumringah membuat Sam menaikkan alisnya heran.“Buat apa lagi honeymoon kalau istriku ternyata sudah positif hamil.”“Hah?” Sam cengok, menghitung dalam hati usia pernikahan Akmal dan Lili yang baru berlangsung hampir dua bulan itu. “Seriusan? Cepat banget. Lili enggak kamu buntingin duluan kan?”Akmal yang seorang anggota polisi itu mengepalkan tangannya. “Enak saja!” Akmal duduk di

  • NONA JANDA TERJERAT BERONDONG   JANDA - 116

    Sehari setelah insiden, Nina diperbolehkan pulang. Keadaannya sudah baik-baik saja dan ada beberapa polisi yang berjaga di sekitar rumah Nina agar kejadian sebelumnya tidak terulang lagi. Sam masih melakukan penyelidikan dan pengawasan terhadap kasus Nina di mana Reno, suaminya itu masih dalam status buron. Sementara Boram setiap pulang sekolah punya kegiatan baru jika sedang tidak ada jadwal mengajar les yaitu mampir ke rumah Nina untuk bermain dengan Mutia. “Mbak, saya tidak mau merepotkan sampai harus datang jauh-jauh ke sini,” ujar Nina suatu hari.“Tidak. Aku ini setelah pulang ke rumah kalau tidak ada jadwal les ya pengangguran. Terlebih jika Sam sedang menangani suatu kasus di mana dia lebih banyak lembur. Aku kadang suka main di tempat sahabatku dan bermain bersama anaknya. Jadi, kamu tidak usah khawatir.” Boram mencoba menjelaskan. “Atau kamu merasa kurang nyaman kalau aku datang terus?”Nina reflek langsung membantah. “Tentu saja tidak. Aku sangat berterima kasih tapi taku

DMCA.com Protection Status