Skandal sang Nyonya Muda

Skandal sang Nyonya Muda

last updateLast Updated : 2025-04-17
By:  UMMA LAILAOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
22views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nayara Adinata, seorang pengusaha muda sekaligus putri dari keluarga konglomerat, terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dengan Raka Mahendra, pewaris perusahaan teknologi raksasa. Pernikahan mereka bukanlah tentang cinta, melainkan sekadar strategi bisnis keluarga. Awalnya, Nayara mencoba menaruh harapan, tetapi segalanya hancur ketika ia mengetahui suaminya berselingkuh dengan mantan tunangannya, Selina Pradipta. Saat Nayara meminta cerai, Raka menolak mentah-mentah. Terperangkap dalam pernikahan penuh kepalsuan, Nayara merasa dirinya semakin terjebak dan kehilangan jati diri. Dalam keputusasaan, ia menerima ajakan sahabatnya untuk menghadiri sebuah pesta topeng eksklusif—acara misterius yang memungkinkan para tamu menjadi "orang lain" untuk satu malam. Di sanalah Nayara mengambil keputusan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya: menghabiskan malam dengan seorang pria asing yang ia pilih secara acak. Namun, Nayara tak menyangka bahwa pria itu bukanlah orang sembarangan. Di balik topengnya tersembunyi identitas sejati—Reinhardt "Rei" Aldebaran, pewaris utama imperium bisnis Aldebaran Corp. Malam yang seharusnya menjadi pelarian justru menyeretnya ke dalam pusaran konflik bisnis, skandal keluarga, dan romansa yang tak terduga. Apakah Nayara mampu melepaskan diri dari Raka dan kehidupannya yang penuh sandiwara? Ataukah pertemuannya dengan Rei akan mengubah hidupnya selamanya?

View More

Chapter 1

BAB 1 - PERTUNJUKAN TERBAIK MEREKA

[Bu Nayara, suami Anda sekarang ada di kantor bersama seorang wanita.]

Pesan yang diterima Nayara itu diikuti kiriman foto. Dalam foto itu tampak sosok Raka, suaminya, yang sangat ia kenal, tengah berjalan sambil merangkul pinggang seorang perempuan. Foto itu diambil dari arah belakang, namun wajah Raka terlihat jelas karena pria itu menoleh ke arah perempuan dalam dekapannya, menyunggingkan senyum lebar.

Bibir Nayara bergetar. Ia membaca ulang pesan itu berkali-kali, berharap matanya keliru. Namun tidak. Kata-katanya jelas, tegas, dan menohok batin.

[Mohon maaf karena telah lancang, Bu. Tapi saya rasa Anda perlu tahu. Mereka sudah sering datang berdua larut malam seperti ini.]

Sebuah pesan kembali masuk, seakan memutar pisau yang kini menancap di dada Nayara, menyakitinya lebih jauh.

Ini bukan pertama kalinya, batin perempuan itu. Suaminya selingkuh di belakangnya–berkali-kali.

“Pak, ke Mahendra Group. Sekarang,” ucap Nayara dingin kepada sopirnya kemudian. Ia harus melihatnya sendiri.

Sebagian dari dirinya masih menolak percaya. Suaminya tidak mungkin mengkhianatinya seperti ini. Tidak dengan semua yang telah Nayara berikan pada pria itu.

Sepanjang perjalanan, Nayara hanya diam. Nafasnya pendek-pendek, pikirannya bercampur aduk. 

Mobil berhenti tepat di depan lobi gedung Mahendra Group—gedung yang megah dan angkuh, seperti pemiliknya. Nayara turun tanpa sepatah kata. Langkahnya cepat menembus lobi, masuk ke dalam lift, lalu berhenti di lantai teratas—tempat ruang kerja Raka berada.

Lorong itu sunyi. Hanya satu cahaya menyala dari arah ruang Raka. Langkah Nayara melambat, namun terasa semakin berat. Jantungnya berdegup keras seolah akan meledak.

Ia berhenti di depan pintu.

Dan saat itulah suara-suara dari dalam ruangan menyentuh telinganya.

Terdengar tawa kecil, bermanja-manja. Suara yang terlalu familiar untuk tidak dikenali. Suara dua manusia yang sedang memadu kasih. Suara menjijikkan yang membuat tubuh Nayara bergetar hebat.

Tangannya terangkat, menggenggam gagang pintu. Ia maju mundur, tak kuasa menahan gemuruh emosi yang membuncah. Napasnya sesak, matanya panas, tapi ia tak bisa mundur.

Bunyi gesekan meja membuat tubuhnya tersentak. Seketika ia tahu—tidak ada lagi ruang untuk ragu.

Perlahan, ia dorong pintu itu.

Dan kenyataan menampar wajahnya tanpa ampun.

Selena. Duduk santai di atas meja kerja. Roknya naik hingga paha. Raka berdiri di antara kedua kakinya, dengan tangan yang jelas berada di tempat tak pantas.

Selena menoleh terlebih dahulu. Senyumnya sinis, puas, dan menusuk.

“Eh, akhirnya dateng juga,” ucapnya ringan. “Kukira kau bakal terus pura-pura bego.” Selena masih tetap di atas meja, tak ada niat sedikitpun untuk turun. Bahkan baju bagian atasnya yang acak-acakkan pun sengaja dirinya biarkan agar Nayara semakin panas.

Sedang Raka hanya menarik nafas panjang. Ia merapikan pakaiannya tanpa ekspresi, seolah tidak terjadi apa-apa.

Nayara masih berdiri di ambang pintu. Matanya memerah, namun wajahnya tetap tegas. Suaranya keluar pelan namun dingin.

“Jadi ini kerja lemburmu?” 

Sang suami menatapnya. “Jangan drama dan merusak malamku, Nay.”

Tamparan sangat cepat mendarat keras di pipi Raka. Suaranya memecah udara, menggema di ruangan yang tiba-tiba senyap.

Namun alih-alih marah atau menyesal, Raka justru tertawa. Tawa rendah, pelan, dan menusuk.

Ia mengangkat tangan, mengusap pipinya yang memerah, lalu menatap Nayara dengan pandangan yang seolah mengejek. 

“Itu tamparan paling lucu yang pernah aku terima.”

Nayara membeku. Matanya menajam, nafasnya memburu, dan tanpa pikir panjang, ia berucap, “Aku minta cerai.”

Namun Raka justru tertawa lagi—lebih keras, lebih merendahkan. “Semudah itu?” ejeknya. Pria itu merapikan rambutnya yang berantakan, lalu menatap istrinya dengan sorot mata dingin dan licik.

“Kau lupa, perusahaan ayahmu sekarang menggandeng Mahendra Corp. Semua kerja sama strategis, investasi, ekspansi … semuanya berkat aku dan keluargaku,” lanjut Raka. Ia mendekat perlahan, suaranya lirih namun menusuk. “Kalau kita bercerai, semua itu hilang. Kau pikir keluargamu akan mengizinkannya?”

Nayara terdiam. Matanya membelalak, seolah baru disadarkan pada kenyataan yang jauh lebih busuk dari yang ia duga.

Melihat reaksi sang istri, Raka melangkah mundur, lalu bersandar santai di meja, melirik sekilas ke arah Selena yang masih berdiri dengan senyum mengejek di wajahnya.

“Kau tidak akan bisa pergi, Nay,” ucap Raka. “Suka atau tidak, baik dirimu sendiri maupun seluruhnya yang kau miliki, sudah ada di tanganku. Selamanya, kau terjebak di sini.”

Nayara menatap Raka, nafasnya terengah-engah. 

Itu benar, ia tidak bisa melawan pria ini.

Nayara menatap Raka terakhir kali dengan penuh kemarahan, menahan air mata yang hampir jatuh. Tanpa berkata apa-apa lagi, ia berbalik dan pergi.

“Ingat, Nay! Selamanya, kau terjebak bersamaku!”

Kalimat dari sang suami itu membuatnya mual. Kepalanya pusing dan dadanya sesak. Sebuah sensasi yang membuat Nayara bertekad: ia harus segera melepaskan diri.

***

"Kau pikir hidup cuma soal perasaan!? Kau mau buang semuanya cuma karena suamimu main-main sebentar?”

Nayara menatap sang ayah dengan pandangan tidak percaya. Ia ke rumah keluarganya untuk mencari ketenangan, untuk setidaknya menghibur hatinya yang terluka. Namun, justru ucapan sengit sang ayah yang ia dapatkan.

“Ayah, tapi Raka selingkuh. Aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu!”

“Kau harus bisa! Semua yang kau pakai itu dari kerja sama Mahendra Corp dan perusahaan kita! Kau mau hancurkan itu?"

Ibunya menengahi. "Pak… sabar dulu. Nayara masih syok."

Plak! Tamparan keras mendarat di pipi sang ibu.

"Kau diam!" bentak sang ayah, membuat Nayara sontak berteriak.

“Ayah!”

"Kau dan ibumu sama-sama lemah! Wanita-wanita bodoh!” rutuk ayahnya. “Aku tidak mau tahu. Kau, Nayara, kembali ke rumah dan tunggu suamimu dengan patuh seperti biasa! Perusahaan lebih penting dari air mata kalian!"

Nayara terdiam. Hatinya yang sudah sakit, kini terasa makin perih. Ia mengambil langkah mundur, kemudian berpamitan tanpa kata sebelum melangkah pergi.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
BAB 1 - PERTUNJUKAN TERBAIK MEREKA
[Bu Nayara, suami Anda sekarang ada di kantor bersama seorang wanita.]Pesan yang diterima Nayara itu diikuti kiriman foto. Dalam foto itu tampak sosok Raka, suaminya, yang sangat ia kenal, tengah berjalan sambil merangkul pinggang seorang perempuan. Foto itu diambil dari arah belakang, namun wajah Raka terlihat jelas karena pria itu menoleh ke arah perempuan dalam dekapannya, menyunggingkan senyum lebar.Bibir Nayara bergetar. Ia membaca ulang pesan itu berkali-kali, berharap matanya keliru. Namun tidak. Kata-katanya jelas, tegas, dan menohok batin.[Mohon maaf karena telah lancang, Bu. Tapi saya rasa Anda perlu tahu. Mereka sudah sering datang berdua larut malam seperti ini.]Sebuah pesan kembali masuk, seakan memutar pisau yang kini menancap di dada Nayara, menyakitinya lebih jauh.Ini bukan pertama kalinya, batin perempuan itu. Suaminya selingkuh di belakangnya–berkali-kali.“Pak, ke Mahendra Group. Sekarang,” ucap Nayara dingin kepada sopirnya kemudian. Ia harus melihatnya sendir
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more
BAB 2 - PERTUNJUKAN KEDUA
Hotel Imperial – Kamar 403Air hangat memenuhi bathtub, mengepul perlahan membentuk kabut tipis di ruangan itu. Namun tak ada kehangatan sedikit pun di hati Nayara. Ia menatap kosong ke genangan air yang semakin naik, memantulkan wajahnya sendiri—pucat, sembab, tak lagi mengenali siapa dirinya.Perasaannya hancur. Terlalu hancur.Suaminya berselingkuh.Ayahnya yang ia harapkan memilih perusahaan daripada dirinya.Ibunya—bahkan ibunya—tak mampu membela dan hanya bisa menangis setelah ditampar.Dan kini… ia benar-benar sendirian.Dengan tangan gemetar, Nayara melepas pakaian mandinya. Ia masuk ke dalam bathtub pelan-pelan, membiarkan air hangat menyelimuti tubuhnya. Tapi air itu tak bisa menenangkan. Tak bisa menyembuhkan.Ia bersandar, menengadah ke langit-langit sejenak, lalu perlahan… menenggelamkan tubuhnya ke dalam air.Kepalanya ikut masuk. Rambutnya terurai, matanya terbuka memandang langit-langit dari balik air. Napasnya tertahan, dan sesak mulai datang. Tapi ia tak peduli. Ia i
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more
BAB 3 - JANGAN PERCAYA SIAPAPUN, KECUALI AKU.
Nayara menatap pria di hadapannya dengan kecurigaan yang tak disembunyikan. Sorot matanya tajam, tak gentar, meskipun jantungnya berdetak tak karuan. “Kau tahu namaku, tapi kau tak mau menyebutkan siapa dirimu?” desis Nayara sambil berdiri dari ranjang, mencoba menjaga keseimbangan meski kepalanya masih terasa berat. Pria itu tetap berdiri tenang, menyilangkan tangan di depan dada. “Namaku tidak penting malam ini.” “Lucu,” Nayara mencibir. “Kau menyeret ku ke kamar hotel mewah, menyelamatkanku katanya, lalu bicara seperti tokoh utama dalam film mata-mata?” “Aku tidak menyeret mu. Aku menyelamatkanmu,” ulangnya, matanya tak lepas dari wajah Nayara. “Dan aku tidak suka drama. Tapi kamu sudah terlalu dalam.” Nayara berjalan mendekat, jarak mereka kini hanya beberapa langkah. “Terlalu dalam ke mana?” “Ke lubang yang dikira kau kendalikan. Tapi sebenarnya… bukan milikmu.” Ia menyesap kopi di tangannya, tenang seolah tak baru saja menyampaikan ancaman terselubung. Nayara mengepalkan
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
BAB 4 - Fitnah, Amarah, dan Sebuah Kartu Nama
Nayara membuka pintu rumah dengan langkah lelah. Ruang tamu tampak sepi, tapi sesosok tubuh sudah menunggunya di sana. Raka berdiri tegak di dekat sofa, matanya tajam memandang Nayara saat dia masuk. “Lo kemana aja?” suaranya dingin, langsung mengarah ke topik utama. “Lo selingkuh, ya?” Nayara terkejut. “Apa?” suaranya serak, hampir tak percaya. “Selingkuh? Lo yang selingkuh, Raka!” Raka tertawa sinis, matanya mengejek. “Gue tahu semuanya, Nayara. Lo tidur sama pria asing di hotel Avalon semalam. Liat aja penampilan lo sekarang, kayak wanita panggilan yang melayani pelanggan.” Ia melangkah maju, matanya tetap menyorot Nayara penuh kebencian. “Lo pikir gue bodoh?” Jantung Nayara berdetak kencang. Dia menatap Raka bingung, tubuhnya kaku. Dia tak menyangka Raka tahu dirinya semalam di hotel Avalon padahal yang mengetahui jika dirinya datang kesana hanya Mayunda dan Bagas. Raka tertawa puas, melihat kebingungannya. “Tentu gue tahu. Berita lo tidur sama lelaki asing bakal keluar di m
last updateLast Updated : 2025-04-16
Read more
BAB 5 - PERTEMUAN EMPAT MATA
Kantor Reinhardt terletak di lantai atas sebuah gedung perkantoran mewah di pusat kota. Bangunan kaca berarsitektur modern itu memantulkan cahaya matahari siang, membuatnya tampak berkilau megah. Nayara memarkir mobilnya di basement dan berjalan menuju lift dengan langkah tenang, meski di balik kacamata hitam itu, matanya menyimpan bara amarah yang belum padam. Begitu sampai di lantai lima belas, Nayara disambut oleh seorang resepsionis wanita muda yang langsung berdiri sopan. “Selamat siang, Ibu Nayara. Silakan masuk, Tuan Reinhardt sudah menunggu Anda di dalam,” ucapnya ramah. Tanpa banyak bicara, Nayara melangkah menuju pintu ruang kerja Reinhardt. Ia mengetuk pelan, lalu membukanya. Di dalam, pria itu tengah duduk santai di balik meja kerja besar berbahan kayu mahoni. Jas hitamnya tergantung di kursi, menyisakan kemeja putih yang bagian atasnya sedikit terbuka. Matanya menatap Nayara dengan senyum tipis. “Nayara Adinata,” sapa Reinhardt, suaranya berat namun tenang. “Senang
last updateLast Updated : 2025-04-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status