Share

Rasa yang Berbeda

Aku menghela napas panjang saat Aga sudah berada di pangkuan Mas Candra. Pelan, suamiku mengayun-ayun anak Gala. Jelas aku bahagia. Tidak ada tingkah aneh seperti yang terjadi di rumah sakit. Justru, aku melihat tatapan mata yang tersorot tajam. Seperti ada rasa bangga yang suamiku rasakan.

“Sudah cocok jadi ayah itu,” ucap Gala. “Iya nggak Mel?”

Aku mengangguk, tidak berbica panjang lebar.

“Maka dari itu, aku harus banyak-banyak latihan, Mas.” Mas Candra menanggapi ucapan Gala. “Ya, saya harus belajar gendong dulu supaya nanti nggak syok kalau punya anak.”

“Emang harus gitu Can.” Nara tersenyum lebar. “Biar kamu makin fokus ngurus anak bareng Melica nanti. Jangan kayak Mas Gala. Istrinya malem-malem bangun karena Aga nangis. Dia malah tidur.”

Ucapan lucu Nara ditanggapi dengan tatapan tajam Gala. Jelas tanggapan itu membuat aku dan Mas Candra ikut tertawa.

“Kalau

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status