Share

Nara dan Naga

Setelah sekian lama menjadi istri durhaka, yang jarang sekali menyiapkan pakaian suami, maka detik ini, aku bangun paling pagi. Aku menyiapkan kemeja, celana, serta mengelap sepatu. Ah, senang sekali rasanya. Aku bisa merasakan jadi istri normal pada umumnya.

“Pagi ....” Mas Candra berucap dengan suara khas baru bangun tidur.

“Hai ....” Aku yang sedang menyetrika di sudut kamar menengoknya sebentar. “Tidurnya nyenyak?”

Mas Candra mengangguk. “Tumben bangunnya pagi?”

“Aku malu sama kamu. Bukannya aku yang nyiapin bajumu setiap hari, selama ini aku malah lebih sering bangun terakhir.”

“Padahal nggak apa-apa, Yang.” Dia menyingkap selimut. “Aku mencari ratu di kehidupanku, bukan tukang nyetrika baju.”

“Tapi ratu yang baik adalah ratu yang bisa menyetrika.”

Ucapanku itu dibalas tawa Mas Candra.

“Eh, Yang, aku kepikiran keluarga Mas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status