Share

Dia Berbohong

Sudah sepuluh menit aku menutup badan dengan selimut. Bukan hanya itu, napasku memburu tak beraturan. Bayangkan, tiba-tiba aku harus mengetahui fakta bahwa di rumah ini ada pintu rahasia. Lebih tepatnya, pintu yang dibuat semirip mungkin dengan tembok, serta bisa digeser.

Lebih jauh dari itu, aku melihat sosok berjubah hitam yang ada di dalam mimpi. Jika di dalam mimpi aku tidak bisa sepenuhnya melihat wajah lelaki itu, maka di dunia nyata, aku hampir menyaksikannya. Di dalam mimpi, semuanya terlihat samar-samar, sementara di dunia nyata? Lebih jelas meskipun aku belum sempat mengetahuinya.

Sekarang, aku mendengar pintu kamar yang berkerit, rupanya, Mas Candra sudah kembali. Tenang Mel. Kamu harus berpikir seolah-olah tidak ada apa-apa. Kamu harus cerdas supaya bisa memecahkan misteri ini.

Perlahan, aku menyingkap selimut dan menggisik mata. “M-mas, kamu dari mana?”

Aku pura-pura seperti seseorang yang baru bangun tidur.

“Lho, Mel

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status