Share

82. Ganti Rute

"Man, gimana hasil pengintaianmu!" suara Ian memecah keheningan.

"Sejauh ini, belum ada pergerakan yang patut diwaspadai, Mas Ian." Ian mengangguk.

"Terus awasi!" 

"Siap. Mas Ian kita istirahat dahulu atau langsung?" Ian melihat jam yang melingkar ditangannya.

"Iya, Man. Masjid di depan," jawab Ian tanpa melihat lawan bicaranya.

Setelah melaksanakan Sholat dhuhur, mereka beristirahat restoran yang ada di sekitaran Masjid Agung Kota Klaten. Rahman terus menahan diri untuk tidak bertanya. Satu jam sudah berlalu, tetapi Ian masih saja nyaman dengan posisi sekarang. Ian menangkap kegelisahan yang ditunjukkan dari gesture Rahman.

"Ada apa, Man?"

"Kapan berangkat Mas Ian?"

"Nanti saja, aku masih ingin bersantai di sini." Rahman mengangguk. 

Ian menatap lekat layar tab. Dia memang sudah menugaskan Silvi untuk mengawasi Fafa. Selama Ian di Kediri, ada sembilan agen yang bersamanya. Tentu saja semua agen terbai

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status