Share

Seseorang Di Balik Layar

“Kau sendiri berbuat apa saat ayahmu sekarat, hah?!” imbuh Wira dengan suara lantang, tanpa sadar dia juga menyinggung perasaan Najendra.

“Diam kau!” teriak Najendra, marah.

“Ayah dan aku ... bukanlah pengkhianat.” Sekali lagi Wira berucap dengan wajah yang sudah babak belur.

Secercah harapan ditemukan namun ternyata hanya sebuah kepalsuan. Sebutan "Pengkhianat," membuat pikiran Najendra semakin kusut. Dia tidak bisa fokus pada hal yang terpenting sehingga membuat amarahnya meledak bagai lahar api yang menyembur keluar dari perut gunung.

Rembulan malam datang menggantikan matahari, tatapan mata pemuda itu kini terlihat kosong seperti ikan mati.

“Bukan pengkhianat, katamu? Lalu siapa ... selain Gardapati, siapa?!”

Dia meringkukkan tubuhnya, menutup raut wajah dengan mata yang mendelik tajam.

“Kenapa kau terlihat terobsesi seperti orang idiot? Dasar idiot, padahal kau masih hidup. Kau beruntung masih hidup, idiot. Tapi kau justru ingin membalas dendam dengan nyawamu sendiri?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status