Share

Keliling Kota

Sangga membawa anak panah itu ke dalam rumah. Di dalam rumah, Nara sedang mondar-mandir di depan kamar. Dia terlihat cemas tentang gangguan yang menimpanya saat ini.

“Mereka mengirim anak panah beracun,” ucap Sangga.

Nara melotot. Dia melihat beberapa anak panah yang dipegang sangga.

“Lebih dari 10 anak panah.” Sangga menggeleng. “Untuk beberapa hari ke depan, sepertinya kamu harus diam di rumah. Saya tidak mau sesuatu terjadi kepadamu. Di luar itu banyak sekali hal yang mungkin akan membahayakan kamu dan anakmu.”

Nara mengangguk. “Kamu sendiri nggak apa-apa?”

“Tidak.” Sangga mengangguk-angguk. “Lebih tepatnya …. belum. Saya tidak tahu sesakti apa kekuatan yang mereka siapkan.”

Nara membenarkan rambut yang acak-acakkan. Semenjak di Negeri Bayangan, penampilannya begitu buruk. Awut-awutan. Dia sadar betul, penampilan bukan lagi hal utama. Yang terpenting sekarang a

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status