Share

BAB 34

Author: Diosa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Setelah mengiriman foto-foto mesra Danno dengan Sheila ke nomor ponsel pribadi Vera, Alarik tersenyum penuh kemenangan.

"Ini bukan editan, jadi seharusnya wanita pintar seperti anak jaksa itu akan tahu," katanya.

Orang yang tengah duduk di sofa depannya meremehkan, "kalau Danno bisa dikendalikan lewat foto begituan, dari dulu pasti bisa diancam oleh orang lain. Kamu kayaknya belum paham orang kayak apa dia itu."

Alarik menatapnya. Dia masih curiga dengan pria itu, masih tidak percaya. Namun, untuk sekarang hubungan mereka adalah saling menguntungkan.

Iya, orang yang dimaksud adalah Nino. Sahabat baik Danno itu tahu kalau rencana Alarik tidak ada gunanya.

Dia berpendapat lagi, "dia jauh lebih brengsek daripada yang kalian kira. Jika dia berani berkata seperti itu padamu, berarti kemungkinan HP-nya nggak ada di Vera, atau malah sekarang— wanita itu lagi dikekang."

Masuk akal. Alarik kembali melihat layar ponselnya. Memang, semua foto-foto sudah terkirim, tapi tidak ada respon sama seka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • My Overprotective Husband   BAB 35

    Vera menyelipkan kedua tangan ke balik kemeja yang dikenakan Danno. Dia menggelitik pinggang pria itu dengan agak susah payah. Awalnya, Danno tak merasakan apapun, tapi lama kelamaan, dia akhirnya kegelian juga."Sayang, aku bilang rayu aku, ngapain aku malah digelitik gini?“ tanya Danno diselingi tertawa sambil menjauhkan kedua tangan Vera darinya.Akan tetapi, Vera makin brutal dengan mendorong dada Danno sampai terbaring di sofa. Kemudian, dia menindihnya sambil digelitiki pinggang serta perutnya terus menerus.”HA, HA!“ Vera tertawa melihat suaminya kegelian. Dia tak ada ampun. Niat awal ingin membuat pria itu memberikan kode sandi, malah sekarang menikmati candaannya.Dia menggoda, "kamu sering gelitikin aku 'kan? Sekarang gimana rasanya digelitiki? Udah mau nyerah nggak, Suamiku Sayang?""Oh gitu? Dendam sama aku? Nantang kamu?" Danno ikut bersemangat. Dia ikut menggelitik pinggang Vera. Karena posisinya di bawah, jadi dia lebih leluasa menjamah bagian tubuh Vera yang jauh leb

  • My Overprotective Husband   BAB 36

    Hari Sabtu pun datang.Vera baru selesai merias dirinya. Dia buru-buru mengambil tas, kemudian pergi keluar kamar, dan mendatangi garasi.Di situ, dia melihat sang suami yang sedang bersandar di samping mobil sambil melihat jam tangan. Pria itu sudah mengenakan setelan jas formal rapi. Dia menatap Vera yang baru tiba. Dia berkata, "lama banget kamu, pengen masuk aja aku terus gendong kamu."”Maaf. Kan wanita butuh waktu merias diri dulu— gimana aku penampilanku?“ Vera memamerkan dress malam warna hitam yang melekat di tubuhnya. Dress itu berpotongan dada rendah sehingga belahan dada kelihatan. Rok dress panjang hingga mata kaki. Kalau saja tak menggunakan hak tinggi pasti akan terjuntai sampi lantai.”Cantik banget, tapi ketat amat?“ komentar Danno mengkhawatirkan pikiran pria lain nanti. Dia heran. ”Tumben banget kamu pakai baju yang seksi ke kondangan? Biasanya tertutup mulu atau palingan pakai batik?""Ini 'kan acaranya di gedung mewah, acaranya temen kuliah kamu dulu, aku pengen

  • My Overprotective Husband   BAB 37

    Danno tidak terlalu betah kalau menghadiri acara-acara formal. Dia memang terbiasa dengan semua ini, tapi tetap saja— dia mudah bosan.Dia dan Vera berdiri di samping vas bunga besar berisi mawar merah. Mereka telah menikmati hidangan prasmanan yang enak-enak. Sekarang, para tamu undangan sedang memandangi dua pengantin yang sedang berdansa diiringi oleh musik romantis.Vera senyum-senyum sejak awal. Dia teringat dengan pernikahannya dengan Danno. Iya, mereka juga berdansa seperti itu.Danno menatapnya. Dia bertanya, "Senyum mulu, Sayang, nggak capek kamu?“"Nggak apa, aku cuma ingat sama resepsi kita. Kita juga dansa kayak gitu.""Untung kamu nggak nginjek kakiku dulu, jadi nggak malu-maluin.""Aku belajar tiga bulan," ucap Vera meliriknya. "Tiga bulan demi lancar gerakan dansa dasar.""Kamu dulu cantik banget di gaun pengantin itu. Jadi pengen nikah lagi biar bisa ngeliat kamu pakai bajunya.”"Kita aja baru nikah.“Danno menahan tawa. Dia mengenang masa pernikahan mereka yang masih

  • My Overprotective Husband   BAB 38

    Danno tidak mengatakan apapun sewaktu Vera sudah datang. Ini membuat sang istri makin bingung, dan ikutan diam.Sementara itu, Nino berpamitan, lalu pergi untuk mengambil makanan di meja prasmanan bersama Sheila. Dia tidak terburu-buru dalam menjalankan rencananya. Jika ada kesempatan memberitahu Vera, maka akan diambil, jika tidak— maka tidak ada masalah.Setelah mereka pergi, Vera menatap sang suami. Dia bertanya, "Sayang, kamu kenapa dingin gitu?""Mood-ku jadi jelek.""Kamu kenal sama wanita tadi?""Wanita mana?""Sheila itu, pacarnya Nino."Danno menoleh meja prasmanan, pandangannya menajam ke wanita itu. Dia dengan tegas menjawab, "kenal, kan barusan kenalan.""Enggak, maksudku apa kamu kenal dekat gitu loh, jangan bohong kamu, aku bisa tahu kalau kamu nyembunyiin sesuatu.""Nggak kenal, Sayang, mood-ku jelek soalnya ketemu Nino, itu aja sih.""Kenapa? Perasaan kalian baik-baik aja?""Sejak ngomongin bisnis, kami agak berdebat masalah pembagian keuntungan. Itu aja." Danno menimb

  • My Overprotective Husband   BAB 39

    Tidak mungkin.Vera berusaha untuk tidak percaya semua ucapan Sheila, tapi hatinya sakit. Menghirup oksigen saja terasa begitu menyakitkan. Apa ini rahasia yang disembunyikan sang suami? Tega sekali dia melakukan ini?Sheila tersenyum melihat Vera yang syok. Memang inilah yang menjadi tugasnya, membuat wanita itu menjadi sakit hati.Dia menambahkan, "kalau misalnya aku hamil, kamu harus bolehin suami kamu nikah sama aku pokoknya!"Vera menatapnya dengan kebencian luar biasa. Dia tak bisa mempertahankan ketenangan. Selain itu, tubuh juga perlahan menjadi lemas."Apa?" Sheila menantang, "kenapa melihatku seperti itu? Lagian ini bukan salahku, aku nggak tahu Danno punya suami, dia nggak pakai cincin waktu aku ketemu dia."Pernyataan itu semakin menyakiti hati Vera. Dia berkata, "teganya kamu seperti ini? Kamu juga sudah punya Nino! Kamu mengkhianatinya!""Enggak, dong, kan sebelumnya aku masih PDKT sama Mas Nino, waktu aku pengen ketemu dia di kamar hotelnya ... eh yang ada malah Mas Dan

  • My Overprotective Husband   BAB 40

    Vera berjalan lebih cepat. Dia terus mengusap air matanya yang jatuh di pipi. Rekaman video tadi tak bisa dilupakan oleh kepalanya.Bingung. Bimbang. Marah.Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Yang pasti, dia tak ingin melihat wajah sang suami dulu untuk sekarang.Ada deretan taksi sedang berhenti di tepian trotoar— di seberang jalan ada hotel yang cukup megah.Tanpa menunggu lagi, Vera berbicara dengan sopir salah satu taksi, lalu segera masuk ke dalam."VERA!" Panggil Danno yang menghentikan pintu belakang taksi saat akan ditutup. Dia menarik tangan Vera. "Kamu mau ke mana? Ayo kita pulang!""Pulang? Sama kamu? Enggak." Vera hanya sekilas melihat wajah suaminya yang begitu cemas, tegang dan bingung. Dia menarik tangannya lagi lalu berusaha menutup pintu. "Jangan cari aku, aku lagi nggak pengen ngeliat kamu.""Kamu jangan bercanda!" Nada bicara Danno naik. Dia tidak rela wanita itu pergi. "Aku nggak ngijinin kamu pergi! Ayo pulang!"Vera mendorong dada Danno, berusaha keras agar

  • My Overprotective Husband   BAB 41

    Danno pulang ke rumah dengan kondisi marah, bingung, dan juga cemas. Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menunggu anak buahnya mencari keberadaan Vera.Selama berjam-jam kemudian, dia hanya duduk di sofa ruang tengah sambil menunggu telepon. Dia masih menggunakan kemeja putih yang sudah agak kusut, lengan pun tergulung hingga siku.Dia mengambil cangkir di atas meja, masih ada setengah sisa kopi yang tadi dibuat. Malam ini— dia takkan bisa tidur. Selama istrinya belum jelas keberadaannya, maka dia tidak bisa tenang.Tepat ketika jam dinding menunjukkan pukul dua dini hari, barulah terdapat sambungan telepon dari Dino. Dia memberitahu, "Pak, mohon maaf karena agak lama mencarinya, tapi nggak salah lagi, Nyonya ada di hotel Willow. Kami juga sudah ngecek CCTV di sekitar bangunan di sana. Nyonya masuk hotel sekitar pukul sembilan malam tadi.“”Kirim satu orang buat mantau ke sana, jangan berbuat apapun, cuma awasi aja.“"Baik, Pak.”"Kabari kalau dia pergi.""Iya, Pak."Danno menutup sa

  • My Overprotective Husband   BAB 42

    Baru kali ini, Danno dan Vera makan bersama tapi saling diam. selama berpacaran, mereka hampir tak pernah bertengkar. Sekalipun ada perselisihan atau salah paham, tapi tak sampai saling diam begini.Vera menyelesaikan makannya terlebih dahulu. Tanpa mengatakan apapun, dia berdiri, ingin segera pergi dari situ. Namun, Danno menghentikannya dengan bertanya, "mau ke mana kamu?""Balik ke kamar hotel," jawab Vera dingin. Dia masih enggan menatap wajah sang suami."Aku masih ingin denganmu."Vera tak mempedulikannya. Dia berjalan keluar dari rumah makan dengan langkah cepat, meninggalkan Danno yang kembali muram.Danno tidak bisa diam saja. Dia ikut berdiri, lalu mengejar Vera. Akan tetapi, ternyata wanita itu ditarik masuk oleh seseorang dalam kursi penumpang mobil hitam. "Vera?"Panik, dia segera berlari keluar, hendak menyelamatkan istrinya itu. "VERA! VERRAA! TUNGGU!"Usahanya gagal. Wanita itu sudah keburu masuk, dan mobil pun tancap gas. Jika memang ini penculikan, kenapa Vera tidak

Latest chapter

  • My Overprotective Husband   Extra Part #01: Liburan Keluarga

    Danno dan istrinya, Vera, sudah lama menantikan liburan ini.Mereka menjalani hari-hari yang sibuk, penuh dengan komitmen pekerjaan dan keluarga, dan mereka menantikan waktu untuk bersantai dan menikmati liburan ke Bali.Mereka memutuskan untuk membawa serta bayi laki-laki mereka yang kini sudah berusia enam bulan, Daniel, dan anak perempuan mereka, Venny.Pada hari pertama liburan mereka, mereka pergi ke kedai es krim lokal. Hari itu adalah hari yang hangat, dan mereka semua ingin menikmati makanan dingin.Danno dan Vera mengantri bersama Baby Daniel di kereta dorongnya, sementara Venny berdiri di samping mereka.Saat mereka menunggu, Vera mengulurkan tangan dan mengacak-acak rambut Venny."Kamu udah nggak sabar ya pengen makan es krim?" tanya Vera kepada putrinya."Iya, Mama." Venny menjawab dengan penuh semangat. "Venny nggak sabar makan es krim!"Saat mereka menunggu, Baby Daniel mulai rewel di kereta dorongnya, dan Danno menariknya keluar dan menggendongnya."Kamu mau es krim, J

  • My Overprotective Husband   BAB 99 [TAMAT]

    Satu tahun kemudian ...Vera telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat. Dia, sang suami, dan Venny, keponakan yang sudah jadi anak adopsi mereka, memutuskan untuk kembali ke kota Jakarta.Danno menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah besar bertingkat dua. Usai mematikan mobil, dia keluar dan beranjak ke belakang untuk membuka bagasi.Di saat bersamaan, Vera keluar dari mobil dengan menggendong bayi laki-lakinya.Dia membuka pintu belakang, dan membiarkan Venny keluar. Anak perempuan itu terlihat sangat riang gembira."Hore! Udah sampe!" Katanya yang langsung melongo melihat betapa besar rumah yang ada di hadapannya. "ini rumah Papa?"Dengan bangga, Vera mengatakan, "iya dong, ini rumah kita yang sebenarnya. Kalau rumah di Surabaya itu rumah nyewa sebentar, Sayang. Mulai sekarang kita tinggal di rumah kita yang sebenarnya, rumahnya Papa."Danno masih mengeluarkan beberapa koper dari dalam bagasi. Dia menarik semuanya keluar, lalu menggeretnya mendekat ke dekat sang is

  • My Overprotective Husband   BAB 98

    Keesokan harinya ...Ibu Vida bertamu di rumah sewaan keluarga pendonor mata yang dia sewa untuk melakukan akting di depan Danno. Dia kesal karena waktu sudah berlalu, tapi tak mendapatkan kabar tentang yang yang diminta.Dia duduk di sofa panjang ruang tamu bersama Delia juga. Di situ, ada wanita yang sebelumnya memotret kemesraan Delia, lalu seorang pria paruh baya, ayah dari anggota keluarga pendonor yang telah meninggal dunia.Delia resah. Dia masih kepikiran sejak melihat kemesraan Danno dan Vera. Saking resahnya, dia sudah tak peduli dengan dirinya yang tak menggunakan kontak lensa. Alhasil, dia tidak kelihatan seperti buta."Ini maksudnya apa? Kok Danno nggak ngirim-ngirim uangnya?" Ibu Vida meminta kejelasan.Delia cemberut. "Nggak tahu, Tante. Padahal pas terakhir pulang dari sini, dia udah bilang kalau bakalan transfer uangnya. Tapi, pas aku ke rumahnya— eh dia malah mesra sama istrinya. Aneh banget. Sebenarnya mereka itu lagi bertengkar atau enggak, sih?“Ibu Vida melihat l

  • My Overprotective Husband   BAB 97

    Alarik terdiam pasrah.Dia bahkan tak punya kekuatan untuk bangkit. Ini adalah salahnya, salahnya karena buang-buang waktu. Seharusnya dia langsung membakar rumah ini beserta Vera di dalam selagi ada waktu.Selain itu, seharusnya dia juga membawa anak buahnya yang masih setia. Sekarang?Semua akan sia-sia. Dia melihat Sean yang menyeringai melihatnya tersungkur di trotoar. Orang yang menjadi kepercayaan Danno. Selain itu, ada pria lain yang datang di belakangnya— orang yang menghasutnya tentang Johan alias Rey, saudara kandung Sean.Rey tertawa melihat Alarik yang sudah tak berdaya, tak punya kekuatan dan keberanian untuk bangkit lagi. Dia sengaja menendang tongkat bisbol dari dari tangannya.Alhasil, sekarang— Alarik tak punya kuasa lagi. Meski begitu, dia bangkit, masih menguatkan diri untuk bisa kabur.Rey memperingatkan dengan nada sarkas, “ Bos Alarik— jangan coba-coba kabur. Polisi udah datang, loh.""Brengsek, kalian emang sekumpulan pengkhianat brengsek.” Alarik melihat Sean

  • My Overprotective Husband   BAB 96

    Saat hendak membakar sofa, tiba-tiba terdengar suara kaca pecah dari belakang. Sontak saja Alarik menoleh— "Siapa ..." Dia waspada, takut kalau polisi yang datang. Tapi, dia sangat yakin kalau keberadaannya di sini sangat rahasia.Lalu, dalam sejekap, seorang datang berlari menuju ke arahnya. Iya, tanpa diduga itu adalah Danno.Vera membuka mata, melihatnya datang. Dia berusaha berteriak, "MMM!"Danno tampak seperti singa yang sudah siap menerkam musuh. Raut wajahnya menjadi gelap dan mengerikan, terlebih saat melihat istrinya diperlakukan seperti itu."Kamu—" Alarik panik, hendak melempar korek yang sudah dinyalakan ke arah Vera.Akan tetapi, ketika koreknya hampir jatuh— tubuhnya keburu ditendang oleh Danno sehingga korek tersebut jatuh ke tempat lain, lalu padam.Sangat menegangkan. Detak jantung Vera sampai menjadi tidak karuhan. Dia ketakutan bukan main."Brengsek!" bentak Alarik yang tubuhnya terhuyung-huyung, nyaris terjungkal ke lantai. Tapi, dia berhasil mempertahankan kesei

  • My Overprotective Husband   BAB 95

    Usai mendapatkan telepon singkat yang mengkhawatirkan dari salah satu satpam, Danno langsung berdiri. Raut wajahnya berubah panik dan gelisah. Meski belum tahu siapa 'orang mencurigakan' yang didengar barusan, tapi dia sudah bisa menduga.Iya, siapa lagi yang yang akan menyakiti satpamnya seperti itu. Berita tentangnya sudah menyebar di mana-mana— Alarik."Si brengsek itu ... Pasti di brengsek itu ..." Ucap Danno sembari menyambar kunci mobil dari atas meja. Dia memberi pesan ke Dino. "Tolong kamu telpon polisi, minta datang langsung ke rumahku. Aku mau balik dulu sekarang.""Ada apa, Pak?“ Dino ikutan panik sehingga berdiri pula. Dia bingung dengan reaksi wajah Danno yang berubah setelah menerima panggilan sebentar itu. "Terus ini gimana?”"Udah nggak usah ngurusin Delia dulu— telpon atau langsung pergi aja ke kantor polisi, minta ke rumahku. Ada penjahat yang datang.“ Danno mengatakan itu, dan tak ingin berkata apapun lagi. Dia segera meninggalkan tempat itu, keluar dari sana dengan

  • My Overprotective Husband   BAB 94

    Danno sedang duduk berhadapan dengan Dino di dalam sebuah kafe. Posisi meja mereka dekat dengan jendela. Dari situ— mereka bisa mengawasi kondisi di seberang jalan, tepat di mana rumah dari keluarga pendonor palsu sedang bersama Delia.Danno melihat jam tangannya, sudah tepat menunjukkan pukul delapan malam. Dia berkata, "aku belum nelpon Vera ..."Selepas menyeruput kopi, Dino berkomentar, "sebenarnya bapak pulang aja nggak masalah sih, Pak. Saya bisa jaga semalaman di sini.""Nggak ..." Danno melihat ke arah rumah seberang jalan lagi. Meski suasana jalanan di depan ramai, tapi dia bisa mengamati sekitar rumah itu. "Nggak bisa, kata Sean kemungkinan ibu mertuaku bakalan datang ke situ sebentar lagi. Kalau itu terjadi, aku bisa langsung menangkap basah permainan mereka yang mau meras aku.""Oh iya, Pak— kata Mas Sean, Ibu mertua bapak punya foto waktu bapak pelukan sama Mbak Delia.""Nggak masalah, aku udah tahu kalau pasti bakalan difoto waktu Delia peluk aku. Kan tujuannya emang me

  • My Overprotective Husband   BAB 93

    Usai menjemput Venny dan makan bersama, keluarga kecil ini pulang ke rumah. Vera sedikit bisa bernapas lega karena di rumah sudah tidak ada Delia.Di saat suaminya pergi untuk mengurus kebohongan Delia, Vera bersama Venny di ruang tengah. Vera duduk di sofa sembari menonton berita sore, sementara itu— keponakannya tampak nyaman duduk di atas karpet sembari menggambar.Vera tersenyum melihat hampir seluruh berita nasional sedang fokus kasus menghebohkan di Surabaya. Iya, usahanya bersama Darrel dan Sean membuahkan hasil karena sekarang tempat hiburan milik Alarik dan ayahnya diekspos.Di samping bisnis ilegalnya yang memperkerjakan gadis di bawah umur sebagai penghibur serta menjual obat-obatan terlarang, tempat hiburan itu ternyata juga menunggak pajak, melanggar banyak sekali larangan. Akan tetapi, sialnya— yang tertangkap hanyalah orang-orang yng menjadi suruhan saja, Pak Henry juga tertangkap, tapi Alarik berhasil melarikan diri. Pria itu sudah kabur sejak berita tentang klub mala

  • My Overprotective Husband   BAB 92

    Vera masih diam.Dia menunggu sang suami menjelaskan apa maksudnya sang ibu memiliki hubungan salah satu balas dendam mereka yaitu ayah dari Alarik.Danno bisa melihat raut wajah Vera yang menjadi tegang. Dia menjelaskan, "aku udah pernah bilang sama kamu kalau mama kamu itu bukan orang yang baik 'kan? Aku sebenarnya nggak pengen ngomong ini sama kamu dulu ... mengingat kamu kemarin kayaknya nyaman banget waktu ketemu mama kamu."Vera tertegun sejenak. Dia mengaku, "jujur, aku sebenarnya udah nggak enak waktu ketemu dia, Danno. Tapi, ... dia ngomongnya lembut banget, sama kayak kamu, manipulatif."Danno cemberut. "Sayang, aku mungkin manipulatif, tapi aku begini juga gara-gara kamu 'kan? Mulutku manis supaya kamu bahagia."Vera menatap sang suami. Dia menahan tawa. "Untung aku aku cinta sama kamu , jadi aku maafin tingkah ngeselin kamu yang overprotektif sama posesif itu ..."Wajah Danno tak lagi kelihatan cemberut. Dia ikutan tersenyum, tapi tak mengatakan apapun lagi.Vera kembali s

DMCA.com Protection Status