Share

Pengkhianat itu Siapa Lagi?

Cuaca terlihat cerah, tak ada tanda-tanda hujan turun atau badai akan datang. Melihat pemandangan dari jendela, Najendra berpikir itu terlihat bagus dan membuatnya tenang walau hanya sejenak saja.

Keris sakti yang selalu mendampinginya kini berdiri jauh di sudut ruangan, dalam wujud manusia, dia menunggu apa perintah majikannya.

“Apakah mungkin pengkhianat yang pernah kau katakan ada di desa itu adalah Wira? Tapi sepertinya bukan, karena kau tidak mengatakan apa pun saat dia datang.”

Keris sakti mengangguk lemah dengan ekspresi cemas seakan-akan telah terjadi sesuatu yang tak terduga.

“Itu ... memang bukan, tuan. Pria itu bukanlah pengkhianat yang dimaksud, saya rasa begitu.”

“Hei, bicara yang benar!” teriak Najendra kesal.

“Maafkan saya, Tuan Najendra. Mengenai pengkhianat itu benar, saya sudah sempat ke sana dan mendengar pembicaraan lalu-lalang juga. Mahluk-mahluk itu yang ada di desa itu yang mengatakannya,” ungkapnya lugas.

Kini Najendra memahami tentang maksud si keris sakt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status