Share

Lelaki Itu?

Kota Bayang tak seprimitif di bayanganku. Mungkin dua tahun lalu iya, tetapi saat ini …. luar biasa. Tata letak kota sungguh rapi. Aku tidak menyangka jika semua ini hanya dibangun dalam waktu dua tahun saja. Beginikah jika suatu negeri diurus oleh anak muda?

Saat Gimbil berjalan di jalurnya, aku melihat bangunan-bangunan khas perkotaan. Para pedagang. Pekerja yang lalu lalang. Anak-anak yang akan berangkat sekolah. Aku melihat Negeri Bayangan seperti luar negeri di belahan bumi.

“Indah sekali,” desahku. “Kamu yang membuat semua ini?”

Ucapanku disambut senyum khas Cakra yang tipis. “kerjasama semua pihak.”

“Tapi di balik itu semua, pasti ada idemu.” Aku tidak mau kalah. “Iya kan?”

Cakra mengangguk, agak kikuk aku puji.

“Cak, kenapa sih, kamu harus nemenin aku? Kamu nggak gengsi? Kamu itu raja lho. Gimana kata rakyatmu jika mereka semua tahu kalau kamu nemenin aku jalan-

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status