Share

Dinner

Author: Lailimanosa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

         Seminggu berlalu sejak Joly menemukan kartu member milik Liam dari sebuah klub kenamaan di kota Italy. Dua hari setelah Joly menemukan kartu itu Liam pernah bertanya kepadanya apakah ia menemukan sebuah kartu setelah ia pulang dari luar kota, namun Joly berkata dia tidak menemukan kartu apapun dan menanyakan apakah kartunya sangat penting dan Liam sangat membutuhkannya.

            Liam hanya menjawab bahwa kartu itu cukup penting namun ia akan mendapatkan nya lagi. Joly tidak mengatakan bahwa ia menyimpan kartu itu kepadanya dan sejak saat itu Joly menjadi sosok yang lebih pendiam dari biasanya ia bersikap. 

Joly terus memikirkan kartu yang Liam miliki, Apakah hanya untuk kepentingan bisnis? Apakah Liam sering menghabiskan waktu di night club itu?  Kenapa bukan klub yang lain? yang memiliki fasilitas yang lebih baik dari klub itu. Semua  pikiran-pikiran itu terus berkeliaran dipikiran Joly sehingga membuatnya menjadi lebih sering berdiam diri.

                                                                ***

            Malam ini Liam membawa Joly untuk makan malam di luar. Liam bilang ia ingin makan ditempat mereka kencan pertama dulu, sebuah restoran yang menyajikan menu utama dengan pasta. Joly tidak menolak ajakan Liam malam ini karena itu akan membuat Liam merasa aneh terhadap sikapnya

            Setelah bersiap-siap menggunakan gaun berwarna hitam yang menutupi semua kulitnya namun menapilkan lekuk tubuh dengan sempurna Joly keluar dari kamar dan mendapati Liam yang sudah menunggunya dengan duduk di sopa sambil menonton televisi.

            Liam menoleh saat menyadari Joly yang telah siap dan terlihat cantik malam ini,seperti biasanya yang selalu cantik.

            Liam berdiri lalu berjalan mendekati Joly dan menarik ppinggang wanita itu untuk semakin mendekatkan tubuh kedua.” Kau sangat cantik Honey.” Puji Liam kepada Joly dengan menatap wajah wanita yang menjadi istrinya.

            Joly melihat dengan tersenyum kepada Liam yang juga tersenyum kepadanya.”Thank you.” Jawab Joly sedikit malu dengan tatapan intens Liam kepadanya.

            “Baiklah, jika kau sudah siap mari kita pergi!” ajak Liam.

Liam melepaskan pelukannya kepada Joly kemudian membalikkan badannya dan tidak lupa memberikan tangannya agar Joly bisa mengegngamnya. Mereka berdua keluar dari apartemen lalu menaiki lift pribadi yang akan langsung mengantarkan mereka ke basemant gedung tempat mobil sudah menunggu.

                                                            ***

Awalnya Joly mengira ini hanya akan jadi makan malam biasa seperti biasa mereka lakukan. Ternyata ini adalah makan malam romantis yang Liam rencanakan. Banyak kejutan yang Liam berikan kepada Joly. Dimulai dari satu ikat bunga mawar merah kesukaan Joly, di lanjutkan dengan persembahan musik klasik dari panggung dan yang terakhir Liam memberikannya sebuah kalung berlian yang sangat indah.

“Apa ka menyukainya?” tanya Liam.

“Ya, aku sangat menyukainya!” jawab Joly bahagia.

“Syukurlah, aku harap kau bersenang-senang malam ini. Karena akhir-akhir ini kau menjadi sedikit pendiam.” Jawab Liam.

Deg! Jantung Joly berdetak dengan cepat setelah mendengar perkataan Liam kepadanya. Itulah Liam lelaki yang sangat sulit untuk Joly kelabui. Joly kekmbali memasang wajah manisnya dan tersenyum kepada Liam menyembunyikan keterkejutannya.

“Maafkan aku.” Ujar Joly dan tangannya bergerak untuk mengengam tangan Liam yang ada di atas meja. “Aku hanya sedikit lelah dengan pekerjaanku, maafkan aku karena itu menganggumu.” Jelas Joly mencoba memberikan alasan kepada Liam yang masih menatapnya.

Liam meletakkan gelas wine yang ia minum dengan pelan. “Jika kau merasa lelah kau tau bisa mengambil liburmu.” Terang Liam mengengam tangan Joly yang masih memegang tangannya.

“Itu tidak perlu, aku akan baik-baik saja setelah ini.” Jawab Ashlyn tidak ingin agar ia libur dari kantornya.

Honey! kau tau aku tidak pernah memaksa mu untuk berkerja bukan, jika kau merasa lelah kau bisa beristirahat.” Ujar Liam.

“Aku tahu, aku hanya sedikit lelah. Jika aku meniginginkan libur, aku akan mengambilnya. Tapi bukan sekarang waktunya.” Joly masih berusaha merayu Liam agar tidak memaksanya mengambil libur. Alasan yang ia berikan menjadi bumerang untuknya sendiri, joly harus lebih berhati-hati untuk memberikan alasan kepada Liam.

“Hm.. baiklah!” jawab Liam tidak egitu menyukai keputusan Joly.

Walaupun Liam tidak begitu mendukung keputusannya untuk tidak mengambil libur, setidaknya Joly dapat bernafas lega karena Liam tidak memaksanya untuk mengambil libur.

Honey, Setelah ini kita kemana?” tanya Joly.

“Hm.. kau bisa memilih temapat yang ingin kau kunjungi.” Ujar Liam.

“Aku ingin pulang.” Jawab Ashlyn.

“Benarkah!” tanya Liam memastikan.

Joly hanya mengangguk sebagai respon terhadap pertanyaan Liam. Melihat itu Liam mengerti dan mengajak Joly untuk meninggalkan restoran tersebut dan pulang menuju apartemen mereka.

                        ***

         Joly sedang memberikan perawatan kewajahnya di depan cermin hias miliknya, saat melihat Liam yang berdiri dibelakangnya. Joly tahu ia sudah tidak bisa lari lagi dari kewajibannya malam ini setelah beberapa hari belakangan selalu menghindar terhadap Liam. Jika semakin jauh ia menghindar Liam akan benar-benar akan semakin curiganya.

            “Apa kau lelah?” Liam memberikan pijitan ringan di bahu Joly sehingga menimbulkan efek yang menenangkan bagi Joly.

            Joly hanya mengeleng dan tersenyum menatap pantulan Liam dari cermin yang ada di depannya begitu pula Liam yang melihat Joly dari pantulan cermin di depannya.

            “Apa kau yakin?” tanya Liam sekali lagi memastikan keadaan Joly karena sudah semenjak ia pulang dari luar kota terakhir kali Joly seperti lebih pendiam menjaga jarak dari Liam.

            “Ya aku sangat lelah, aku tidak percaya dan merasa tertekan selama seminggu ini. Aku merasa penuh curiga kepadamu dan merasa bersalah karena takut ini hanya pikiran burukku.” Batin Joly.

            Joly berdiri dan menghadap kepada Liam, meletakkan kedua tangannya dibahu lelaki itu. “Tidak, Aku tidak lelah. Maafkan aku beberapa hari ini aku bersikap kurang baik di depanmu.” Jawab Ashlyn dengan tersenyum.

            Liam memegang pinggang Joly dan menunduk untuk menatap keseriusan di wajah wanita itu, perbedaan tinggi yang cukup signifikan membuat diantara keduanya membuat Liam menunduk untuk mengecup Bibir  Joly.

            “Kalau begitu puaskan aku malam ini.” Bisik Liam di telinga Joly.

Joly mengangguk malu atas perkataan Liam kepadanya, walaupun sudah menjadi suami istri yang cukup lama namun Liam sangat jarang menggunakan kata-kata untuk meminta haknya dan terkadang Jolylah yang lebih dulu menggoda lelaki itu.

            Ciuman yang Liam berikan semakin panas setiap menitnya, tampa sadar Joly telah berbaring si tempat tidur mereka dengan Liam yang ada di atasnya. Liam menatap Joly dengan tatapan yang mulai bergairah.

            Joly menelan ludahnya melihat Liam yang terlihat lebih bersemangat dari malam-malam yang telah mereka lalui. Joly memejamkan matanya saat Liam mengecup keningnya lalu beralih ke kedua buah matanya dan ke seluruh bagian wajahnya, yang di kecup lembut oleh Liam.

            “ Aku merindukanmu!”. Ujar Liam lalu memulai apa yang telah ditahannya beberapa hari ini tampa menunggu jawaban dari wanita di bawahnya.

Related chapters

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Bad Party

    Joly mengerjabkan matanya dan mulai fokus melihat cahaya yang masuk dari jendela yang ada dibalkon kamarnya dan Liam. Joly masih berusaha untuk mengatur nyawanya setelah bangun dari tidur dan menemukan ia bangun sendirian hanya menggunakan selimut dan tampa ada Liam di sampingnya.Joly meraih handphonenya yang ada di atas nakas dan melihat sebuah notifikasi masuk dari salah satu aplikasi pesan miliknya, yang ternyata dari Liam.

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Other Side

    Liam memandangi wajah tidur Joly yang lelap tertidur disampingnya. Liam merasakan semenjak ia pulang dari luar kota seminngu yang lalu Joly sedikit lebih pendiam kepadanya. Wanita itu yang biasanya selalu manja dan banyak bicara kepadanya menjadi aneh dan lebih suka melamun.Liam tidak tahu apa yang terjadi kepada Joly selama ia pergi keluar kota, namun sikap Joly yang sekarang sedikit menganggunya. Liam kembali memangi wanita itu. Wan

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Toraja Coffee

    Alex mengamati foto yang ada di tangannya seorang wanita muda yang telah bersuami namun sialnya menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu.“Kau akan membakar foto itu dengan tatapamu yang membara itu.” Ejek lelaki muda yang tadi memberikan map itu kepadanya.

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Office

    Joly memasuki ruangan Liam dengan pelan tampa mengetuk pintu terlebih dahulu. Joly melihat Liam sedang fokus dengan berkas dan layar komputer di depannya. Namun belum sampai Joly ke meja lelaki itu sudah menyadari kedatangannya dan melihat kedatangan joly yang masih berjalan dengan pelan.“Kau sudah sampai.” Sapa Liam dan melepaskan kaca mata yang mengantung di hidunnya mancunngya yang berdiri kokoh.

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Fried Chiken

    Liam memasuki ruang kerjanya setelah menyelesaikan rapat untuk melakukan evaluasi atas rencana pembangunan pabrik baru di Jerman karena peningkatan konsumsi wine dan peluang yang menjanjikan dinegara tersebut membuat Liam melirik negara tersebut sebagai lahan bisnis yang akan ia investasikan. Perusahaan Liam sudah melakukan studi lapangan yang mendalam di Jerman dan juga telah melakukan riset pasar yang mumpuni terhadap produk-produk mereka dinegara itu dan be

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Hurt

    Joly berjalan menuju ruangan yang ada dikantornya dengan wajah yang sedikit pucat dan terlihat kurang sehat.“Selamat pagi Joly!” sapa Lea asisten Joly.“Selamat pagi Lea!” balas Joly dengan sedikit tersenyum.

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Positano

    Joly memeriksa semua laporan yang diberikan Lea kepadanya tentang proyek yang diminta oleh sebuah perusahaan real estat untuk memakai jasa pengiklan mereka sebagai media mempromosikan hotel mewah di pantai Positano.“Ada apa dengan mereka? Kenapa mereka selalu mengkomplain pekerjaan kita?” Tanya Joly kesal.

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Profesional

    Joly mengikuti langkah kaki seorang pelayan wanita yang akan mengantarkannya untuk menemui penanggung jawab proyek iklan hotel yang sedang perusahaannya tangani, setiap langkah yang ia lewati Joly sudah mempersiapkan berbagai pertanyaan dan juga keluhan kepada kliennya itu. Langkah kaki pelayan itu berhenti di sebuah pintu berwarna coklat tua dengan desain ukiran kayu yang khas, Joly tahu ukiran kayu ini adalah kayu jati seperti milik Liam di apar

Latest chapter

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Last Friendship

    Langkah kaki Liam berjalan tegap menyusuri lorong bawah tanah menuju ruangan dimana Toni ditahan, setiap langkah yang dilewatinya membawah aura gelap dan amarah yang mendalam. Seorang penjaga membukakan pintu ruangan saat Liam ingin memasuki ruangan tersebut.Disana nampak temannya yang sudah babak belur dengan tangan dan kaki yang terikat di kursi.Liam melihat wajah mantan temannya itu yang menyeringai mengejek melihat kedatangan.“Cih, kenapa lama sekali kau datang teman, apakah kau sangat berduka atas kematian anakmu.” Ucap Toni mengejek Liam sambil tertawa.Bugh!!! Suara keras yang muncul karena Liam yang menghantamkan tinjunya ke wajah Toni.“Cih…” Ludah Toni masih tetap menyeringai mengejek Liam yang menghantamkan tinju kepadanya.“Apa kau berharap aku menyesali perbuatanku?” Ucap Toni mengejek Liam yang diam.“Apa kau ingin membunuhku sekarang?” Ejek Toni lagi semakin bersemangat untuk mengejek Liam.Hening, tidak ada jawaban dari Liam, lelaki itu memilih menarik kursi yang ada

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Lost

    Liam memandang nanar wajah pucat Joly, darah terus mengalir dari bagian bawah tubuh istrinya. Darah itu terus mengalir hingga Liam dapat merasakan cairan membasahi kursi mobil yang sedang melaju dengan kecapatan gila.Ini semua salahnya yang tidak bisa melindungi istrinya, sesal Liam.“Ku mohon, cepatlah.” Ucap Liam mulai panik melihat Joly kehilangan kesadarannya.Tampa sadar air mata Liam mengalir melihat joly yang pucat dan tubuhnya semakin dingin karena banyak mengeluarkan darah.Sedangkan Alex yang sejak tadi mengemudi dengan kecepatan gila, menjadi kalut dan mengemudi dengan kecepatan gila-gilaan, ia hampir tidak peduli bagaimana ia menginjak pedal gas dengan kencang, baginya yang terpenting sekarang adalah sampai ke rumah sakit secepat mungkin.Suasana sunyi jalanan menjadi mencekam, malam berhenti berbisik seolah kehidupan yang ikut terhenti. Untuk pertama kali dalam hidupnya Liam memohon kepada tuhan agar menyelamatkan dua kehidupan di pelukannya.Liam tidak tahu harus berbuat

  • My Unexpected Husband ( indonesia )    Coming Late

    Desigan suara mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi membelah anginmalam di jalan sepi menuju pinggir kota, suasana gelap dan jalan yang berbelok tidak membuat Liam mengurangi kecepatan mobil yang ia kendarai.Rasa khawatir atas Joly membuatnya tidak berpikir dua kali untuk menginjak pedal gas mobil yang di kendarainya. Bagi Liam sendiri hal terpenting sekarang adalah sampai ke tempat Joly secepat mungkin.Sejak melihat bagaimana wajah Alex yang tergesa-gesa ingin segera meninggalkan ruangan tersebut, tampa memperdulikan keberadaan ayahnya yang merupakan sosok yang selalu ia hormati membuat Liam mempunyai firasat buruk yang tidak bisa ia kendalikan.Firasat buruk yang menghantuinya akhir-akhir ini, sejak hubungannya dan Toni menjadi sangat buruk.Liam menginjak pedal gas mobilnya lebih kuat, dan dengan tekat yang kuat ia ingin segera menemnui keberadaan wanita tercintanya dan berharap semua baik-baik saja.“Aku bersumpah akan sel

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Danger

    Suara tembakan terdengar sangat jelas dari dalam rumah yang Joly tinggali, suasana yang tadinya tenang berubah menjadi begitu mencekam. Penjaga-penjaga yang berjaga satu persatu runtuh menyebabkan keberadaan Joly dan Leon semakin terancam.“Leon…” Panggil Joly ketakutan.“Tenanglah Joly…kau sebaiknya ke kamarmu dan kunci semua pintu dan jendela.” Ucap Leon.“Tidak! Aku tidak akan kemanapun.” Bantah Joly.“Joly! Tenangkan dirimu…pergilah bersembunyi.” Perintah Leon.“Lalu kau mau kemana?!” Tanya Joly panic.“Aku akan berusaha menghambat mereka sampai bantuan datang.” Jelas Leon.“Leon…Hiks..hiks…hiks aku takut…” tangis Joly.“Sssttt….,tenanglah semua akan baik-baik saja. Sekarang pergilah bersembunyi. Berhati-hatilah jangan keluar sampai aku menjemputmu.” Ucap Leon.“Hiks&h

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Danger?

    Nampak semua orang yang tadi terlibat dalam keributan di ruangan pesta telah berkumpul di ruangan lain, suasana ruangan menjadi semakin menegangkan karena dua belah pihak yang sama-sama memiliki kuasa.Kedua belah pihak saling mengintimidasi, menunjukan bahwa satu sama lain tidak takut dengan apa yang mereka hadapi.Tuan Red melihat wajah anaknya yang terdapat bekas pukulan keras dari anak muda yang berdiri tidak jauh darinya dan masih menatap tajam penuh intimidasi satu sama lainnya.“Jelaskan!” Perintah tuan Red menatap lurus ke depan dengan penuh nada ketegasan.Alex tidak gentar mendengar ucapan daddynya dan begitu pula Liam yang masih menatap tajam lelaki yang telah menyembunyikan istrinya itu.“Apa kalian tidak mendengarku?! APA YANG TERJADI SEBENARNYA!” Teriak tuan Red dengan penuh penekana dalam setiap katanya.Ruangan itu menjadi semakin panas, kedua lelaki muda masih di penuhi amarah

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Party

    Liam berdiri di salah satu sudut yang berada di dekat gelas-gelas wine merah dan putih berjejer rapi, di dalam gelas-gelas terdapat cairan yang memiliki kualitas tinggi dan dapat memuaskan lidah-lidah tamu-tamu yang mempunyai penilaian tinggi terhadap minuman berkelas itu.Awalnya Liamtidak akan menghadiri pesta yang di adakan oleh salah satu koleganya itu, namun keberadaan Alex di sana pesta itu membuat Liam mengubah pikirannya dan memutuskan hadir di sana.Pemilik pesta adalah salah satu keluarga jauh dari Alex dan kemungkinan kedatangannya di pesta itu telah di pastikan oleh Benny. Lelaki itu cukup sulit Liam temui karena ia juga bukan lawan yang mudah untuk di hadapi, di tambah Liam yang tidak mempunyai bukti akurat membuktikan bahwa Joly bersama lelaki itu.Liam memandang tajam lelaki yang telah menyembunyikan istrinya itu, dari kejauhan, terlihat Alex sedang bersama dengan kedua orang tuannya dan juga bersama seorang wanita yang di beritakan sedang m

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Will Be A Father

    Alex berdiri menhadap jendela besar yang ada di ruangannya, dari ruangannya yang berada di lantai tertinngi gedung itu Alex dapat melihat puncak-puncak gedung-gedung yang tidak lebih tinggi dari gedung tempatnya berdiri sekarang.Namun saat ini Alex tidak sedang membanggakan apa yang telah ia peroleh, namun ia sedang memikirkan seorang wanita yang menarik perhatiannya sejak pertama melihatnya. Seorang wanita yang tidak melihat kepadanya sedikitpun walaupun ia telah berkerja keras untuk menarik simpati dan juga hatinya.Padahal wanita lain biasanya selalu berlomba-lomba untuk bisa dekat dengan nya dan juga ingin menghabiskan malam dengan lelaki sepertinya yang merupakan salah satu bujangan paling diminati sekarang, namun semua itu tidak berlaku bagi Joly yang sekarang ada di dekatnya.Wanita itu walaupun berada di dekatnya, namun terasa semakin sulit untuk di miliki. Beberapa bulan yang Alex habiskan untuk menarik perhatian dan juga simpatinya belum sekalip

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Miss

    Sepasang lengan kekar memijit bahu Liam dari belakang, membuat lelaki itu sedikit tersentak karena tidak menyadari kehadiran orang lain di ruangannya, namun dengan cepat Liam kembali bersikap dingin karena ia tahu siapa yang berani masuk dan menyentuhnya tampa ijin darinya.“Bukankah kau akan mati dengan mudah jika kau tidak menjaga tubuhmu.” Ujar lelaki itu memperingatkan Liam.“Bukan urusanmu, dan bisakah kau tidak menyentuhku.” Jawab Liam dingin.Toni tersentak mendengar jawaban dingin Liam yang sejak dulu telah bersamanya itu, apakah dirinya benar-benar tidak memiliki arti lagi di mata Liam.“Kau sangat dingin ...” Jawab Toni tertawa hambar berusaha mencairkan suasana yang kaku di antara mereka berdua.Toni dengan perlahan menarik kembali tangannya dan memilih duduk di sofa yang ada di dalam ruang kerja Liam dan tepat menghadap langsung kepada lelaki itu.“Apa mau mu?” Tanya Liam dingin, Li

  • My Unexpected Husband ( indonesia )   Baby Boy

    Bugh!!!Bugh!!!Bugh!!!Terdengar suara pukulan yang berulang-ulang sejak tadi, nampak seorang lelaki mengenakan kemeja putih dengan lengan kemeja yang sudah ia gulung sampai batas siku dan celana hitam yang membalut kaki panjangnya.Nampak beberapa keringat yang mengalir melalui pelipisnya, menandakan bahwa ia telah cukup lama melakukan kegiatannya. Wajah lelaki itu di penuhi dengan kumis dan jambang yang sudah cukup panjang, menandakan ia belum bercukur untuk merapikan wajahnya.Sorotan matanya sangat tajam dan wajah dinginnya mampu membuat orang-orang saling menunduk tidak berani menatap wajah itu.“Sebenarnya apa yang kalian kerjakan?! Aku sudah membayar kalian mahal!... ,namun sampai sekarang kalian tidak bisa menemukan istriku!” Teriak Liam marah.Semua bawahan Liam merasa sangat tertekan sekarang terhadap amukan bos mereka, kepergian istri yang sangat di cinta membuat emosi tuannya sering meledak dan membuat semua b

DMCA.com Protection Status