Share

33. Kartu AS

Dengan santai, Gevan memasuki ruangan Tama tanpa mengetuk pintu. Dia berdiri di depan pintu dengan terkejut. Di depannya. Tama tampak berdebat dengan seorang wanita yang ia kenal sebagai teman Olin. Pikacu, itu panggilan Olin untuk Fika.

"Ada apa, Van?" tanya Tama menghela napas kasar. Dia masih menahan tangan Fika untuk tidak pergi.

"Gue mau ijin bawa Olin pergi."

Tama mendengkus, "Sampe kapan lo mau monopoli karyawan gue?"

Gevan berdecak, "Dia calon gue kalau lo lupa."

"Terserah, tapi lo nggak bisa seenaknya. Harus bisa bedain mana urusan pribadi sama pekerjaan."

Gevan tersenyum mengejek mendengar itu. Dia melipat kedua tangannya di dada dan bersandar pada pintu.

"Terus lo itu apa? Urusan pribadi atau pekerjaan?" tanya Gevan melirik tangan Tama yang menggenggam erat lengan Fika.

Dengan reflek Tama melepaskan cengkeramannya. Hal itu dimanfaatkan oleh Fika untuk segera pergi. Gevan berjalan masuk dan menutup pintu. Dia bisa melihat wajah kusut Tama. Dia tidak sakit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status