Share

80. Rasa Yang Tertinggal

"Stop, By. Geli!" ujar Fafa terus memberontak.

"Ini hukumannya karena sudah menikmati tubuh seksiku!" ujar Ian terus menghujani Fafa dengan kecupan di seluruh wajahnya. Fafa merinding mendengar perkataan Ian, dia langsung diam dan tidak berontak lagi. Ian menghentikan kejahilannya dan menatap Fafa keheranan, dia mengedutkan dahinya. Entah siapa yang memulai lebih dahulu, keduanya sekarang hanyut dalam lautan rasa yang menghentak dalam dada, berontak mengharapkan pelepasan. Ian menempel bibirnya yang berwarna sedikit kecoklatan. Dia melihat Fafa memejamkan mata, Ian mulai bergerilya dan memagut, bibir yang saling menempel mulai bergerak menyesap, merasai dan mencoba mengalirkan asa dan rasa yang membuncah di dada kepada Sang Pemilik Hati. Gayung bersambut, dalam mata tertutup Fafa begitu menikmati buaian bibir suaminya, hingga sebuah suara mengagetkan mereka. Sontak, keduanya melepaskan diri dengan napas sedikit terengah. Ian memeluk Fafa dan mengusap puncak kepala yang tertut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status