Share

Taman Belakang

last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-09 20:44:43

Aku turun dari lantai dua kamar untuk menemui Bibi yang sedang menyiapkan sarapan. Aku melihatnya seperti Bu Panti di Pekanbaru. Dia lembut, baik, juga sangat keibuan. Keberadaannya di sini kadang-kadang jadi pengobat rindu buat orangtuaku.

“Eh, Ibu teh enggak ada kegiatan?” tanyanya.

Aku menarik kursi, lantas duduk di hadapannya yang masih menata makanan. “Meliburkan diri, Bi.”

“Lah? Memangnya bisa meliburkan diri?” Dia terlihat heran.

Aku mencawil roti, mengulasinya dengan selai stroberi. “Aku itu relawan, Bi. Aku ikutan komunitas sosial untuk mengisi waktu luang. Ya, jadi nggak ada kewajiban untuk selalu hadir di sekretariat setiap hari. Dan hari ini, aku mau santai di rumah.”

Bibi mengangguk-angguk. Dia yang sekarang sedang mengupas buah-buahan untukku, terlihat serius.

Sebenarnya, aku tidak pernah absen datang ke sekretariat tempat komunitasku berada. Aku bahkan selalu mengikuti kegiatan a

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • My Husband's Secret   Telepon Klien

    Aku bersyukur bisa menikah dengan Mas Candra. Sangat bersyukur. Selama sembilan bulan ada di tali pernikahan ini, Mas Candra tidak pernah membentakku sedikit pun. Jika aku sedang marah, dia tahu cara mengatasinya. Hal itu pula yang membuatku begitu percaya kepadanya seratus persen.Namun akhir-akhir ini, aku mulai merasakan sesuatu yang tak masuk akal. Kepercayaan itu perlahan-lahan runtuh. Terutama saat mendapati Mas Candra membohongiku soal tanaman.Aku dan Mas Candra ada di kamar. Dia sedang mengubek-ubek laci. Mengambil dokumen yang katanya ketinggalan. Berbarengan dengan kegiatan itu, aku mendekatinya, kemudian memeluknya dari belakang.“Mel, aku lagi ribet nih. Bukannya bantuin cari dokumennya. Kok malah meluk?”“Entah kenapa, aku merasa sangat rindu sama kamu, Mas.” Aku berucap dengan pelan.“Rindu? Tiap hari kita sama-sama lho.” Dia menanggapi cepat.“Bukan soal itu, Mas. Aku merindukan keper

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-10
  • My Husband's Secret   Note HP

    Sampai malam, rasa curiga itu tidak pernah ada habisnya. Bahkan aku selalu melihat gerak-gerik Mas Candra saat memainkan ponsel. Apa dia sedang chatting dengan seorang perempuan? Pertanyaan buruk semacam itu seolah-olah menguasai pikiranku. Hingga aku punya ide untuk mengecek ponsel Mas Candra secara diam-diam. Ya, itu ide konyol.Sebenarnya, dari dulu aku tidak pernah berminat mengotak-atik HP miliknya. Pun sebaliknya. Dia sangat menghargaiku. Dia tidak pernah curiga dan mengecek HP-ku. Kadang-kadang, aku bisa menggeletakkan ponsel di mana saja, tetapi dia tidak pernah dengan lancang membukanya. Ya, meskipun dia membukanya, aku tidak akan marah. Toh tidak ada apa-apa kan?“Mas, nggak bisa ya, megang Hp-nya besok aja?” Aku mulai bersikap sok manja. “Kamu sudah di rumah. Aku pengin mesra-mesraan sama kamu.”Mas Candra menengok dengan alis terangkat. “Bukannya setiap malam aku biasa duduk di sisi kamu sambil cek HP? Biasanya kamu fine

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-11
  • My Husband's Secret   Nara dan Naga

    Setelah sekian lama menjadi istri durhaka, yang jarang sekali menyiapkan pakaian suami, maka detik ini, aku bangun paling pagi. Aku menyiapkan kemeja, celana, serta mengelap sepatu. Ah, senang sekali rasanya. Aku bisa merasakan jadi istri normal pada umumnya.“Pagi ....” Mas Candra berucap dengan suara khas baru bangun tidur.“Hai ....” Aku yang sedang menyetrika di sudut kamar menengoknya sebentar. “Tidurnya nyenyak?”Mas Candra mengangguk. “Tumben bangunnya pagi?”“Aku malu sama kamu. Bukannya aku yang nyiapin bajumu setiap hari, selama ini aku malah lebih sering bangun terakhir.”“Padahal nggak apa-apa, Yang.” Dia menyingkap selimut. “Aku mencari ratu di kehidupanku, bukan tukang nyetrika baju.”“Tapi ratu yang baik adalah ratu yang bisa menyetrika.”Ucapanku itu dibalas tawa Mas Candra.“Eh, Yang, aku kepikiran keluarga Mas

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • My Husband's Secret   Rasa yang Berbeda

    Aku menghela napas panjang saat Aga sudah berada di pangkuan Mas Candra. Pelan, suamiku mengayun-ayun anak Gala. Jelas aku bahagia. Tidak ada tingkah aneh seperti yang terjadi di rumah sakit. Justru, aku melihat tatapan mata yang tersorot tajam. Seperti ada rasa bangga yang suamiku rasakan.“Sudah cocok jadi ayah itu,” ucap Gala. “Iya nggak Mel?”Aku mengangguk, tidak berbica panjang lebar.“Maka dari itu, aku harus banyak-banyak latihan, Mas.” Mas Candra menanggapi ucapan Gala. “Ya, saya harus belajar gendong dulu supaya nanti nggak syok kalau punya anak.”“Emang harus gitu Can.” Nara tersenyum lebar. “Biar kamu makin fokus ngurus anak bareng Melica nanti. Jangan kayak Mas Gala. Istrinya malem-malem bangun karena Aga nangis. Dia malah tidur.”Ucapan lucu Nara ditanggapi dengan tatapan tajam Gala. Jelas tanggapan itu membuat aku dan Mas Candra ikut tertawa.“Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • My Husband's Secret   Mencari Nara

    Setelah mengerahkan orang-orang suruhan Mas Candra, aku dan Mas Candra memilih datang ke rumah Gala. Aku mendapati Ibunya Nara sedang duduk termenung dengan air mata bercucuran. Buru-buru aku memeluknya.“Tante nggak apa-apa?” Aku bertanya pelan.Dia menggeleng. “Tapi Nara dan Aga. Mereka .....”Sebelum melanjutkan ucapan itu, aku memilih memeluk Ibunya Nara lagi. Aku tidak mau dia kembali bersedih. Aku tidak mau jika dia harus menceritakan lagi soal hilangnya Nara. Sebagai seorang ibu sekaligus nenek buat Aga, jelas ini suatu hal yang menyakitkan.“Mas, apakah sudah ada informasi?” Mas Candra yang sudah berhadapan dengan Gala, bertanya cepat. “Apa saya perlu melapor polisi?”“Belum ada informasi!” tegasnya. “Masalah polisi, kita lapor kalau memang Nara tidak bisa ditemukan sampai besok. Malam ini, kita fokus menyisir Bandung. Orang-orang suruhanmu suda

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • My Husband's Secret   Mengikuti Mas Candra

    Saat keluar dari kamar, aku sama sekali tidak melihat Mas Candra. Sepertinya dia berpacu dengan waktu, terbukti kalau langkahnya cepat dan jejaknya tidak kulihat. Apa dia ke dapur?Aku memilih melangkah ke lantai bawah, masih dengan gerakkan yang pelan. Sebagai seorang detektif baru, jelas aku harus lebih berhati-hati.Sekarang, aku berada di depan pintu dapur. Pintu itu tertutup, tetapi aku mendengar suara-suara tertentu dari dalam sana. Tidak salah lagi, Mas Candra ada di sana. Mungkin dia kelaparan tengah malam? Ah, tebakkanku itu membuat diriku sendiri ragu.Aku menunggu selama beberapa menit, tetapi dia tidak kunjung keluar dari dapur. Apa dia masih ada di sana? Pasalnya, tidak ada lagi suara-suara yang tadi kudengar.“Aku harus masuk,” desahku pelan.Aku bicara dengan diriku sendiri saking tegangnya.Saat menggerakkan knop pintu, jantungku berdetak kencang. Tidak ada reaksi apa-apa dari dalam. Hingga aku benar-benar memutus

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • My Husband's Secret   Dia Berbohong

    Sudah sepuluh menit aku menutup badan dengan selimut. Bukan hanya itu, napasku memburu tak beraturan. Bayangkan, tiba-tiba aku harus mengetahui fakta bahwa di rumah ini ada pintu rahasia. Lebih tepatnya, pintu yang dibuat semirip mungkin dengan tembok, serta bisa digeser.Lebih jauh dari itu, aku melihat sosok berjubah hitam yang ada di dalam mimpi. Jika di dalam mimpi aku tidak bisa sepenuhnya melihat wajah lelaki itu, maka di dunia nyata, aku hampir menyaksikannya. Di dalam mimpi, semuanya terlihat samar-samar, sementara di dunia nyata? Lebih jelas meskipun aku belum sempat mengetahuinya.Sekarang, aku mendengar pintu kamar yang berkerit, rupanya, Mas Candra sudah kembali. Tenang Mel. Kamu harus berpikir seolah-olah tidak ada apa-apa. Kamu harus cerdas supaya bisa memecahkan misteri ini.Perlahan, aku menyingkap selimut dan menggisik mata. “M-mas, kamu dari mana?”Aku pura-pura seperti seseorang yang baru bangun tidur.“Lho, Mel

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • My Husband's Secret   Di Mana Nara?

    Sore hari, Mas Candra sudah kembali pulang dengan wajah kusut. Aku yang sedang memasak bareng Bibi di dapur mendadak mengerutkan dahi. Sepertinya ada hal yang kurang baik. Apa ada hubungannya sama Nara?Mas Candra masuk ke dapur tanpa berbicara. Dia memilih menuangkan air ke gelas, lantas meneguknya.“Ada perkembangan, Mas?” tanyaku sambil melepas celemek.“Kita semua sudah mengerahkan pasukan untuk mencari ke setiap sudut di kota Bandung. Tapi belum ada informasi. Ada kemungkinan kalau Nara dan Naga dibawa ke luar kota.”“Luar kota?” Aku melotot.“Iya ....”Huh! Kukira, hari ini akan ada informasi membahagiakan, tetapi malah sebaliknya. Nara justru semakin jauh dari Bandung.“Lalu, apa tindakan selanjutnya, Mas?” tanyaku lagi dengan nada penasaran.“Sekarang semuanya diserahkan ke polisi. Mungkin akan dicari sampai beberapa hari ke depan.”Aku menga

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-20

Bab terbaru

  • My Husband's Secret   EKSTRA PART

    Dua tahun kemudianHarum bawang goreng menguar dari dapur. Terlihat Nara dengan bahagia membolak-balikkan nasi di atas wajan. Rupanya, dia sedang memasak nasi goreng. Ya, nasi goreng adalah salah satu menu makan siang dirinya dengan Gala. Sekarang, Gala menjadi seorang Papa yang tidak pernah absen datang ke rumah di jam istirahat. Meski posisi kantor ke rumah lumayan jauh, tetapi dia selalu menyempatkan diri untuk datang.Sekarang, Nara mengamati nasi goreng di atas piring. Irisan tomat yang terlihat segar, sayur, juga beberapa potong sosis goreng berjejer di pinggir-pinggirnya. Dia membuat dua piring nasi goreng, khusus buat dirinya dan Gala. Tentu ini makanan sederhana, tetapi makanan sederhana akan sangat istimewa bukan? Apalagi jika yang dimasaki merasa bahagia.Saat tengah menatap makanan di atas meja, tiba-tiba ponsel Nara berbunyi. Tentu, itu dari Gala. Dia lantas mengangkatnya dengan wajah cerita.“Hallo, Mas,” ucap Na

  • My Husband's Secret   Keputusan

    Entah kenapa, mendengar ucapan Mas Candra seperti itu membuat hatiku terenyuh. Aku merasakan betul detak jantungnya yang menempel di badanku. Sampai akhirnya, aku melepaskan peluk untuk kesekian kalinya.“Kira-kira, apa yang membuat aku harus menerimamu kembali?” tanyaku. Aku mencari keyakinan lagi.Mas Candra menghela napas. “Karena aku mau berubah. Dan yang paling penting .... aku benar-benar cinta sama kamu. Aku merasa bahwa kebahagiaanku ada bersamamu. Bukan lagi di kerajaan.”Aku menatapnya. Mencari celah, apakah dia berbohong? Tetapi dilihat dari gerak-geriknya, aku melihat jika tidak ada kebohongan.“Apa kamu bisa menjaminnya?” tanyaku lagi.“Apa yang kamu mau dariku? Ucapkan. Apa pun, akan kulakukan jika bisa mempersatukan kita.”Pertanyaan itu malah membuatku beku. Itu hanya bentuk dari pengetesan yang kulakukan. Kamu tahu? Sejujurnya, keberadannya di sini saja sudah membuatku senang.

  • My Husband's Secret   Kembali Lagi

    Aku kembali seperti Melica yang dulu. Dari dua hari lalu, aku kembali melihat aktivitas anak-anak. Melihat kerajinan yang dibuat, melihat proses paking barang-barang untuk dikirim ke luar daerah dan luar negeri, serta melihat perkebunan yang semakin sini semakin luas. Seperti keinginanku dulu, warga-warga sini hampir 80 mendominasi sebagai pegawai di panti.Pada hari ini, aku sedikit bernostalgia dengan perkebunan. Kebetulan, ada kegiatan pemetikkan beberapa sayuran seperti bonteng, bayam, sawi, dan beberapa sayur lain. Nah, aku ikut berkumpul dengan para petani yang sedang memetik sayuran.“Wah, Melica turun juga,” ucap salah satu pegawai yang sudah dari lama mengetahui aku.“Iya, Nih, Pak. Suntuk diam di kamar terus. Sekalian nostalgia,” ucapku.“Kabarnya, Melica itu kemarin hilang ya? Kenapa bisa hilang? Ada masalah apa?” pertanyaan itu tampaknya hanya basa-basi, padahal semua orang tahu jika kami diisukan menghilang

  • My Husband's Secret   Welcome Pekanbaru

    Gerbang panti terlihat di ujung mata. Aku melihat pohon-pohon yang masih sama, lebat. Aku melihat rumput-rumput hias yang ada di pinggir-pinggir pagar, yang juga terurus, lantas, aku mengembuskan napas. Tidak terasa, aku sudah ada di sini. Di rumahku sendiri.Saat membuka gerbang, penjaga panti terbelalak. Dia buru-buru menyalamiku. Tentu, aku juga menyalaminya dengan begitu bahagia.“Kok Melica tidak bilang kalau mau ke sini? Kan bisa dijemput sama anak-anak yang lain.” Ucap Pak Satpam.Dia adalah penjaga yang sudah lama ada di sini. Bahkan sejak aku kecil. Makannya, dia menyebut lebih akrab dengan sebutan nama.“Memangnya saya itu tamu, Pak?” Aku terkekeh. “Saya anak panti lho. Jadi ya, nggak usah dispesialkan juga.”Ucapan itu dijawab gelengan. Tentu, kami mengobrol sejenak. Menanyakan berbagai hal dan situasi di panti. Menurut Pak Satpam, panti mengalami banyak perkembangan. Terutama mengenai usaha-usaha yang

  • My Husband's Secret   Kantor Candra

    Kedatanganku ke kantor membuat para karyawan terbelalak. Mereka tidak menyangka, orang hilang yang selama ini diberitakan ternyata sudah kembali. Lantas, aku langsung dikerubuti oleh para karyawan.“Bu, Ibu ke mana saja? Pak Candra juga. Apa kalian baik-baik saja?” tanya salah satu dari mereka.Jelas aku tersenyum sejanak, kemudian mengangguk. “Selama ini, saya tersesat di hutan. Dan saya ... masuk ke alam ghaib.”Ucapan itu membuat mereka terlihat semakin penasaran.“Alam ghaib?” karyawan Senior yang umurnya lebih tua dari Mas Candra mengerutkan kening.“Ya. Kalau kalian tidak percaya, tidak apa-apa. Yang jelas, selama beberapa minggu, kami tersesat, sampai akhirnya saya bisa kembali. Tapi Mas Candra .....”“Pak Candra kenapa?”“Sampai sekarang tidak ada jejak. Saya tidak tahu apakah dia selamat atau tidak.”Aku mengobrol panjang lebar dengan para karyawan

  • My Husband's Secret   Ibu Di Bumi

    Suara air yang jatuh dari atas membuat Ibu memejamkan mata. Air itu terasa mendamaikan. Dia juga merasakan kesejukkan yang luar biasa bisa berdiri di depan air terjun yang sangat mengagumkan. Sampai kemudian, dia yang tengah merasa senang, kini melotot. Dia mendapati seseorang yang tengah duduk di batu besar, juga menghadap ke air terjun. Tentu, dia tahu orang tersebut.Ibu melangkah cepat, ingin memastikan orang yang dia lihat.“Bapak ....”Ucapan itu mengudara begitu saja. Padahal, Ibu belum lihat wajahnya sama sekali.Lelaki itu menengok. Dia tersenyum lebar saat mendapati istrinya. Lantas, dia berdiri.“Kenapa Ibu ada di sini?” tanya Bapak.Ibu diam sejenak. Dia mengamati wajah teduh suaminya. Lantas, tangan kanannya mengusap wajah itu perlahan-lahan. Wajah yang begitu dia rindukan, terutama saat bapak pergi untuk selama-lamanya. Hingga, mendaratlah pelukkan yang begitu erat.“Ibu rindu Bapak,”

  • My Husband's Secret   Perpisahan Itu

    Setelah dari taman, aku melangkah lesu ke ruangan Mas Candra dan Ibunya. Saat masuk, ternyata mereka berdua belum sadarkan diri. Jujur, aku sedih. Ternyata effek dari kekuatan Ratu Kegelapan semalam itu membuat mereka benar-benar kritis.“Ada berbagai jaringan yang rusak,” ucap tabib. “Candra dan Ibunya harus dirawat intensif di sini.”Aku menggigit bibir. Sungguh, informasi ini benar-benar membuatku syok.“Tapi, mereka akan sembuh kan, Tetua?” tanyaku.“Setelah diteliti lebih dalam, ada kemungkinan besar jika mereka akan kembali. Terlebih, mereka itu punya kekuatan di dalam tubuhnya. Kekuatan itu membantu memulihkan kembali jaringan yang ada. Namun, tentu ini butuh waktu.”Aku mengembuskan napas lega. Itu adalah informasi yang menurutku cukup melegakan. Setidaknya, aku bisa pulang ke Bumi dalam keadaan tenang.“Saya keluar dulu ya. Saya harus melihat beberapa orang lainnya,” ucap t

  • My Husband's Secret   yang Bahagia

    Aku melihat seekor Singa melenggang masuk ke dalam kerajaan. Jelas aku langsung melotot. Aku mengingat saat kejadian di Selatan Negeri bayangan. Singa itu mengamuk. Dan sekarang, dia hadir di sini. Tentu, dia bukan singa biasa. Dia bisa mengerti ucapan-ucapan kami.Aku yang sedang ada di luar kerajaan, buru-buru menghampirinya. “Selamat datang. Akhirnya kamu bisa mewujudkan mimpimu untuk hadir di sini.”Singa itu terlihat berkaca-kaca. Sementara, aku mengelus wajahnya dengan pelan. “terima kasih ya, kamu sudah membiarkan kami lewat pada saat itu. Sekarang, kita semua sudah menang. Semua misi yang ingin kami lakukan sudah terlaksana hari ini. Benar-benar terlaksana.”Singa itu mengaum. Sepertinya itu tanda bahwa dia bahagia.Setelah aku mengobrol beberapa saat, ada salah satu penjaga kerajaan yang datang. Ternyata, dia yang akan mengantarkan Singa itu ke makam kedua orangtuanya yang telah gugur lama di wilayah kerajaan ini.S

  • My Husband's Secret   Kerinduan Melica

    Melica berlari dari satu ruangan ke ruangan lain. Setiap masuk ke dalam ruangan, Melica tidak mendapati sosok yang dia cari. Dia lebih banyak mendapati orang-orang yang tak sadarkan diri dengan kepala bocor, leher tersayat, dan berbagai luka lainnya.Tentu, sepanjang mencari orang yang dia harapkan itu, Melica menangis. Baru dia sadar. Bahwa sekecewa-kecewanya dia kepada Candra, dirinya tetap mengkhawatirkan sang suami. Bagi Melica, Candra tetap menjadi orang nomor satu yang selalu membuatnya cemas.“Kau cari siapa?” tanya salah satu tabib berpakaian putih. Lelaki berjanggut itu seperti berusaha menenangkan Melica dengan tatapan teduhnya.“Saya mencari suami saya dan ibunya,” jawab Melica.“Oh, dia lelaki tinggi yang mengenakan pakaian serba hitam?” tanya tabib itu.Jelas, orang yang menggunakan pakaian hitam hanya Candra dan ibunya. Jika pun para pengikut Ratu Kegelapan menggunakan pakaian-pakaian hitam barusan,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status